© 2020 Https://www.al-monitor.com
Ahmed Darwish el Fakhouri adalah generasi ke-3 atas bisnis keluarganya yang menjalankan salah satu pabrik pembuatan sabun tertua di Nublus, Palestina.
Semua metode pembuatan sabun diklaim masih sama seperti apa yang nenek moyang mereka lakukan. Bahan yang digunakan pun hanya 3, yaitu minyak zaitun, baking soda, dan air. Dan semua langkah dilakukan manual dengan tangan.
Membuat sabun tradisional ini memerlukan waktu sekitar 30 hari pembuatan, dan 2-3 bulan masa pengeringan, dipotong manual dengan alat pemotong mereka, dan dikemas juga dengan bungkus dan logo mereka, baru siap untuk didistribusikan, semuanya benar-benar manual.
Kunci bertahannya sabun tradisional ini di tengah gempuran sabun yang lebih modern adalah kandungan minyak zaitun alaminya. Ahmed mengklaim minyak zaitun dari Palestina lebih pekat dibandingkan dengan minyak zaitun dari Spanyol, Yunani, Maroko, atau Syria.
Ada tips untuk mengetahui efektifitas sabun ini, yaitu melihat dari busa yang dihasilkan. Jika sabun batang ini tidak mengeluarkan busa putih saat digunakan, maka kulitmu masih kotor dan penuh dengan kuman.
Sebaliknya, jika sabun sudah menghasilkan busa berwarna putih, maka kulitmu sudah bersih.
Sabun ini tidak mengandung pengharum yang kuat. Jadi saat menggunakannya kamu tidak akan menemukan aroma yang menyengat, melainkan memancarkan wangi yang menenangkan saat setelah digunakan.
Ahmed berdedikasi untuk tetap melestarikan pembuatan sabun asli dari Palestina ini, karena sabun tradisional ini adalah warisan dari para leluhurnya.