Tobatenun Luncurkan Koleksi 'Masa Rani' di JFW 2024, Terinspirasi Dari Kebudayaan Masyarakat Batak Karo

Reporter : Arif Mashudi
Rabu, 25 Oktober 2023 14:02
Tobatenun Luncurkan Koleksi 'Masa Rani' di JFW 2024, Terinspirasi Dari Kebudayaan Masyarakat Batak Karo
Tobatenun melanjutkan eksistensi berkarya dengan menerapkan nilai-nilai berkelanjutan juga pemberdayaan perempuan berbasis budaya

Tobatenun, sebuah jenama tekstil yang mengusung konsep sustainable fashion terus melanjutkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya dan memajukan seni kain tenun. Tidak hanya fokus pada aspek bisnisnya, keterlibatan aktif Tobatenun dalam membangun dan mengembangkan komunitas telah menjadi akar dari filosofi perusahaan ini.

Hal ini membawa Tobatenun pada momen bersejarah dengan debutnya di panggung prestisius Jakarta Fashion Week (JFW) 2024. Dalam merayakan kehadiran mereka di panggung bergengsi ini, Tobatenun akan mempersembahkan koleksi terbarunya, "Masa Rani: A Season of Bounty," sekaligus menjadikan ajang ini sebagai sebuah penghargaan untuk para partonun, yang merupakan seniman di balik koleksi ready to wear yang memikat.

1 dari 5 halaman

Koleksi Masa Rani

Tobatenun di JFW 2024

'Masa Rani,' yang berarti " Masa Panen" dalam bahasa Karo, merupakan cerminan keragaman budaya dan kekayaan hasil bumi Kabupaten dan Puak Karo. Daerah ini terkenal sebagai produsen padi, buah-buahan, dan bunga-bungaan, dengan produk-produk pertanian yang bahkan diekspor ke luar Indonesia, termasuk Malaysia.

Nah, Tobatenun mengambil inspirasi dari kekayaan ini untuk menciptakan koleksi 'Masa Rani' dengan beragam warna seperti fir green yang mencerminkan tanaman padi dan sun kissed coral yang menggambarkan berbagai hasil bumi seperti bunga dan buah.

Koleksi ini menampilkan motif kontemporer yang terinspirasi oleh Uis Beka Buluh, motif tradisional dari kelompok masyarakat Batak Karo yang biasanya digunakan dalam berbagai acara suka cita maupun duka cita, dan dikenakan oleh laki-laki dengan cara melipat kain menjadi segitiga di pundak. Dalam koleksi berisi 16 tampilan ini, Tobatenun menggunakan pewarna alami, menjadikannya langkah konkret dalam mendukung keberlanjutan dalam seluruh proses produksi produk mode dengan dampak lingkungan yang minimal.

2 dari 5 halaman

Kehadiran Perdana Tobatenun di JFW

Tobatenun di JFW 2024

Jadi, Diazens, ini adalah kali pertama Tobatenun hadir di event Jakara Fashion Week. Di kesempatan kali ini, Tobatenun mengajak semua pihak untuk menghargai dan mempromosikan keindahan tenun Batak dalam semua aspeknya.

" Kehadiran perdana Tobatenun di Jakarta Fashion Week adalah langkah berarti bagi kami dalam menghadirkan koleksi ready to wear yang berkelanjutan. Komitmen Tobatenun untuk melestarikan budaya, khususnya kain tenun Batak, tidak akan terwujud tanpa kontribusi berharga dari berbagai mitra kami, para partonun, dan komunitas yang terus kami kembangkan, yaitu Jabu Borna dan Jabu Bonang" tutur Kerri na Basaria, Founder & CEO Tobatenun

" Membawa karya indah dari para partonun ke panggung Jakarta Fashion Week bukan lagi sekadar tampilan mode, tetapi juga sebuah ajakan untuk menghargai dan mempromosikan keindahan tenun Batak dalam semua aspeknya, baik yang berakar dalam tradisi maupun yang terinspirasi oleh elemen kontemporer. Ini adalah sebuah langkah konkrit dalam menghadirkan keberlanjutan dalam industri mode, sambil memberikan sorotan kepada seni dan budaya Indonesia yang berharga," imbuh Kerri na Basaria.

