© Shutterstock.com/PRImageFactory
Seorang bos bisa memilih karyawan seperti apa yang akan direkrutnya, tapi seorang karyawan nggak selalu bisa memilih siapa yang akan jadi bosnya.
Bahkan ada yang bilang, pilih calon pasangan masih lebih mudah daripada pilih bos yang tepat. Saat memilih pasangan, seseorang bisa melalui proses pdkt. Tapi saat memilih bos, rasanya nggak semudah itu.
Secara umum ada beberapa karakteristik bos yang seringkali ditemui oleh karyawan. Mulai dari yang tukang kritik, pelupa, tukang janji, suka marah-marah, atau bahkan yang justru pendiam.
Meski kelihatannya sepele, karakter seorang bos ternyata bisa mempengaruhi kinerja karyawannya lho.
Sebuah survei mengungkapkan bahwa bos yang cenderung galak ternyata memberi dampak negatif pada performa sang karyawan. Umumnya, karyawan sering merasa hilang fokus dan seringkali malah stres saat mendapatkan bos yang suka marah-marah.
Tapi ada juga lho karyawan yang mengaku mendapatkan dampak positif dari karakter bos semacam itu. Mereka menyatakan bahwa sifat galak dan tegas sang atasan justru bisa memicu mereka untuk bekerja lebih baik.
Cherry Zulviyanti Riadi Lukman, seorang chief consultant mengungkapkan, bahwa bos yang cenderung galak memang bisa mendorong karyawan untuk bekerja lebih cepat dan gesit.
Sayangnya akibat perlakuan itu pula, karyawan jadi kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat. Mereka menjadi terlalu patuh, karena takut dimarahi oleh atasannya.
Selain itu, perangai bos yang semacam ini bisa membuat kreativitas karyawan menjadi tumpul dan terkikisnya rasa percaya diri. Lebih lagi, karyawan bisa menjadi tertekan dan nggak semangat. Akibatnya, motivasi kerja akan menurun serta merasa tidak nyaman saat berada di lingkungan kerjanya.