© Archivist.studio
salah satu poin utama yang diperhatikan oleh hotel. Karena itu, sprei yang sudah menguning dan dirasa nggak layak biasanya akan segera diganti. Tapi siapa sangka, sprei yang sudah nggak terpakai ini bisa disulap menjadi kemeja mahal oleh brand fashion Archivist Studio dari Berlin, Jerman.
Hal ini berawal dari salah seorang desainer yang bernama Eugenie Haitsma yang mecoba menggali lebih dalam tentang sprei ini dari temannya yang bekerja di Hotel Mayfair, salah satu hotel mewah di London.
Melansir dari odditycentral.com, Haitsma mengetahui jika banyak sprei hotel mewah yang sebenarnya masih dalam keadaan bagus, tapi terpaksa dibuang karena adanya lubang kecil atau setetes noda. Dari situlah dirinya mulai memikirkan cara bagaimana mengolah sprei-sprei itu daripada hanya berakhir di tempat sampah.
Kemudian, Haitsma menyadari jenis kain sprei dari linen ini sangat cocok dijadikan kemeja. Akhirnya, saat ia dan temannya sesama desainer asal Belanda Johannes Offerhaus bertemu di Budapest, Haitsma menyarankan temannya untuk mengolah sprei bekas hotel. Saat itu, Offerhaus juga kebetulan sedang mencari bahan yang berkualitas dan sprei itu dirasa cocok.
Mereka pun membawa dan membersihkan sprei-sprei itu. Sprei yang sudah bersih, kemudian dikirim ke pabrik yang dikelola oleh sebuah keluarga di Rumania. Disanalah, kain-kain ini diubah menjadi kemeja putih yang berkualitas.
Harga satu kemejanya sendiri dibanderol seharga $ 150- $ 172 atau sekitar Rp. 2,2 juta - Rp. 2,5 juta. Selain itu, Archivist Studio juga menawarkan pengiriman gratis di semua negara Uni Eropa.
Saat ini, brand fashion ini sudah memiliki empat koleksi kemeja. Satu kemeja kasual pria dan tiga lainnya wanita. Dalam waktu dekat, Archivist Studio juga berencana akan menambah koleksi mereka dengan meluncurkan blouse dan dress.
" Kami ingin memulai dengan kemeja super basic ini untuk membuat orang mudah melihat bahwa itu (kemeja ini) dibuat dari kain yang indah, sederhana, dan didaur ulang," kata Johannes Offerhaus pada Wallpaper Magazine.
Menarik banget ya. Siapa sangka jika sesuatu yang dirasa sudah tak berguna, bila kita mengolahnya dengan baik bisa menghasilkan karya dengan nilai jual yang tinggi.