© Shutterstock.com/id/g/Alice+Rubik
Pencinta skincare pasti udah nggak asing dengan ingredients yang satu ini. Retinoid memang lagi booming belakangan ini dengan klaim bisa mengatasi jerawat dan bekasnya, mengurangi bruntusan, serta sebagai antiaging.
Seiring dengan manfaatnya yang segudang, ternyata masih banyak mitos mengenai penggunaan retinoid. Mulai dari bisa menyebabkan purging, kulit jadi tipis, hingga nggak cocok untuk kelompok usia tertentu.
Berikut ada mitos dan fakta soal pemakaian retinoid yang wajib kamu tahu. Simak ulasan selengkapnya ya!
Banyak yang masih bingung sama istilah retinol dan retinoid nih. Sebenarnya, retinol termasuk sebagai salah satu jenis dari retinoid. Retinoid sendiri merupakan kelompok turunan dari vitamin A.
Sempat beredar mitos jika penggunaan retinoid bikin kulit jadi tipis. Faktanya, retinoid justru mengatur regulasi kulit baru sekaligus merangsang pembentukan sel kulit. Cara kerja ini sebenarnya berefek pada kulit jadi lebih glowing dan plump~
Banyak yang bilang jika retinoid nggak boleh dipakai jika usianya belum 20 tahun atau kalau belum aging. Padahal, retinoid justru baik digunakan untuk mencegah proses penuaan.
Bisa dibilang, retinoid relatif aman untuk semua umur. Namun, semua kembali lagi pada jenis, konsentrasi, dan formulasi. Kalau kamu emang kurang yakin, boleh banget kok konsul dulu ke dokter SpKK.
Bagi kamu yang masih pemula dan baru mau mencoba penggunaan retinoid, ini ada tips yang bisa kamu ikuti. Penggunaan retinoid sebaiknya masuk dalam night skincare routine.
Gunakan retinoid sesudah memakai cleanser dan sebelum mengaplikasikan moisturizer. Kamu bisa mulai dengan 2-3 kali dalam seminggu, kemudian baru bisa meningkatkan penggunaannya jadi setiap hari.
Perlu juga memerhatikan toleransi kulit jika memang muncul tanda-tanda kulit jadi iritasi.
Well, semoga ulasan singkat ini bermanfaat yaa~ Jika masih ragu, jangan lupa konsultasikan dengan pihak yang lebih ahli ya!