© Christie Basil
Pada 28 Mei 2023, perancang busana pernikahan Christie Basil menampilkan koleksi terbarunya dengan mengangkat tema ‘Whisper of Freedom’. Acara ini hadir dengan konsep burung yang menganalogikan sebuah pernikahan. Acara ini digelar di Enchanted Moments an exquisite Wedding Fair (EMWF) 2023 yang digelar di ballroom hotel St.Regis, Jakarta.
Koleksi terbaru Christie Basil terinspirasi dari para bridesnya yang selalu menyuarakan cerita lewat gaunnya dengan keunikan kisahnya masing - masing.
“ Padahal ada ribuan cerita yang berbeda, tapi satu kesamaan yang pasti, mereka selalu pergi mencari untuk pulang kembali”, tuturnya.
Pernikahan itu ibarat burung yang mencari kebebasan dan kembali lagi ke rumah, karena di dalam ikatan pernikahan, kita menemukan kehangatan, kedamaian, dan kebahagiaan yang membuat kita merasa benar-benar " pulang" ke tempat yang paling kita cintai.
“ Perjalanan menemukan kebebasan mereka untuk pulang ke rumah ini kita visualisasikan dengan element burung dan sangkar” kata Elvina Lie, selalu show director
Di koleksi perjalanan keluar rumah untuk pulang ke rumah, Christie Basil berhasil memvisualisasikan berbagai bentuk perjuangan bridesnya dengan mengangkat keunikan dan juga perbedaan mulai dari perbedaan suku, budaya, hingga agama.
Terinspirasi dari brides sebelumnya yang request adanya element budaya berbeda seperti hijab cheongsam untuk wedding, lalu gaun cendrawasih dengan bordir cengkeh yang elementnya sangat tradisional namun siluetnya international. Mereka melukiskan perbedaan dan keberagaman tersebut menjadi gaun sehingga apa yang mereka pakai menjadi sebuah harapan mereka.
Tidak lupa sentuhan aksesori sangkar di kepala dan burung-burung yang menyempurnakan storytelling dari kisah perjalanan koleksi ini, karya Rinaldy Yunardi, aksesoris designer yang karyanya menjadi sorotan hollywood seperti Ladygaga, Madonna, dan Beyonce.
Dalam koleksi kali ini terdapat gabungan seluruh element tradisional yang menggabungkan daerah asal seluruh brides Christie Basil, dari sumatera, nusa tenggara, hingga papua. 15 gaun pernikahan yang ditampilkan oleh desainer yang memulai karirnya sejak tahun 2018 ini, berhasil membuat terobosan baru wedding gown fusion, dengan mencampurkan beberapa elemen seperti wayang, pucuk rebung, batik parang, dan juga bentenan di beberapa koleksinya yang menggambarkan perbedaan budaya para brides.