© Shutterstock.com
Skincare merupakan salah satu hal yang penting untuk menjaga kesehatan kulit tetap terjada dan membuat kulit tetap glowing. Karena ini lah ada begitu banyak produk skincare yang beredar di pasaran, baik itu untuk kulit berjerawat, kulit kombinasi, kulit kering hingga kulit normal.
Adanya berbagai skincare dengan kandungan yang berbeda-beda ini rentan membuat kulit jadi break out dan sensitif. Namun hal ini dapat bergeser dengan munculnya tren Skinimalism.
Dilansir dari Refinery29, Skinimalism dibuat oleh ahli skincare di Pinterest. Tren ini mendorong kita untuk meninggalkan rutinitas perawatan kulit dengan banyak langkah yang rumit dan juga tentunya mahal.
Dengan meminimalkan penggunakan produk skincare, hal ini tak hanya berdampak positif untuk kulit namun juga disebut lebih baik untuk lingkungan. Karena mengurangi limbah dan jejak karbon.
“ Kami melihat semakin banyak pasien yang menderita masalah kulit sebagai akibat langsung dari produk yang mereka pakai pada kulit mereka selama lockdown. Perhatian khusus adalah produk aktif tunggal, yang digunakan dalam konsentrasi tinggi dan dikombinasikan dengan bahan lain yang tidak bekerja sama atau menyebkan peradangan dan iritasi,” kata Dr Ben Esdaile, seorang konsultan dokter kulit.
“ Dalam kasus ini, masalah kulit tidak terselesaikan dan yang mengkhawatirkan, seringkali menjadi lebih buruk.” tambahnya.
Pada Skinimalism, kita hanya akan menggunakan skincare yang sesuai dengan tipe kulit untuk mendapatkan wajah yang glowing.
Bahan yang diteliti dan dicocokan untuk jenis kulit tertentu, dapat melepaskan racun dan hal yang tidak perlu lainnya dan membantu kita untuk mencari tahu area kulit yang bermasalah dengan lebih tepat.
Wah benar juga ya, meski produk skincare memiliki kualitas yang bagus. Namun ketika bahannya tak cocok dengan kulit, hal ini tak jarang justru membuat kulit jadi break out. Siap beralih ke skinimalism?
