Berawal dari Komik, Dimas Candra Kini Sukses di Dunia Desain Grafis

Reporter : Andrawira Diwiyoga
Sabtu, 31 Oktober 2020 14:50
Berawal dari Komik, Dimas Candra Kini Sukses di Dunia Desain Grafis
Sejak kecil, Dimas sudah dapat mencium bahwa sebuah gambar dapat menghasilkan uang

Di era modern seperti sekarang ini, banyak profesi baru yang muncul serta menjanjikan Bahkan, karena profesi=profesi baruini, banyak kerjaan lama jadi tersisihkan.

Salah satu profesi yang sangat menjanjikan di era modrn saat ini dan digandrungi para kaum milenial adalah pekerjaan di dunia kreatif. Selain jasa mereka semakin banyak dicari, sumber daya pekerjaan sektor ini juga bisa dibilang tidak terbatas.

Profesi desainer grafis merupakan salah satu sektor industri kreatif yang tengah naik daun. Salah satu orang yang lama menggeluti bidang desainer grafis adalah Dimas Candra Dwiputra.

CEO dari Sugarnuts Indonesia ini bisa dibilang 'master' atau 'gaek' dalam hal dunia kreatif. Ia pun juga sering menjadi seorang pembicara dalam seminar tentang branding, desain, serta bisnis kreatif. Yuk intip pengalaman Dimas dalam hal mendalami dunia desain grafis ini.

1 dari 6 halaman

Berawal dari Komik

Dimas Candra Dwiputra

Dimas Candra sudah menggeluti dunia kreatif ini sejak kecil. Bahkan, menggambar adalah hobinya sejak kecil. Hobinya ini datang karena Dimas menyukai komik.

Di saat banyak anak kecil belajar untuk persiapan ujian, Dimas sudah mulai menjual gambar-gambarnya kepada teman-temannya.

" Sejak dari kecil atau SD sebenernya sudah hobi baca komik. Terus tiba-tiba tertarik untuk gambar-gambar. Terus waktu SD juga sempat tertarik jual gambar. Dulu waktu SD temen-temen belajar buat ujian, aku malah gambar buat temen-temen," ucap Dimas Candra sambil tertawa.

Sejak saat itulah Dimas Candra mendapatkan pemahaman baru bahwa menggambar dapat menghasilkan uang. Lalu, Dimas Candra mulai mendalami dunia desain sejak duduk di bangku SMA. Saat SMA pun Dimas sudah mulai membuat berbagai desain kaos untuk dijual. Kemampuan desainnya pun semakin terasah dengan masuk ke jurusan DKV Universitas Negeri Malang.

Padahal, Dimas waktu kecil bercita-cita menjadi komikus lho. Namun karena stuck dan komiknya tidak prnah selesai, akhirnya ia mencari cara lain dalam menghasilkan keuntungan di dunia kreatif ini.

" Karena aku gak pernah selesai bikin komik. Karena kalau bikin komik itu butuh proses yang cukup lama dan kalau dikerjakaan sendirian itu susah banget," lanjut Dimas.

2 dari 6 halaman

Suka Duka

Dimas Candra Dwiputra

Dimas Candra sudah bertahun-tahun menggeluti profesi desainer grafis ini. Tentu banyak suka duka yang dialaminya.

" Sukanya itu yang pertama karena passion sih. Awalnya dari hobi sampai bisa profesional itu ada kebanggan sendiri sih. Dan yang kedua ini karena bisa membantu banyak orang. Karena dengan desain yang kita buat dapat membantu orang lain, contohnya kayak bikin branding atau packaging," ucap Dimas.

Dimas pun menjelaskan duka dalam profesinya tersebut yang berhubungan dengan klien.

" Dukanya ini ya banyak dari klien yang pengetahuan tentang desain itu kurang. Banyak dari mereka selera desainnya sudah kuno untuk zaman sekarang. Nah, susahnya ini saat klien susah diajak ngobrol, susah untuk diyakinkan gitu. Selain itu, penghargaan untuk desain pun masih kurang" lanjut Dimas.

Namun, Dimas sebenarnya bukan menganggap hal ini sebuah duka, melainkan sebuah tantangan atau challenge. Dimas pun berpendapat bahwa kurangnya penghargaan serta masih banyak yang meremahkan desain karena mereka tidak tahu.

" Menurutku, mereka kurang menghargai karena dasarnya mereka tidak tahu apa yang mereka beli. Kalau ngomongin orang awam, banyak dari mereka yang tidak tahu akan arti desain itu sendiri. Maka dari itu, kita perlu mengedukasi desain kepada klien, agar mereka bisa puas dengan apa yang mereka bayar," kata Dimas.

