© Instagram/ Bramastavrl
Rutinitas saat membeli baju pasti mencobanya terlebih dulu kan? Meski sudah ada sizenya, tapi kayak nggak lega gitu kalau belum dicoba. Bahkan di era modern yang bisa beli di olshop saja, masih banyak orang yang memilih beli offline.
Kalau sudah terbiasa dicoba dulu baru dibeli kan jadi yakin kalau pilihan tepat. Tapi gimana ya kalau kamu mau coba baju doang, eh disuruh bayar 200 ribu? Memangnya kenapa sih?
Peraturan ini ada di Toko Pascual Bilbao yang lagi hangat-hangatnya diomongin. Gimana enggak, kalau ke sana kamu kena pajak servis. Setiap kamu mencoba baju dan meminta saran kepada pelayan toko, kamu wajib membayar 15 euro atau Rp 200.000. Eits.. tapi nggak di Indonesia kok, ada di Spanyol.
Toko ini didirikan oleh Camino Pascual yang sudah berpengalaman hampir 40 tahun guys. Melansir dari Oddity Central, saking jagonya Camino kalau membuat baju nggak perlu mengukur badan calon pembeli loh!
Iya, Camino Pascual cukup melihat calon pembelinya sekilas saja. Ia sudah mahir dan tahu bagaimana membuat baju dan ukurannya. Camino ini ahlinya membuat pakaian formal, apalagi jas untuk pria.
Tapi, peraturan yang ditetapkannya bukan tanpa alasan buat yang mencoba harus bayar 200 ribu. Soalnya banyak orang yang datang ke tokoknya hanya untuk memanfaatkan keahliannya.
" Banyak orang datang meminta saran soal gaya, model baju dan aksesori. Lalu mereka belanja di toko lainnya," begitu penjelasan Camino pada harian El Correo.
Bahkan ada juga yang minta saran sambil browsing model baju yang sama dan lebih murah di internet. Wah, pantas saja ya Camino kesal?
Baju-baju buatan Camino rata-rata dibandrol dengan harga 800 sampai 1.500 euro atau sekitar 12 juta sampai 22 juta guys! Produknya memang berkelas, dan disalahgunakan. Makanya Camino membuat peraturan seperti itu.
Tenang, buat kamu yang tertarik dengan produk Pascual Bilbao bisa membuat janji terlebih dulu dengan Camino dan mendapat pelayanan dua jam dengan harga 200 ribu tadi. Tapi pajak servis tadi nggak berlaku kalau kamu membeli pakaian di toko tersebut.
" Dengan cara ini, setidaknya kami tahu orang datang karena termotivasi oleh kualitas yang kami tawarkan," tambah Camino.
Pernyataan Camino ini disampaikan melalui Facebook dan mendapat respon positif. Banyak orang yang setuju dan menghargai profesionalitas Camino.
Menurutmu gimana, kalau di Indonesia diterapkan kayak gini juga? Hayo.. siapa yang suka nanya-nanya dan nyobain baju tapi gak jadi beli?