© 2019 Https://www.diadona.id/@unsplash
Selain masalah kebersihan kulit, jerawat biasanya muncul karena konsumsi makanan tertentu. Jenis makanannya bisa berbeda-beda setiap orang. Tapi, nggak ada salahnya kamu menghindari makanan ber-indeks glikemik tinggi dan susu saat jerawat mulai muncul di muka kamu.
Memangnya ada apa dengan dua makanan tersebut?
Makanan berindeks glikemik tinggi mencangkup makanan yang mudah mendorong lonjakan gula pada darah. Contohnya, nasi putih, sereal, kentang, kue manis, atau semangka. Menurut Dr. Jennifer Chwalek, dermatologis terkemuka seperti yang ditulis Independet (19/12), lonjakan kadar gula dalam darah bisa memunculkan serangkaian efek untuk menghasilkan minyak dan penyumbatan pori-pori.
Tingginya kadar gula di dalam darah nantinya juga bisa meningkatkan peradangan di kulit. Ketiga hal tersebut bisa memunculkan jerawat di kulit kamu, atau membuat jerawat yang sudah ada jadi makin parah.
Selain makanan tinggi gula, susu juga bisa berdampak negatif bagi jerawat, menurut Dr Joshua Zeichner, dermatologi dari RS Mount Sinai. Hormon buatan yang disuntikkan pada sapi perah bisa membuat hormon kamu tidak seimbang, dan bisa memicu jerawat. Teori lain menyebut bahwa hormon tersebut sudah ada secara alami dalam tubuh sapi.
Saat kita mencerna protein dalam susu, protein itu akan melepaskan hormon peretumbuhan IGF-1 yang mirip sekali dengan insulin. Hormon diketahui memang bisa bikin wajah berjerawat. Kadang juga hormon di dalam susu akan berinteraksi dengan hormon di dalam tubuh kita sendiri, mengacaukan sistem endokrin di dalam tubuh dan memunculkan jerawat. Produk susu yang dikombinasikan dengan makanan olahan dan gula, bisa menganggu kadar insulin dan kulit akan lebih rentan terhadap jerawat.
Beberapa penelitian menyebut kalau susu skim menjadi pemicu jerawat yang paling mungkin. Yang unik adalah produk turunan susu seperti keju dan yougurt tidak dikaitkan dengan munculnya jerawat. Nggak semua orang cocok dengan perawatan diet susu ini. Dengan kata lain, bisa saja jerawat kamu disebabkan oleh hal lain dan perlu penanganan yang lebih sesuai.