© 2020 Https://www.pinterest.com
Dalam beberapa kali, alis adalah salah satu pernyataan kecantikan paling berani dan sejarah alis mencakup hal-hal menarik untuk dipelajari tentang kosmetik dan perawatan wanita secara umum. Kita memiliki banyak cara untuk membuat alis hari ini, tetapi mereka semua memiliki gaya berbeda di beberapa momen sebelumnya sepanjang zaman.
Seperti yang terlihat di patung Nefertiti, di Mesir Kuno para wanita biasa menggunakan riasan di sekitar mata, dan alis mereka melengkung, memanjang dan gelap menggunakan bubuk berbasis mineral. Riasan ini adalah penghormatan kepada Horus (Dewa Perang, Pembalasan dan Perlindungan) dan dipercaya dapat menangkal penyakit dan roh jahat. Salah satu hal paling menarik tentang alis di Mesir Kuno adalah bahwa, jika seekor kucing mati di sebuah rumah tangga, semua penduduk harus mencukur alisnya sebagai tanda berkabung. Sedangkan jika seekor anjing mati, semua orang akan mencukur dari kepala ke kaki.
Cara wanita mengenakan alis mereka di Sumer juga sangat menarik. Seperti orang Mesir, wanita Sumeria suka menonjolkan alis mereka, membuat mereka tebal dan melengkung ke bawah di tengah. Mereka menggunakan campuran tebal jelaga dan galena yang dilarutkan dalam lemak hewani untuk mencapai penampilan yang diinginkan.
Berbeda dengan Mesir Kuno, di mana wanita cukup mandiri, setidaknya mereka yang berkedudukan tinggi, di Yunani Kuno wanita lebih dilihat sebagai barang bergerak. Wanita-wanita yang sudah menikah dan putri-putri mereka sama sekali tidak menggunakan riasan, karena orang-orang Yunani memiliki semacam obsesi dengan kemurnian wanita. Hanya wanita penghibur yang biasa melukis wajah mereka. Bagaimanapun kelas sosialnya, tampaknya alis yang alami sangat dihargai saat itu.
Para wanita Roma Kuno memiliki kekuatan dan kebebasan yang jauh lebih banyak daripada wanita Yunani. Para penyair dan penulis terkenal saat itu menggunakan karya-karya mereka untuk mengomentari praktik kecantikan para wanita Romawi dan bahkan menawarkan panduan. Sama seperti di Yunani, unibrow sangat dipuji, dipandang sebagai tanda kecerdasan. Salah satu hal yang paling menarik tentang alis di Roma kuno adalah bahwa mereka menggunakan alis palsu yang terbuat dari bulu kambing yang mati dan menempel di wajah dengan getah pohon. Pasti sangat menyakitkan saat melepas mereka.
Pada Abad Pertengahan, dahi yang lebar sangat diminati, dan oleh karena itu wanita semangat untuk mencabuti alis dan bulu mata mereka, bahkan menghilangkan semuanya hanya untuk membuat dahi mereka menonjol. Pada abad ke-15, terinspirasi oleh rambut pirang kemerahan Ratu Elizabeth yang terkenal, banyak wanita mulai mewarnai alis dan rambut mereka dalam warna yang sama.
Jika kamu bertanya-tanya tentang cara wanita memperlakukan alis mereka di Era Victoria, ketahuilah bahwa rias alis dipandang sebagai sesuatu yang hanya akan dikenakan wanita penghibur. Inilah sebabnya mengapa wanita kelahiran bangsawan akan membiarkan alis mereka liar dan agak lebat.
Terinspirasi oleh bintang muda film bisu seperti Clara Bow, wanita dari tahun 20-an membuat gaya alis mereka lurus dan sangat tipis, yang membuat mereka terlihat dramatis. Mereka menggunakan petroleum jelly untuk membuat alis mereka bersinar dan menambah penekanan, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, mereka memiliki produk kosmetik yang tersedia secara komersial. Ini juga merupakan era pertama ketika para wanita biasa mulai menjadi model bagi para artis dan selebritas, yang masih berlanjut hingga hari ini.
Wanita berusia 30-an terus memakai alis yang tipis, gelap, mengkilap, dan dicabut secara ekstensif. Namun, alih-alih garis lurus, mereka mulai memakai lengkungan bundar yang tinggi yang sering kali berbentuk meluas. Aktris terkenal saat itu, seperti Greta Garbo dan Jean Harlow, mendefinisikan tren kecantikan era itu, memakai alis melengkung untuk lebih banyak drama.
Dengan tahun 40-an muncul tampilan yang lebih lembut, lebih tebal, dengan bintang film seperti Grace Kelly dan Lauren Bacall mengenakan alis tebal dan lengkungan yang menonjol. Penampilan red carpet klasik Hollywood saat ini terinspirasi oleh tren era ini.
Tahun 50-an jelas didefinisikan oleh Elizabeth Taylor, Marilyn Monroe dan Audrey Hepburn. Mereka memakai alis tebal dan gelap dan sering kali menuliskannya untuk tampilan yang lebih berani. Kecuali untuk Audrey Hepburn, yang terkenal dengan alisnya yang lurus dan terlihat alami, wanita tahun 50-an mempertahankan bentuk melengkung tahun 40-an, tetapi menggunakan efek yang lebih kuat dan lebih menonjol, untuk membuat alis fitur penentu wajah.
Salah satu hal menarik tentang alis di tahun 60-an yang paling menonjol adalah tren yang dimulai oleh Sophia Loren. Teknik penataannya yang terkenal menyiratkan mencukur alis sepenuhnya, dan kemudian dengan susah payah menariknya kembali dengan sapuan super pendek dan teliti. Teknik ini akan mengamankan efek yang mencolok, namun terlihat alami. Selain tren ini, gaya lurus dan alami Audrey Hepburn tetap populer sepanjang tahun 60-an.
70-an ditandai oleh beberapa tren dalam hal cara perempuan memakai alis mereka. Pertama-tama, ada tampilan alami yang dipromosikan oleh gerakan hippie. Gaya yang lebih alami juga dipopulerkan oleh aktris-aktris terkenal pada masa itu, seperti Lauren Hutton dan Ali MacGraw, yang memang merapikan alis mereka, tetapi menggunakan sedikit pencabutan untuk gaya yang lebih halus. Di sisi lain, penggemar disko biasanya memakai garis yang agak tipis, dengan lengkungan yang menonjol.
Kita semua tahu alis khas Brooke Shields tidak diragukan lagi adalah alis paling terkenal sepanjang masa. Ini adalah tren di tahun 80-an, bahkan dengan Madonna yang ikut serta. Alisnya yang tebal dan tampilan yang tidak rapi, jika tidak muncul secara alami, bahkan ditiru menggunakan bubuk dan pensil.
Jika usiamu mulai sekitar saat ini, kamu harus ingat alis yang terlalu tebal, sangat tipis yang dipamerkan oleh Pamela Anderson dan Drew Barrymore. Tentu saja, ini bukan satu-satunya tren. Era ini memiliki alis dari semua bentuk dan ukuran.
Di antara semua hal yang menarik tentang alis saat ini, kita harus memperhatikan cara sejarah berulang dengan sendirinya. Garis-garis super tipis sudah tidak tren, dan kita sekali lagi, mendukung alis yang tebal dan subur dengan lengkungan alami. Untungnya, kita tidak harus " mengikat" alis dengan pinset kita terlalu banyak saat ini, tetapi jangan membuang pinset milikmu, karena kita melihat bagaimana tren secara drastis berubah sepanjang tahun.
