Dari Piring ke Hati: Misi Gizi untuk Anak Spesial Bersama YIPB, OVO, dan Grab

Health | Rabu, 16 April 2025 19:26

Reporter : Hevy Zil Umami

Karena sejatinya, setiap anak—apa pun keadaannya—berhak tumbuh dengan cinta dan makanan bergizi.

Tangerang, 14 April 2025 — Kadang, sebuah perubahan besar dimulai dari hal yang sederhana: sepiring makanan sehat yang datang di waktu yang tepat. Itulah yang sedang diwujudkan oleh Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) bersama OVO dan Grab Indonesia melalui peluncuran program uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyentuh hati banyak orang.

Advertisement

 

2 dari 2 halaman

Program ini bukan sekadar bagi-bagi makan siang, tapi jadi wujud nyata kepedulian bagi 1.500 siswa dan guru di 11 Sekolah Khusus (SKH) se-Tangerang Raya. Dengan target hingga April 2026, kolaborasi ini menjadi angin segar bagi sekolah-sekolah luar biasa yang selama ini bergerak dalam keterbatasan.

Uji coba pertama digelar di SKH Yayasan Karya Dharma Wanita (YKDW) 01–03 Kota Tangerang, lengkap dengan seremoni sederhana tapi penuh makna: pemotongan tumpeng sebagai tanda syukur. Hadir di tengah acara adalah sosok-sosok penting di balik program ini, seperti Cahaya Manthovani (Ketua Pelaksana Harian YIPB), Maya Miranda Ambarsari (Ketua Pembina YIPB), Tirza Reinata (Chief of Public Affairs Grab Indonesia), serta Hj. Titin Suhartini (Ketua YKDW Kota Tangerang).

“Ini bukan cuma soal makanan, tapi tentang kehadiran. Tentang menyampaikan pesan bahwa anak-anak ini nggak sendiri. Mereka dilihat, dihargai, dan didukung,” ucap Cahaya Manthovani dengan penuh empati.

Program ini juga jadi bagian dari langkah strategis dalam mendukung “8 Program Hasil Terbaik Cepat” milik pemerintah Prabowo-Gibran, yang menargetkan 80 juta penerima manfaat MBG hingga 2029. Sebelumnya, uji coba serupa sukses digelar di SLB Negeri 07 Jakarta dan menuai respon positif—anak-anak antusias, guru dan orang tua bersyukur.

“Semangat dan senyum anak-anak saat menerima makanan bergizi itulah yang jadi semangat kami untuk terus lanjut,” tambah Cahaya.

Sementara Maya Miranda Ambarsari menegaskan bahwa misi utama YIPB adalah memastikan semua anak, terutama yang berkebutuhan khusus, mendapat hak yang sama untuk tumbuh sehat dan berkembang.

“Gizi yang baik bukan cuma untuk fisik, tapi jadi dasar bagi tumbuhnya kepercayaan diri, semangat belajar, dan harapan untuk masa depan,” ujarnya.

Tak hanya soal anak-anak, program ini juga menghidupkan ekonomi lokal. Semua makanan disiapkan oleh UMKM sekitar, dan menu yang disajikan dirancang khusus oleh ahli gizi untuk menyesuaikan kebutuhan anak-anak spesial.

Tirza Reinata dari Grab Indonesia menjelaskan bahwa program ini bukan one-time project. “Kita mau bangun sistem yang inklusif dan berkelanjutan. Nggak cuma kasih makan, tapi juga kasih harapan. Lewat program ini, kita support anak-anak, sekaligus dorong pertumbuhan UMKM lokal,” katanya.

Karaniya Dharmasaputra dari OVO pun menyuarakan hal serupa. Ia bilang, teknologi dan bisnis harus menyentuh sisi kemanusiaan. “Kami nggak mau jadi perusahaan yang cuma besar secara angka, tapi juga besar dampaknya. Anak-anak berkebutuhan khusus juga harus dapat akses yang sama,” tegasnya.

Titin Suhartini dari YKDW Kota Tangerang pun menambahkan bahwa kehadiran program ini membuka jalan baru bagi sekolah-sekolah luar biasa yang selama ini ‘berjuang sendiri’.

“Anak-anak kami semangatnya luar biasa, tapi kadang dunia terlalu sunyi buat mereka. Program ini bikin mereka merasa ‘dilihat’. Itu nggak ternilai,” ucapnya haru.

Langkah YIPB, OVO, dan Grab ini baru awal dari perjalanan panjang. Tapi seperti pepatah bilang: "Perubahan besar dimulai dari satu langkah kecil." Dan dalam hal ini, langkah kecil itu datang dalam bentuk nasi hangat, lauk bergizi, dan harapan yang dibungkus kepedulian.

Karena sejatinya, setiap anak—apa pun keadaannya—berhak tumbuh dengan cinta dan makanan bergizi.

Terkait
Join Diadona.id