© 2020 Shutterstock.com/zef Art
Korupsi ada dalam masyarakat dalam setiap peradaban. Namun prakteknya menguat selam 20 tahun terakhir. Bentuk dan efeknya pada sisi ekonomis dan masyarakat bisa beragam, dengan penyebab korupsi yang juga tak seragam.
Karena korupsi mencangkup berbagai jenis, maka penyebab korupsinya bisa banyak banget. Bisa karema karakteristik pribadi, sosial, maupun organisasi. Dan sebenernya ini adalah pembahasan yang penting banget buat dibicarakan dengan tujuan untuk menekan jumlah kasus korupsi.
Dilansir dari buku Korupsi, Penyebab dan Konsekuensi karya Stefan Sumah, penyebab korupsi secara garis besar antara lain karena lingkungan politik dan ekonomi, etika dan legislagi profesional, dan tradisi.
Bisa dikatakan bahwa ini adalah penyebab korupsi yang paling berpengaruh. Kenapa? Begini.
Semakin banyak kegiatan ekonomi di negara yang diatur dan dibatasi, maka pejabat akan punya otoritas yang semakin tinggi. Ini sangat memungkinkan mereka buat melakukan korupsi karena indivisu bersedia membayar atau menawarkan pembayaran untuk menghindari pembatasan tersebut.
Lebih jauh lagi, penyebab korupsi karena politik dan ekonomi bisa diurai lagi dalam beberapa poin, antara lain:
Ini dibukytikan dalam suatu penelitian bahwa kalau sektor keuangan diatur dengan baik, maka nggak akan banyak ekonomi informal atau pasar gelap.
tingkat efisiensi publik bisa menentukan sejauh mana korupsi dapat menemukan lahan gemburnya. Efisiensi tersebut ditentukan oleh kualitas peraturan dan perizinan.
Ini memang sangat mungkin jadipenyebab korupsi karena bagaimanapun mereka pasti sedang berusaha untuk meningkatkan posisi keuangan, dan salah satu caranya yakni dengan menerima suap.
Tapi ini nggak tentu juga lho, karena gaji yang lebih tinggi juga memperkuat kekuatan negosiasi yang tinggi, yang mengarah pada suap yang lebih kuat.
Sebenarnya ini adalah amsalah khusus. Gini nih maksudnya. Kerja administrasi memerlukan waktu yang berbeda
Salah satu penyebab korupsi sebenarnya karena kurangnya transparansi dan kurangnya kontrol oleh lembaga pengawas. Makanya, di mana ada dasar hukum yang nggak bisa merangkul kepentingan atau nggak ada kemauan politik yang kuat, maka bisa banget terjadi politik ekonomi yang tidak transparan. Akibatnya, korupsi berkembang.
Dan ya, harus kita akui kalau praktek korupsi sudah berakar kuat dan hampir menjaid kebiasaan yang kebablasan.
Negara yang berbeda punya sikap yang berbeda terhadap korupsi. Di Eropa saja nih sudah ditemukan dua ektrim, dari negara yang nggak menoleransi korupsi secara ekstrim dan negara di mana korupsi adalah fenomena yang hampir normal.
Penyebab korupsi timbul dari kebiasaan mengucapkan 'terimakasih' kepada pelayan publik dalam bentuk hadiah dan pemberian. Menurut mereka, ini adalah ungkpana sopan santun, sedangkan menurut negara atau kebiasaan lain, ini adalah korupsi.
emuanya hanya masalah etika dan moralitas; namun, mereka bisa sangat berbeda di wilayah dan negara yang berbeda.
Harus disadari kalau penyebab korupsi yang paling dasar yakni karena kurangnya mora dari pelaku. Mereka tentu tahu tentang perbuatan mereka, namun mereka memilih buatbertindak buruk. Keserakahan sering digabungkan dnegan faktor ini dan menentukan arah moral seseorang.
Korupsi mungkin tidak dilakukan secara bersama-sama dalam suatu kelompok. Maka di balik itu sebenarnya ada pihak-pihak yang tak ikut serta namun memilih untuk diam. Itulah pentingnya suatu aturan hukum yang mengatur bahwa kegagalan untuk mengungkapkan informasi bisa dianggap sebagai tindak pidana.
Melansir laman Komisi Pemberatasan Korupsi Indonesia, gabungan dari sifat materialistik dalam diri seseorang dan sistem politik yang masih mendewakan materi adalah penyebab korupsi. Sepanjang hal tersebut masih ada maka korupsi akan terus terjadi.
Perilaku korupsi pada dasarnya memang sebuah fenomena yang punya implikasi ekonomi dan politik. Penyebab korupsi tertuang dalam beberapa teori, antara lain:
Tekanan sosial menajdi penyebab korupsi, membuat pelakunya melakukan pelanggaran norma-norma.
Emile Durkheim memandak kalau sebenarnya masyarakat itu bersifat pasif dan dikendalikan oleh masyarakatnya
Penyebab korupsi dinyatakan dalam teori Gone oleh Jack Bologne, yakni keserakahan, kesembatan, kebutuhan dna juga pengungkapan.
Melansir dari website KPK, penyebab korupsi dibedakan menjadi penyebab internal dan eksternal.
Faktor Internal adalah penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi, meliputi:
Dimana dalam diri individu tersebut memang sudah tertanam sifat-sifat tersebut. Dia akan mencari celah agar bisa melakukan tindakan korupsi.
Yakni penyebab korupsi karena dorongan perilaku keluarga. Ini terjadi pada kaum behavioris yang menyatakan kalau lingkungan keluarga lah yang secara kuat justru memberikan dorongan untuk korupsi. Dorongan itu mengalahkan sifat baik seseorang yahg ada dalam dirinya.
Alih-alih melarang dan memberikan dukungan, lingkungan justru malah mendorong orang untuk melakukan korupsi.
Yakni penyebab korupsi yang berasal dari hal-hal di luar diri pelaku
Di mana nilai-nilai masyarakat justru jadi lahan gembur berlangsungnya korupsi. Apa saja?
Korupsi terjadi karena pendapatan nggak mencukupi
Kepentingan politik untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan
Penyebab korupsi ternyata nggak cuman muncul dari satu sisi saja, melainkan kombinasi dari berbagai aspek yang mendukung tindakan tersebut. Maka bisa dibilang bahwa tak heran kalau semakin bayak pejabat publik yang terseret di dalamnya.