© 2020 Https://www.VIEMagazine.com
Dunia masih berjuang dari pandemi COVID-19. Meski banyak pihak yang terdampak termasuk bisnis fashion, sejumlah desainer dan merek fashion dunia tak lupa untuk turut memberikan bantuan. Jumlah bantuannya pun tak tanggung-tanggung sampai ratusan miliar rupiah.
Bahkan, tak sedikit pula yang membanting setir pabrik garmen mereka untuk memproduksi pakaian medis, termasuk alat pelindung diri (APD) seperti hazmat dan masker.
Berikut 5 daftar brand fashion dunia yang turun tangan berbuat kebaikan di tengah wabah virus corona:
Desainer asal Amerika Serikat, Christian Siriano, begitu prihatin melihat krisis masker di hampir seluruh rumah sakit yang menangani pasien virus corona di New York City. Masker keburu habis diborong warga di saat tenaga medis juga sangat membutuhkannya.
Lantas sebuah inisiasi muncul di benak Christian untuk membuat masker dan menyumbangkannya bagi rumah sakit yang membutuhkan. Diawali dari sebuah cuitan, ia menawarkan bantuan tersebut kepada Gubernur New York Andrew Cuomo. " Jika @NYGovCuomo bilang masker sangat dibutuhkan saat ini, timku akan bantu membuatnya. Aku punya tim penjahit yang siap bekerja dari rumah untuk membantu," ungkap desainer ini di akun Twitter miliknya.
Ia pun berharap, rekan-rekan sesama desainer turut melakukan hal yang sama, " Menurutku, jika ada desainer lain yang masih punya tim yang bisa menjahit, terutama di New York, kita bisa membuatnya seratus buah per hari. Banyak orang yang sedang berjuang di rumah sakit. Fashion dapat mengubah segalanya dalam sepekan," kata Christian.
Desainer senior Ralph Lauren juga ikut meringankan beban bagi mereka yang terdampak virus corona. Tak tanggung-tanggung, ia mengeluarkan dana sampai ratusan miliar rupiah untuk membantu penanganan wabah virus mematikan tersebut.
Bantuan tersebut diberikannya melalui yayasan amalnya, Ralph Lauren Corporate Foundation. Total donasi mencapai US$ 10 juta atau sekitar Rp 160 miliar. " Di hati perusahaan kami, selalu ada semangat kebersamaan yang menginspirasi kreativitas, percaya diri kami dan yang terpenting rasa mendukung satu sama lain," ujar Ralph Lauren dalam pernyataan resminya seperti dikutip Harper's Bazaar.
Kering juga tidak mau ketinggalan untuk turun tangan. Grup pimpinan François-Henri Pinault ini ikut membantu menyediakan stok masker di tengah pandemi yang sedang berlangsung.
Kering menyatakan, dua label yang dinaunginya, Saint Laurent dan Balenciaga, akan memproduksi masker bedah. " Pabrik Kering untuk Balenciaga dan Yves Saint Laurent sedang bersiap untuk membuat masker sembari menyesuaikan standar kesehatan untuk para staf. Produksi bisa segera dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak berwenang," demikian pernyataan Kering dikutip dari BBC.
Rival Kering, LVMH yang dipimpin oleh Bernard Arnault pun turut bereaksi terhadap penyebaran virus Corona yang semakin meluas. Perusahaan mode yang menaungi sejumlah brand fashion high-end seperti Louis Vuitton, Dior dan Givenchy itu akan memproduksi hand sanitizer.
LVMH lewat bisnis kosmetiknya akan memproduksi gel desinfektan dalam skala besar untuk membantu menambah ketersediaan yang mulai menipis di Prancis. " LVMH akan menggunakan produksi di bawah lini parfum dan kosmetik untuk memproduksi gel hydroalcoholic dalam jumlah besar mulai Senin," demikian pernyataan LVMH, dikutip dari New York Post.
Spanyol menjadi salah satu negara paling besar terdampak virus corona. Kondisi tersebut lantas memotivasi Inditex, raksasa fashion Spanyol yang menaungi Zara dan Pull & Bear, untuk turut ambil andil dalam meringankan beban pemerintah.
Inditex menyatakan telah mendonasikan 10 ribu masker bedah kepada pemerintah setempat dan akan mengirimkannya lagi dalam jumlah yang lebih besar. " Akhir minggu ini, diharapkan 300 ribu masker bedah sudah dalam pengiriman," tulis Inditex dalam keterangan resminya, dikutip Vogue.