© 2021 Lawdonut.co.uk
BEP adalah singkatan dari Break Even Point. Dalam ekonomi, bisnis dan akuntansi biaya, BEP adalah titik di mana total biaya dan total pendapatan adalah sama. Secara sederhana, titik BEP berarti adalah titik impas di mana pendapatan sama dengan biaya. Di titik ini, suatu usaha tidak dikatakan untung atau rugi. Orang awam menyebutnya dengan istilah balik modal.
Penghitungan BEP dan analisa BEP ini digunakan untuk menentukan jumlah unit yang harus terjual atau pendapatan yang dibutuhkan untuk menutupi total biaya. Selain itu juga bisa digunakan sebagai prediksi keuangan di periode selanjutnya.
BEP adalah aspek penting dalam perencanaan bisnis karena bisa digunakan untuk menentukan struktur biaya, jumlah unit yang kduu terjual untuk menutupi biaya dan juga menghasilkan keuntungan.
Lebih jelas mengenai apa itu BEP, penghitungan dan analisanya yuk baca terus artikel Diadona berikut:
Kayak yang udah Diadona jelasin sebelumnya, BEP adalah suatu penghitungan yang bisa digunakan untuk mengentahui prediksi keuangan perusahaan di periode berikutnya. Nah untuk bisa menghitungnya, kamu harus tahu dulu konsep yang merupakan asumsi dasar dalam penentuan BEP yang dikutip dari Accurate antara lain:
Biaya, penghasilan dan juga laba.
Biaya dalam elemen utama penghitungan BEP adalah biaya yang masuk dalam biaya tetap dan biaya variabel. Apa itu?
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam jumlah tetap walaupun ada perubahan aktivitas produksi. Contohnya, biaya sewa gedung, sewa toko, biaya penyusutan mesin dan lainnya.
Sedangkan biaya variabel akan berubah mengikuti volume kapasitas produksi, contohnya adalah biaya bahan baku dan lainnya.
Penghasilan adalah jumlah pendapatan yang diterima penjual. Sementara itu, nilai laba adalah selisih antara penghasilan dan biaya tetap serta biaya variabel.
Prinsip berikut ini harus dipenuhi dalam penghitungan BEP, yakni:
Mengapa sih BEP itu penting? Nggak cuman untuk tahu titik impasnya, tapi hasil dari analisa tersebut bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. Dilansir dari Jurnal.id, ada tiga manfaat penghitungan BEP adalah:
Setidaknya ada beberapa rumus penghitungan BEP, dan rumus BEP adalah:
BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
BEP Unit merupakan pembagian dari biaya tetap dengan nilai margin kontribusi per unit, yang didapat dari selisih antara harga jual per unit dengan biaya variable per unit. Margin kontribusi ini juga bisa didapat dari membagi nilai total penjualan dengan biaya variabel.
BEP Rupiah = Harga jual per unit x BEP unit
Dalam penghitungan ini, BEP adalah jumlah nominal penjualan yang harus dicapai.
contoh Penghitungan BEP:
Biar lebih jelas, coba kamu pelajari dulu penghitungan BEP dari contoh di bawah ini:
Misalnya nih seorang akuntan sebuah perusahaan harus menghitung berapa banyak penjualan yang harus dilakukan untuk sebuah produk dengan biaya variabel per unit Rp. 25 ribu, biaya operasional Rp. 100 juta dan keuntungan Rp. 25 juta. Sementara itu, unit akan dijual dengan harga Rp. 50.000
Kita urai dulu komponen yang digunakan untuk menghitung BEP adalah:
Biaya tetap : Rp. 100.000.000
Biaya variabel per unit : Rp. 25.000
Harga jual per unit : Rp. 50.000
Keuntungan yang ingin didapatkan : Rp. 25.000.000
Cara menghitung berapa jumlah unit yang harus terjual untuk memenuhi angka di atas adalah dengan menggunakan penghitungan BEP unit, yakni:
BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
BEP unit = (Rp. 100.000.000) / ( Rp. 50.000 - Rp. 25.000)
BEP unit = Rp. 100.000.000 / Rp. 25.000
BEP unit = 4.000 unit
Artinya, perusahaan harus menjual sebanyak 4.000 unit agar nggak mengalami kerugian, meskipun nggak mendapatkan keuntungan.
Berapakah penjualan yang seharusnya didapat dalam rupiah? Untuk mengetahunya maka dilakukan dengan menghitung BEP dalam rupiah, yakni:
BEP dalam rupiah = Harga jual per unit x BEP unit
BEP dalam rupiah = 50.000 x 4.000 unit
BEP dalam rupiah = Rp 200.000.000
Selanjutnya nih untuk menghitung seberapa banyak unit yang harus terjual untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan, maka kemudian digunakan penerapan BEP adalah dengan menggunakan break even analysis
Unit yang harus dijual = (Keuntungan yang ingin didapat : margin kontribusi) + BEP unit
Unit = (Rp. 25.000.000 : 25.000) + 4.000
Unit = 1.000 + 4.000
Unit = 5.000
Artinya, perusahaan harus menjual sebanyak 5 ribu unit produk untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan.
BEP adalah penghitungan yang sangat penting diketahui oleh pemilik perusahaan karena bisa membantu mereka mengontrol biaya tetap dan mengetahi penjualan yang harus dicapai agar bisnis bisa berjalan. Sebagai pelaku usaha, kamu udah mengetahuinya belum?