3 dari 5 halaman

Motif Kontemporer Masa Rani

Tobatenun di JFW 2024

Pada koleksi 'Masa Rani', terdapat motif-motif kontemporer yang memikat. Para partonun dibalik koleksi ini telah berhasil menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan nuansa kontemporer, menciptakan sebuah harmoni visual yang memukau. Motif-motif yang terinspirasi dari tradisi agrikultur Puak Karo adalah cerminan dari bagaimana Tobatenun terus berinovasi, memadukan kekayaan warisan budaya dengan tren fesyen terkini.

Kehadiran motif-motif kontemporer dalam koleksi ‘Masa Rani’ bukan hanya menambahkan keunikan estetika, tetapi juga menghadirkan pesan penting tentang relevansi budaya dalam dunia mode masa kini. Dalam penggabungan ini, Tobatenun tidak hanya mengeksplorasi kain tenun Batak dalam konteks modern, tetapi juga menjembatani kesenian tradisional dengan pandangan masa depan yang berkelanjutan.

4 dari 5 halaman

Komitmen Tobatenun

Tobatenun di JFW 2024

Tobatenun terus berkomitmen untuk mengembangkan kain tenun dalam upaya melestarikan budaya, sekaligus menerapkan modernisasi yang berkesinambungan. Dalam setiap koleksi yang dilahirkan, Tobatenun menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan sentuhan kontemporer, menjadikan warisan budaya yang kaya namun tetap relevan dalam dunia mode yang terus berubah.

Setelah berdedikasi selama 5 tahun dalam pengembangan dan pelestarian warisan tekstil Batak, Tobatenun telah melahirkan berbagai koleksi yang mencakup koleksi ready to wear, kain tenun tradisional yang menghormati kekayaan budaya, kain tenun kreasi yang membawa sentuhan modern, hingga beragam aksesoris.

Semua koleksi ini dapat dijumpai di studio baru Tobatenun yang berlokasi di Sopo Del Office Tower & Lifestyle. Studio ini menjadi wadah yang memukau untuk mengapresiasi beragam karya seni tekstil Indonesia yang begitu unik, dan memberikan pengalaman yang mendalam bagi pengunjung yang ingin menjelajahi serta memahami keindahan dan keanekaragaman tekstil Indonesia.

5 dari 5 halaman

Tobatenun Bersama Komunitas Membangun Masa Depan Berkelanjutan

Pengembangan komunitas adalah aspek penting dalam perjalanan Tobatenun. Komitmen Tobatenun untuk mendorong keberlanjutan dalam ekosistem ini melibatkan berbagai elemen, mencerminkan jaringan luas dari para pengrajin dan seniman di berbagai wilayah, mencakup kreator tradisional dan kontemporer. Komitmen ini terus Tobatenun jaga dan hingga saat ini telah menjalin kerjasama dengan total 226 pengrajin di Sumatera Utara, menjangkau dua kota (Siantar dan Medan) dan lima kabupaten (Tapanuli Utara, Samosir, Toba, Dairi, Simalungun, Humbang Hasundutan, dan Labuhan Batu Utara).

Jaringan kemitraan yang luas ini melambangkan inti keyakinan Tobatenun dalam menjaga siklus keberlanjutan–yang merawat lingkungan, memberdayakan pengrajin dan seniman, mendukung usaha kecil dan menengah, serta melestarikan kekayaan budaya dan adat istiadat. Melalui prinsip keberlanjutan, Tobatenun terus berupaya dalam pemberdayaan perempuan di Sumatera Utara untuk dapat memberikan kontribusi positif bagi industri mode dan kreatif di Indonesia.

Tobatenun tidak hanya berperan dalam perkembangan seni mereka sebagai penenun, tetapi juga dalam aspek fisik dan mental sebagai perempuan dengan memberikan pengetahuan yang holistik kepada para perempuan. Dengan memberikan kesempatan untuk pendidikan nonformal, melalui pelatihan keterampilan yang bermanfaat, Tobatenun berkomitmen untuk menegakkan prinsip kompensasi yang adil kepada para pengrajin, yang sebagian besar merupakan perempuan.

Beri Komentar