© 2020 Https://www.diadona.id / Listverse.com
Cerita-cerita berikut akan menjadi inspirasi, bagaimana pengorbanan para ratu dan orang berpengaruh zaman dahulu, untuk menggapai kecantikan mereka.
Wanita berkebangsaan Italia, yang lahir pada 1453 ini, sampai dijadikan inspirasi bagi beberapa pelukis tebat Renaissance. Ia dipilih untuk menjadi model dewi cinta, di pusat lukisan The Birth of Venus.
Ini karena kecantikan yang dimiliki Simonetta Vespucci yang bagai seorang dewi. Sebagai pemilik standar kecantikan, banyak wanita pada jaman itu, yang berusaha sekuat tenaga untuk bisa tampil cantik seperti Vespucci.
Agar kulit mereka tampak pucat, putih, dan cantik, para wanita akan menempelkan lintah di telinga mereka. Lintah akan menyedot darah yang ada di wajah mereka, sehingga membuat wajah mereka pucat pasi.
Namun bagi mereka yang tidak ingin menggunakan cara yang terlalu esktem, penggunaan masker adalah jalan alternatifnya. Masker yang mereka gunakan, terbuat dari remah-remah roti, putih telur, dan cuka, terdengar seperti adonan masakan ya.
Pada masa itu, para wanita juga akan sepenuhnya menghilangkan rambut alis mereka. Cara yang digunakan bisa dicabut, atau dibakar langsung. Bahkan ambisi para wanita ini juga sampai mengarahkan mereka untuk menggunakan arsenik dan tawas batu, yang kemudian akan mereka amplas dengan emas.
Lalu bagaimana dengan urin manusia? Yup! Mereka menggunakan urin, untuk memutihkan rambut mereka, entah dari mana mereka mendapat ide ini, tapi toh ini ternyata bekerja dengan baik. Mereka ingin memilki rambut keemasan yang panjang bergelombang, sama seperti yang dimiliki Vespucci. Pengorbanan menjadi cantik dengan cara yang tidak cantik ya.
Anak biologis dari Dewa Zeus ini, konon punya kecantikan yang luar biasa. Saking cantiknya, sampai ribuan pria mati demi kehormatannya. Kisahnya sangat tersohor pada zaman Yunani kuno. Entah ini hanya kisah dongeng, atau memang benar, Helen mandi dengan berendam air cuka.
Jika kisah ini benar, maka Helen benar-benar memiliki pemahaman yang luar biasa tentang perawatan tubuh. Konon setiap hari, para pembantunya akan menyiapkan bak mandi yang penuh dengan asam, dan Helen akan langsung masuk ke dalamnya.
Saat ini, perawatan menggunakan cuka memang cukup terkenal. Cuka dari sari apel yang dicampur dengan air digunakan untuk menyeimbangkan pH kulit, dan sangat baik untuk membersihkan kulit.
Namun dalam kisahnya, tidak tertulis apakah Helen mencapurkan cuka dengan air, ini bisa jadi Helen benar-benar mandi dengan 100% cuka, apa kamu bisa membayangkan bagaimana buruk aromanya? Benar-benar sebuah usaha yang tidak percuma.
Dewa penyair, Byron pernah berkata rambut Lucrezia Borgia adalah " tercantik dan yang paling cantik untuk dibayangkan" . Rambutnya memang begitu cantik dan menawan pada masanya. Uniknya lagi, rambut Lucrezia berwana pirang, padahal semua orang di keluarganya memiliki rambut hitam.
Oleh karena itu, Lucrezia akan memastikan rambutnya akan bersinar seperti sinar matahari. Itu ia lakukan dengan beragam cara unik, seperti membilas rambutnya dengan air alkali dan air lemon, selama berjam-jam. Kemudian ia menggunakan metode pengeringan dengan sinar alami matahari.
Lucrezia tidak melakukan semua proses itu hanya dalam satu hari, namun memerlukan beberapa hari. Konon ia sampai kerap kali membatalkan perjalanan, demi untuk mencuci rambutnya.