3 dari 6 halaman

Bakat atau Latihan?

Dimas Candra Dwiputra

Menjadi seorang desainer grafis memang gampang gampang susah. Namun, menurut Dimas, semua orang bisa menjadi seorang desainer grafis. Karena menurut dia, latihan lebih menentukan seseorang untuk menjadi seorang desainer grafis daripada bakat.

" Bekal desainer grafis antara bakat atau latihan? Ya pasti latihanlah. Dan latihan ini awalnya paling enggak harus suka dululah di dunia desain. Gimana kalau kita bisa tekun di dunia desain kalau kita belum suka," kata Dimas.

Dimas pu membenarkan ucapannya tersebut karena ia memang sedari kecil hobi menggambar dan suka dengan dunia desain. Walaupun menjadikan hobi sebagai pekerjaan adalah hal yang menyenangkan, tentu saja hal ini masih membuat stres.

" Menyenangkan pastinya jika hobi menjadi pekerjaan. Tapi, lama-lama kesenangan tersebut udah gak bisa dijadiin hobi lagi. Karena udah jadi pekerjaan, akhirnya nyari hobi lain lagi. Sesuka-sukanya dengan hobi, pasti ada titik jenuhnya. Tapi, nilai plus hobi jadi kerjaan gini adalah tingkat stres kita bisa diminimalisir," ucap Dimas.

Ditanya tentang seandainya jika ia bukanlah seorang desainer grafis, Dimas pun menjawab kalau dirinya akan menjadi seorang gamer.

" Hmmm agak susah sih, mungkin aku mau jadi gamer ajalah. Soalnya sekarang kan gamer udah jadi pekerjaan. Kayaknya seru tuh kalau jadi gamer," ungkap Dimas sambil tertawa.

4 dari 6 halaman

Desainer Grafis Worth It Gak sih?

Dimas Candra Dwiputra

Desainer grafis memang merupakan sebuah profesi yang dulunya sangat tidak booming. Walaupun begitu, di zaman internet seperti sekarang ini, Dimas mengatakan kalau profesi seorang desainer grafis sangat menjanjikan.

" Sangat menjanjikan. Makanya, jadilah desainer grafis sekarang juga," ucap Dimas Candra dengan nada mengiklankan pekerjaannya tersebut.

" Karena kedepannya, bisnis yang paling potensial adalah bisnis yang berhubungan dengan hal-hal kreatif, seperti ilustrator ataupun desainer grafis," lanjutnya

Dimas juga menambahkan walaupun sekarang sudah banyak desainer yang dengan mudahnya menjiplak desain lalu merubahnya sedikit, tetap saja orisinalitas yang akan dihargai di dalam industri desain grafis.

5 dari 6 halaman

Tips Jadi Desainer Grafis

Dimas Candra Dwiputra

Dimas Candra pun membagikan beberapa tips buat kamu yang ingin memulai menjadi seorang desainer grafis.

" Tips awalnya ya banyakin referensi, dan berinovasi. Sering aja nyoba hal-hal baru," ucap Dimas.

Dimas juga menambahkan bahwa pemahaman awal seorang desainer grafis adalah jangan terpaku kepada satu atau dua style desain saja. Karen dengan begitu, para desainer grafis ini malah memperkecil pasar mereka sendiri.

" Contohnya misalnya aku suka gambar-gambar style metal, selain itu aku gak mau kerjain. Kalo kayak gitu kan juga repot. Sampai kapan juga mau kayak gitu. Kamu bakal susah berkembang kalau begitu terus. Sekarang udah gak zaman idealis," saran Dimas kepada mereka yang mencoba berkarir di dunia desain grafis.

Bahkan, dulu Dimas mengatakan bahwa modal awalnya menjadi seorang desainer grafis adalah sebuah pensil dan pulpen, serta selembar kertas. Gadget-nya pun hanya sebuah laptop minjam dari kakaknya. Jadi, bisa dibilang, kamu tidak perlu modal yang bertele-tele untuk menjadi seorang desainer grafis.

" Serunya menjadi seorang desainer grafis adalah sebenarnya kita dengan tanpa modal, bisa menghasilkan uang. Karena kreatifitas kita yang kita jual," sambung Dimas.

Kalau suka dalam suatu bidang, jangan hanya terpaku dari sebagian kecilnya. Sukai semua elemen yang ada di dalamnya
Dimas Candra

Beri Komentar