© Freepik
Dalam dunia kerja, keberagaman pekerja menjadi faktor penting untuk menciptakan lingkungan yang adil, produktif, dan inovatif. Namun, terkadang kita tidak menyadari bahwa ada bias yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan di tempat kerja, salah satunya karena adanya sikap affinity bias.
Affinity bias, atau sering disebut sebagai kesukaan atau keterkaitan, adalah kecenderungan manusia untuk merasa lebih nyaman, memahami, atau lebih dekat dengan orang-orang yang memiliki kesamaan dengan diri mereka sendiri.
Hal ini dapat berkaitan dengan kesamaan latar belakang, minat, pendidikan, atau sifat pribadi. Affinity bias dapat muncul secara tidak sadar dan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, termasuk dalam proses perekrutan, promosi, atau penugasan proyek.
Seorang manajer perekrutan cenderung memilih kandidat yang memiliki latar belakang pendidikan yang sama dengannya atau memiliki pengalaman yang serupa. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya keberagaman di tempat kerja.
Seorang atasan mungkin cenderung mempromosikan bawahan yang memiliki minat atau hobi yang sama dengannya, tanpa mempertimbangkan kinerja atau potensi yang sebenarnya.
Ketika menentukan anggota tim proyek, seorang pemimpin proyek mungkin lebih suka bekerja dengan orang-orang yang memiliki sifat atau cara bekerja yang mirip dengan dirinya sendiri, tanpa mempertimbangkan keahlian atau keunikan yang dimiliki anggota tim lainnya.
Mengatasi affinity bias adalah langkah penting dalam membangun lingkungan kerja yang inklusif dan adil. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi affinity bias di tempat kerja:
Penting bagi setiap individu di tempat kerja untuk mengenali bias mereka sendiri. Dengan meningkatkan kesadaran diri, seseorang dapat lebih terbuka terhadap perbedaan dan memeriksa apakah keputusan yang diambil didasarkan pada faktor objektif.
Perusahaan dapat memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan tentang keberagaman, inklusi, dan bias-bias yang mungkin mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Ini dapat membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik untuk memberikan keterampilan mengatasi bias tersebut.
Perusahaan harus memastikan bahwa proses pengambilan keputusan, seperti perekrutan, promosi, atau penugasan proyek, didasarkan pada kriteria objektif dan relevan yang berkaitan dengan kinerja dan potensi karyawan.
Pimpinan dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan keberagaman dengan memberikan teladan dan memastikan bahwa beragam suara dan perspektif dihargai dan diakui di tempat kerja.
Dalam proses perekrutan atau penilaian kinerja, perusahaan dapat menggunakan beragam metode penilaian, seperti panel wawancara yang beragam, untuk meminimalkan bias individu dan mendapatkan sudut pandang yang lebih luas.
Mengatasi affinity bias adalah tanggung jawab bersama dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan adil. Dengan langkah-langkah ini, perusahaan dapat memperkuat keberagaman, merangsang inovasi, dan memastikan pengambilan keputusan yang lebih obyektif.