© Shutterstock.com/g/Botova Anna Alexandrovna
Setiap kali ada acara pernikahan, kita seringkali menyoroti busana yang dikenakan pengantin, utamanya pengantin perempuan. Setelah itu, pernah nggak sih kamu menyadari jika kebanyakan gaun pernikahan berwarna putih?
Melansir dari majalah Brides, 93% pengantin perempuan ternyata memilih gaun warna putih di hari pernikahannya. Sebenarnya, siapa sih yang memprakarsai hal ini hingga akhirnya jadi sebuah warisan turun-temurun? Ternyata begini asal usulnya..
Pada tahun 1406, Philippa of England yang merupakan anak dari Henry IV menggunakan gaun putih saat menikah dengan Eric dari Pomerania. Mary, Ratu Skotlandia, juga memilih gaun warna putih saat menikah dengan suami pertamanya, Francis, di tahun 1559.
Melansir dari The Vintage News, perbuatan Mary ini sempat jadi kontroversi, karena gaun pernikahan keluarga kerajaan dan orang terpandang cenderung berwarna hitam atau merah. Kala itu, warna putih justru digunakan untuk perempuan yang sedang berkabung.
Gaun pernikahan warna putih kembali jadi sorotan saat dikenakan oleh Ratu Victoria di hari pernikahannya dengan Albert of Saxe-Coburg and Gotha pada 10 Februari 1840. Pilihan Ratu Victoria ini juga terhitung tak biasa, karena gaun pernikahan berwarna lebih populer kala itu.
Ratu Victoria memilih gaun putih berbahan satin yang kabarnya diperoleh dari London Timur. Gaun ini berhias renda Hontion, yang selanjutnya jadi barang populer di sana.
Desain gaun tersebut dikerjakan oleh William Dyce yang kala itu menjabat sebagai ketua Government School of Design, atau yang kini lebih dikenal sebagai Royal College of Art. Gaun itu tanpa bulu dan beludru, hingga dianggap terlalu sederhana oleh pengamat kerajaan.
Jika biasanya pengantin mengenakan tiara sebagai hiasan kepala, Ratu Victoria justru memilih rangkaian bunga warna oranye. Ia juga memakai sepatu sederhana yang berbahan satin dengan ikatan pita yang melingkari pergelangan kakinya.
Apa yang dikenakan Ratu Victoria di hari pernikahannya memang terlihat sederhana dan tak biasa, namun hal itu justru mendapat sambutan positif hingga menjadi standar baru soal gaun pernikahan. Ilustrasi gaun pernikahan tersebut bahkan tersebar luas di seluruh dunia, hingga banyak kaum kelas atas yang meniru gaya tersebut.
Pada ulang tahun pernikahannya di tahun 1847, Ratu Victoria meminta Franz Xavier Winterhalter untuk melukis potret dirinya saat mengenakan gaun pernikahan. Lukisan ini pun diberikan kepada Albert, sang suami, sebagai hadiah.
Kecintaannya pada gaun tersebut membuat Ratu Victoria kerap memakai gaun tersebut ke beberapa acara spesial. Gaun ini bahkan sempat digunakan oleh Beatrice, sang putri, saat menikah di tahun 1885.
Ketika Ratu Victoria meninggal dunia pada 1897, renda dari gaun pengantin ini turut dikuburkan untuk menutupi wajahnya. Saat ini, gaun pernikahan tersebut dikonservasi dan dipamerkan di Kensington Palace, bersama dengan sejumlah benda peninggalan Ratu Victoria.