Ilustrasi Jenis Sunscreen (freepik)
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat merusak kulit dan menyebabkan berbagai masalah seperti penuaan dini, hiperpigmentasi, kanker kulit, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melindungi kulit kita dari sinar UV yang berbahaya. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menggunakan tabir surya atau sunscreen.
Ada dua jenis tabir surya yang umum digunakan, yaitu chemical sunscreen dan physical sunscreen. Kedua jenis ini memiliki perbedaan dalam bahan aktif dan cara kerjanya, serta memberikan manfaat yang berbeda-beda tergantung pada jenis kulit.
Chemical sunscreen menggunakan bahan kimia seperti oksibenson, avobenzone, homosalate, dan lain-lain sebagai bahan aktifnya. Ketika terkena sinar UV, bahan kimia ini akan menyerap radiasi UV dan mengubahnya menjadi panas yang kemudian dilepaskan dari kulit. Kelebihan dari chemical sunscreen adalah teksturnya yang ringan dan mudah meresap ke dalam kulit, sehingga cocok untuk digunakan pada kulit berminyak. Selain itu, chemical sunscreen juga cenderung lebih tahan air, sehingga cocok digunakan saat beraktivitas di luar ruangan atau saat berenang.
Namun, chemical sunscreen juga memiliki beberapa kekurangan. Beberapa orang dengan kulit sensitif atau alergi tertentu dapat mengalami reaksi iritasi atau alergi terhadap bahan kimia dalam chemical sunscreen. Selain itu, beberapa bahan kimia dalam chemical sunscreen juga dapat memicu munculnya jerawat pada sebagian orang. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau rentan terhadap jerawat, sebaiknya melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum menggunakan chemical sunscreen secara teratur.
Physical sunscreen menggunakan bahan aktif seperti titanium dioksida atau seng oksida sebagai perlindungan fisik terhadap sinar matahari. Bahan-bahan ini bekerja dengan cara memantulkan sinar UV agar tidak menembus kulit. Kelebihan dari physical sunscreen adalah cocok untuk kulit sensitif atau yang rentan terhadap iritasi. Karena tidak menggunakan bahan kimia, physical sunscreen jarang menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit. Selain itu, physical sunscreen juga memberikan perlindungan segera setelah diaplikasikan, karena tidak memerlukan waktu untuk diserap oleh kulit.
Namun, physical sunscreen juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah teksturnya yang lebih tebal dan cenderung meninggalkan lapisan putih pada kulit. Hal ini bisa menjadi masalah bagi mereka yang memiliki kulit gelap atau ingin menggunakan sunscreen di bawah makeup. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, physical sunscreen dengan tekstur yang lebih ringan dan lebih mudah meresap telah dikembangkan, sehingga masalah ini dapat dikurangi.
Dalam memilih antara chemical sunscreen dan physical sunscreen, penting untuk mempertimbangkan jenis kulit Anda:
Perlu diingat bahwa tidak peduli jenis sunscreen yang Anda pilih, penting untuk mengaplikasikan sunscreen secara merata dan mengulanginya setiap beberapa jam terutama saat terpapar sinar matahari langsung. Selain itu, selalu melindungi diri Anda dengan menggunakan pakaian pelindung, topi, dan berteduh dari sinar matahari saat matahari terik.
Dengan memilih jenis sunscreen yang sesuai dengan kebutuhan dan jenis kulit Anda, Anda dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan menjaga kesehatan kulit yang optimal.