© Shutterstock
Mendapat nilai A dan akumulasi nilai yang tinggi di perkuliahan pasti jadi hal yang membanggakan. Oleh karenanya, IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) jadi salah satu pertimbangan penting supaya seseorang bisa diterima kerja di perusahaan. Beberapa perusahaan bahkan menjadikan nilai IPK sebagai kualifikasi lamaran kerja.
Tapi, tidak semua orang punya prestasi akademik yang baik dan memikirkan IPK yang tinggi. Kalau kamu salah satu lulusan baru dengan IPK rendah, hal itu tidak boleh dijadikan alasan untuk patah semangat.
IPK bukanlah tolak ukur dalam menilai profesionalitas kerja, kreativitas, teamwork, kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan komunikasi, dll. Berikut Diadona rangkum tips mengubah IPK rendah menjadi peluang karir.
Pengalaman kerja jadi poin yang lebih diutamakan banyak perusahaan dibanding nilai akademis yang sempurna. Punya pengalaman magang di beberapa perusahaan akan menambah value dan wujud kompetensi yang kamu punya.
Perusahaan tidak akan menghiraukan seberapa besar IPK kamu, kalau kamu punya pengalaman magang sebagai nilai profesionalitas dalam bekerja, terlebih jika itu di perusahaan ternama.
Kalau IPK-mu terbilang rendah, kamu bisa mengasah keterampilan lain yang lebih praktikal dalam dunia kerja. Seperti keterampilan berkomunikasi, negosiasi, kemampuan digital, media sosial dan teknologi yang sekarang ini sedang banyak dibutuhkan perusahaan. Caranya dengan mengikuti berbagai pelatihan yang menyediakan sertifikasi sebagai modal mendapatkan pekerjaan.
Selanjutnya kamu bisa menambahkan pengalaman-pengalaman itu dan mengemas CV-mu menjadi lebih menarik. Tonjolkan pengalaman dan kompetensi yang kamu punya. Jangan lupa masukkan informasi yang relevan dengan posisi kerja yang mau kamu lamar. Perhatikan juga kesalahan pengetikan, hindari typo dan penjelasan yang bertele-tele.
Semoga informasi ini bermanfaat yaa!