Ilustrasi Campaign Sustainable Fashion
Dunia saat ini sedang mengalami perubahan iklim besar-berasaran yang tidak bisa kita hindari. Penyebab utama masalah perubahan iklim ini adalah pengolahan limbah yang tidak tepat. Fashion adalah salah satu penyumbang terbesar limbah di dunia, menurut Lingkungan PBB.
Kamu sudah tau belum, sampah yang dihasilkan oleh fashion menghasilkan satu truk muatan limbah tekstil setiap detiknya dan berpotensi terhadap polusi lingkungan. Inilah yang menjadi sebab banyak merek fashion dunia tidak terkecuali juga di Indonesia mulai mengadopsi produk yang lebih environmentally friendly, yang dikenal dengan sustainable fashion.
Sustainable Fashion Mulai Diterapkan Para Desainer Indonesia
Dikutip langsung dari laman Dream, istilah sustainable fashion mulai banyak didengar di Indonesia. Lenni Tedja, Director Jakarta Fashion Week (JFW) di Senayan, Jakarta Selatan, memaparkan bahwa menurutnya tren fashion saat ini sudah mulai mengarah ke sustainable fashion, terutama mereka para desainer muda yang mulai aktif membuat desain yang lebih ramah lingkungan.
Penerapan sustainable fashion ini dilakukan dengan mengolah limbah, membuat pola yang tidak membuang terlalu banyak kain dan memakai pewarna alam. Lenni Tedja juga memaparkan bahwa sudah ada sekitar lebih dari 50 persen desainer binaan JFW sudah menerapkan sustainable fashion.
Generasi Muda Juga Menerapkan Sustainable Fashion
Sustainable fashion tidak hanya diterapkan oleh para desainer, tetapi generasi muda juga mulai beralih dari fast fashion. Ada kecenderungan mereka untuk nggak mau membeli fast fashion, meskipun belum semua.
Fast fashion sendiri merupakan perputaran produk fashion yang cepat yang bisa kita lihat dari kebiasaan orang dengan mudah membeli pakaian dengan harga murah dengan kecepatan produksi yang memberikan dampak negatif pada keseimbangan lingkungan.
Gimananih, kamu termasuk pelaku fast fashion atau sustainable fashion? Share jawaban kamu di kolom komentar ya!