Indek Prestasi Kumulatif alias IPK tinggi jadi impian banyak mahasiswa, terutama mereka yang memiliki motivasi dan ambisi besar dalam dunia akademis. Tapi, ada juga tipe mahasiswa yang gak terlalu memusingkan perkara IPK, yang penting masih di atas 3,00, maka sudah aman bagi mereka .
Ada yang bilang, IPK itu penting untuk menunjang masa depan. Tapi, ada juga yang bilang kalau IPK gak menentukan masa depan kita selepas kuliah.
Jadi, sebenarnya IPK itu penting atau gak sih? Jangan bingung dulu. Buat kamu yang setelah lulus kuliah ingin kerja di perusahaan, perlu banget nih simak artikel di bawah!
Setiap perusahaan di Indonesia menerapkan kebijakan yang berbeda-beda terhadap kriteria calon pegawainya. Rata-rata, perusahaan menetapkan ktiteria IPK minimal 2,75 atau 3,00. Kalau begitu, mau tidak mau,para fresh graduate sebagai pencari kerja harus menerima hal tersebut karena IPK menjadi penilaian awal terhadap kompetensi yang kita miliki. Meski begitu, ada juga perusahaan yang gak menjadikan IPK sebagai syarat utama.
Sejatinya, IPK adalah alat ukur yang menggambarkan pemahaman kita terhadap konsep dan teori perkuliahan. Hal ini penting bagi perusahaan yang mencari posisi keahlian secara spesifik. Mendapatkan IPK yang tinggi tentunya gak mudah.
Secara gak langsung, pelamar kerja harus punya sifat dan sikap yang kompetitif dan dedikasi yang tinggi dalam bekerja. Jadi tentu saja mahasiswa yang meraih IPK tinggi secara kualitas bisa dipertanggungjawabkan untuk menempati posisi yang penting di suatu perusahaan.
Di beberapa perusahaan, IPK tinggi jadi aspek yang sangat diperhatikan. Tapi hal itu gak lantas membuat IPK rendah kehilangan peluang. Kamu tetap punya kesempatan yang sama. Jika kamu memang ingin mendaftar pada suatu perusahaan besar, kamu bisa mengemukakan alasan mengapa IPK mu kurang ideal. Tapi pastikan alasanmu itu logis ya.
Kamu juga bisa mengemukakan kelebihan yang kamu miliki, karena perusahaan bukan hanya sekedar mencari orang ber-IPK tinggi saja, masih banyak aspek lain yang diperhitungkan. Kamu bisa menonjolkan diri di aspek lain tersebut.
Jadi, IPK bukan satu-satunya patokan agar bisa dengan mudah mendapat pekerjaan. Tapi, gak bisa dipungkiri bahwa beberapa perusahaan besar memang mematok IPK yang tinggi dalam persyaratan perekrutan karyawan. Jadi sebaiknya persiapkan diri dengan bekal berupa ilmu serta wawasan yang luas.
Semoga informasi ini membantu!
