© Shutterstock.com/g/iJeab
Biasanya nih, kalau udah merasa tertekan banget dengan tuntutan pekerjaan, seseorang pasti kepikiran buat resign. Wajar sih kalau pemikiran itu yang melintas, tapi bukan berarti kamu gegabah dan buru-buru resign lho.
Ada banyak hal yang perlu kamu pertimbangkan jika memang berniat resign dari pekerjaanmu sekarang. Biar nantinya nggak menyesal, kamu perlu memantapkan hati mengenai keputusan apa yang nantinya kamu ambil.
Hal pertama yang patut dipertimbangkan yakni mengenai pengalaman yang sudah kamu dapatkan dan kontribusi apa yang sudah kamu berikan. Bagaimana kamu sudah berkembang, dari yang awalnya nggak mengerti apa-apa sampai bisa berbuat apa-apa. Kemudian juga bagaimana kontribusimu selama ini, apakah kamu loyal pada perusahaan atau tidak.
Jangan asal memutuskan resign dan pindah ke tempat lain. Karena perusahaan barumu nanti sudah pasti mempertimbangkan track recordmu selama ini.
Saat kamu berencana untuk resign dari suatu perusahaan, maka sebaiknya kamu juga sudah memikirkan rencana apa yang akan kamu jalani setelah ini. Kalau nggak tau mau ngapain, mendingan jangan buru-buru resign deh!
Masalah kompensasi memang perlu banget dipikirkan nih. Biasanya nih, seseorang memutuskan resign karena merasa gaji yang diterima nggak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jika memang kamu sudah memberikan yang terbaik dari kemampuanmu tapi kompensasi yang diberikan nggak sesuai, boleh aja deh kamu resign. Tapi kembali lagi, apakah nantinya di tempat yang baru kamu bakal mendapatkan yang sesuai?
Keputusan untuk resign memang ada di tanganmu, tapi ada baiknya jika kamu mempertimbangkan saran dan masukan dari orang terdekat.
Nggak ada salahnya kok untuk mendiskusikan hal ini dengan orang terdekat, supaya kamu bis alebih mantap menentukan pilihan yang akan kamu ambil.
Selain mempersiapkan beberapa hal tersebut sebelumnya, kamu juga perlu mempersiapkan mental dong. Kondisi peralihan kerja pasti sedikit banyak memengaruhi kondisi mentalmu.
Jika sudah nekat untuk resign, maka kamu harus punya kondisi yang stabil deh. Jangan sampai setelah resign, bukannya lega eh malah merana.
Yang perlu diingat, semua keputusan memang ada di tanganmu. Tapi banyak hal yang harus dipertimbangkan secara matang. Jangan mengambil keputusan secara impulsif, karena bukan tidak mungkin suatu saat akan timbul rasa penyesalan.