Jam Kerja Berlebih Ternyata Meningkatkan Kemungkinan Terjadinya Depresi pada Perempuan

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Minggu, 7 Juni 2020 16:15
Jam Kerja Berlebih Ternyata Meningkatkan Kemungkinan Terjadinya Depresi pada Perempuan
Jangan terlalu dipaksain, sewajarnya aja ya guys..

Sebagaimana yang kita tahu, segala sesuatu yang berlebihan itu emang nggak baik. Begitu juga perihal jam kerja.

Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Epidemiology and Community Health menyatakan bahwa perempuan yang bekerja terlalu lama utamanya saat akhir pekan, cenderung rentan mengalami depresi.

1 dari 2 halaman

Tapi ternyata, kemungkinan depresi ini nggak berlaku pada pekerja pria lho. Studi tersebut menjelaskan bahwa hal ini bisa jadi karena perempuan mengalami beban ganda, baik sebagai pekerja dan ibu rumah tangga.

Ilustrasi Lelah Bekerja

Dalam penelitian ini juga diungkapkan bahwa sekitar 4,6% perempuan merasakan suasana hati yang buruk saat bekerja di akhir pekan. Dengan keterampilan yang kurang maksimal, mereka pun merasa kurang puas dengan pekerjaan yang dilakukannya.

2 dari 2 halaman

Gill Weston, peneliti dari University College London, menyimpulkan bahwa pekerja perempuan cenderung lebih mudah mengalami depresi daripada pekerja pria. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian serupa yang menyimpulkan bahwa 19% pekerja perempuan rentan mengalami cemas dan depresi, bahkan 10% lainnya justru menunjukkan gejala yang lebih parah.

Melansir dari The Guardian, Weston menyatakan bahwa jam kerja yang panjang tentu aja nggak serta merta membuat perempuan tiba-tiba mengalami depresi. Adanya tambahan pekerjaan rumah tangga juga berpengaruh pada tekanan dan tanggung jawab berlebih yang harus diemban perempuan.

Beri Komentar