© 2020 Https://www.diadona.id / Pinimg.com
Mulai dari celana berbahan katun atau jins, panjang atau pendek, longgar atau yang sangat ketat, bahkan polos atau bermotif.
Hei! Tahukah kamu kalau dahulu kala, perempuan tidak boleh menggunakan celana, lho. Ini adalah hal yang dianggap tabu. Karena dulu celana dianggap pakaian yang maskulin, maka celana secara hakikat adalah pakaian pria. Wanita hanya diperbolehkan menggunakan rok panjang dan tebal.
Dalam sejarah, tercatat pada tahun 1800 di Paris, seorang perempuan yang akan menggunakan pakaian pria harus melapor dulu pada markas polisi. Tahun 1892, hukum direformasi, perempuan dinyatakan boleh menggunakan celana panjang, asalkan mereka memegang kendali kuda setiap saat.
Padahal, kabar tentang wanita dan celana panjang ini, malah sebenarnya sudah ada sejak sekitar tahun 470 SM. Ditemukannya gambar pada keramik kuno, yaitu pengendara kuda pria dan wanita yang mengenakan celana panjang.
Namun seiring perkembangan zaman, celana panjang sudah bukan menjadi pakaian yang identik dengan pria, melainkan dikenal sebagai pakaian yang fungsional. Wanita-wanita Eropa memodifikasi celana berkuda mereka, untuk digunakan sebagai celana sehari-hari. Dengan bahan yang lebih nyaman untuk digunakan.
Bergesernya paham tentang celana panjang ini, juga diikuti dengan banyaknya publik figur perempuan yang turut mengenakan celana panjang, makin membuat banyak wanita juga ingin menggunakan celana.
Desainer yang berpengaruh terhadap evolusi celana panjang bagi kaum perempuan ini tercatat ada 3 orang, mereka adalah Pierre Cardin, Coco Chanel, dan Yves Saint Laurent.