© Shutterstock.com
Dalam dunia perawatan kulit, kamu mungkin sering mendengar istilah AHA, BHA, dan PHA. Ketiganya merupakan jenis-jenis asam yang digunakan dalam produk perawatan kulit untuk membantu mengatasi berbagai masalah kulit, mulai dari jerawat hingga penuaan.
Walaupun berasal dari jenis asam yang sama, ketiga bahan aktif ini memiliki perbedaan dan manfaatnya masing-masing. Buat kamu yang penasaran dan ingin tahu lebih jauh tentang ketiga jenis asam ini, simak penjelasannya di bawah ini sampai akhir ya.
© shutterstock.com
Sebelum mengetahui manfaatnya, yuk cari tahu dulu apa saja bedanya ketiga bahan aktif ini.
Alpha Hydroxy Acids merupakan kelompok asam yang terdiri dari asam glikolat, asam laktat, dan asam mandelat yang didapat dari pengolahan tanaman serta hewan. AHA menjadi bahan aktif yang paling umum digunakan untuk perawatan kulit karena bekerja dengan mengangkat lapisan atas kulit, membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru.
BHA atau Beta Hydroxy Acid merupakan asam larut lemak yang didapat dari kayu manis, wintergreen, atau kulit pohon willow. Salah satu sumber BHA yang paling umum digunakan adalah asam salisilat yang sering dijadikan sebagai bahan kandungan obat jerawat. BHA akan bekerja dengan menembus ke dalam pori-pori kulit untuk membersihkan kotoran, minyak yang menyumbat pori-pori, dan kemerahan pada wajah.
Polyhydroxy Acids merupakan jenis asam turunan dari AHA yang berfungsi untuk mengelupas sel-sel kulit mati dan meratakan warna kulit. PHA memiliki struktur molekul yang lebih besar daripada AHA dan BHA sehingga membuatnya lebih lembut, tidak mengiritasi kulit, dan tidak membuat kulit menjadi kering. Berbeda dengan AHA dan BHA, bahan aktif PHA ini tidak memiliki aroma yang kuat sehingga aman digunakan untuk kulit sensitif.
Setelah mengetahui perbedaannya, ketiga jenis asam ini memiliki manfaatnya masing-masing loh, yuk simak apa aja manfaatnya untuk perawatan kulit.
© Radar Cirebon
Sebagai bahan aktif dalam produk skincare, AHA memiliki manfaat untuk mengurangi tanda-tanda penuaan, seperti garis halus dan kerutan. Jenis asam ini bisa berfungsi untuk merangsang produksi kolagen, mengurangi hiperpigmentasi, dan menyamarkan noda hitam di wajah. Selain itu, AHA juga bisa memperbaiki tekstur kulit yang akan membuat kulit kamu terlihat lebih halus dan cerah dengan cara menghilangkan sel-sel kulit mati.
© Tribun Style
Buat kamu yang memiliki jenis kulit berminyak dan berjerawat, kamu perlu kandungan bahan BHA di dalam produk skincare kamu. Jenis asam ini mampu membersihkan pori-pori dan komedo serta mengurangi produksi minyak berlebih sehingga bisa mencegah munculnya jerawat. Bahan aktif BHA ini memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan pada kulit akibat jerawat.
© Tribun Health
Memiliki kemiripan dengan AHA, PHA dapat menjadi bahan exfoliasi yang lembut tanpa menyebabkan iritasi atau kemerahan. Selain membantu mengangkat sel-sel kulit mati, bahan aktif ini juga dapat menghidrasi kulit dengan sifat humektannya yang dapat menarik dan mempertahankan kelembapan dalam kulit. Jenis asam yang satu ini cocok digunakan untuk kulit yang kering dan sensitif karena lebih lembut daripada AHA dan BHA.
Itulah penjelasan singkat tentang perbedaan dan manfaat dari AHA, BHA, dan PHA yang perlu kamu ketahui agar kamu dapat mengatasi masalah kulit dengan bahan yang tepat. Penting untuk memperhatikan konsentrasi kandungan AHA, BHA, atau PHA sebelum menggunakannya, serta mencari tahu kandungan apa saja yang harus dihindari setelah menggunakan ketiga jenis asam tersebut.
Jadi, sekarang kamu harus cari tahu dulu berbagai kandungan dalam produk skincare kamu sebelum memakainya ya, Diazens.
Penulis: Eunike Jeannette Siregar