Shutterstock.com
Jumputan adalah jenis kain yang dikerjakan dengan teknik ikat celup untuk menciptakan gradasi warna yang menarik. Cara membuat Batik Jumputan tidak ditulis dengan malam seperti kain batik pada umumnya. Kain akan diberi gambar pola terlebih dahulu, kemudian pola tersebut dijahit hingga bagian tersebut mengerut.
Ditulis dalam berbagai sumber, metode celup ikat pada Batik Jumputan berasal dari Tiongkok dan meluas hingga daratan india serta berbagai wilayah di Indonesia.
Teknik ini pun akhirnya tersebar ke beberapa wilayah di tanah air seperti Solo, Yogyakarta, Sumatera, Bali, Kalimantan Selatan, dan sekitarnya.
Bagi kamu yang belum tau tentang cara membuat batik jumputan, cara di bawah ini bakal bikin kamu ketagihan yang dikutip dari masfikr.com
Bahan-bahan:
Kain yang jenisnya mori prima, blaco, atau primissima
Pewarna dan penguatnya dalam satu kemasan, bisa memakai Wenter atau Wantex
2 liter air untuk satu kemasan pewarna
2 sendok makan garam
Cuka secukupnya
Alat-alat:
Kelereng, batu, atau uang koin
Karet gelang
Kompor
Panci
Sendok kayu yang digunakan untuk mengaduk
Ember
Cara membuat:
Pastikan kain yang akan digunakan dalam keadaan bersih.
Buat bentuk motif dengan cara mengikat uang koin, kelereng, atau batu pada beberapa bagian kain menggunakan karet gelang. Ikat secara kencang dan bentuk dengan motif yang berbeda ya.
Rebus air dalam panci sampai mendidih.
Jika sudah mendidih, tambahkan pewarna, garam, dan cuka lalu aduk sampai semua serbuk larut dan warna air berubah.
Basahi kain yang sudah diikat tadi menggunakan air yang bersih.
Setelah itu celupkan kain pada cairan pewarna. Kamu bisa mencelupkan seluruh kain jika hanya menginginkan satu warna saja ke dalam cairan pewarna yang sudah mendidih.
Aduk dan masak selama 20-30 menit agar warna dapat merata ke seluruh kain dan warna merekat kuat.
Jika kamu ingin batik memiliki beberapa warna, celupkan saja sebagian kain pada cairan warna pertama, kemudian kain yang belum terkena warna dicelupkan pada cairan pewarna yang lainnya.
Kamu bisa mencelupkan beberapa kali pada cairan pewarna yang berbeda untuk mendapatkan batik dengan warna beragam.
Setelah selesai proses pencelupan, angkat kain lalu bilas menggunakan air yang dingin dan bersih.
Selanjutnya lepas semua ikatan, peras kain dan jemur sampai kering.
Setelah kering, kamu bisa menyetrika agar kain menjadi rapi.
Batik jumputan juga memiliki beberapa motif yang bisa kamu kreasikan melalui alat-alat beserta bahan di bawah ini
Bahan-bahan:
Kain berbahan katun, mori prima, primisima blanco, atau sejenisnya.
Pewarna kimia
2 liter air dalam 1 jenis warna
2 sdm garam
Air cuka secukupnya
Alat-alat:
Tali karet gelang
Kompor
Kelereng, batu, koin
Sendok atau gayung
Panci
Ember plastik
Cara membuat:
Pastikan terlebih dahulu kalau kain yang bakal digunakan untuk bikin batik benar-benar dalam keadaan bersih serta tidak ada noda maupun bercak.
bentuk motif dengan cara meletakkan batu, koin, dan butiran kelereng pada sebidang kain tersebut lalu ikat menggunakan karet gelang secara ketat & kuat.
Setelah diikat dengan kuat dan kencang, pastinya ketiga benda tersebut akan membentuk pola/motif yang berbeda-beda.
Masukkan air ke dalam panci lalu didihkan.
Apabila sudah mendidih, barulah kita tambahkan zat pewarnanya, diikuti oleh bahan lain seperti garam dan cuka.
Jika sudah dimasukkan semua, kemudian kita aduk pelan-pelan sampai seluruh bahannya tercampur merata, larut, dan warna air mulai terlihat berubah.
langkah berikutnya adalah membasahi kain yang berisi batu, koin, dan kelereng tadi menggunakan air bersih guna membuat motif.
Setelah agak basah, kemudian kita celupkan kain tersebut ke dalam cairan .pewarna.
Jika sudah tercelup, kita kembali aduk cairan dalam wadah tersebut lalu biarkan selama 20 hingga 30 menit supaya pewarnaannya merata ke seluruh permukaan kain.
Setelah tiga puluh menit proses pencelupan kain, angkatlah kain dari wadah lalu bilas sampai bersih menggunakan air yang bening (air kran atau air yang sudah disiapkan.
lepaslah seluruh ikatan benda yang ada pada kain tadi, lalu peras kain sampai kesat dan jemur di gantungan pakaian atau pagar hingga kering.
Nah kalau sudah kering, baru deh kita setrika agar kain tidak kusut dan rapi.
Teknik tritik adalah salah satu jenis teknik membuat batik jumputan dengan cara menjelujur dan menyurut bahan kain yang kemudian diberikan pewarna. Penasaran dengan caranya? yuk kita ikuti cara membuat batik jumputan dengan teknik menjelur ini
Bahan-bahan
Bahan kain putih polos (katun, linen, rayon, mori)
Pewarna kain
Alat-alat:
Kapur jahit atau pensil
Jamur
Benang jahit
Wadah
Spatula
Sarung tangan
Cara membuat:
Membuat pola melalui bahan kain yang telah disiapkan sebelumnya.
Selanjutnya adalah menjelujur bahan kain sesuai dengan desain menggunakan jarum dan benang.
Tarik satu persatu benang yang terdapat pada setiap jahitan hingga membentuk kerutan, lalu simpul kuat.
Basahi kain yang telah terikat dengan merendamnya di air hangat.
Campurkan bahan pewarna kain dengan air hangat
Celupkan seluruh kain polos yang sudah diikat ke dalam rendaman selama 30 menit.
Selesai diwarnai, bilas menggunakan air hangat lalu keringkan.
Buka jahitan jelujur pada kain untuk melihat warna yang dihasilkan.
Cuci ulang bahan kain dan keringkan.
Seru kan belajar cara membuat batik jumputan? Secara nggak langsung kegiatan yang kamu lakukan turut melestarikan budaya Indonesia lho.
Penulis: Agung Brahma Wikara