© Pexels.com/@gladsonfx
Di setiap kelompok tentu memiliki seorang leadership. Leadership adalah seseorang yang memberikan semangat, motivasi, serta arahan untuk membantu tercapainya tujuan yang diinginkan.
Sehingga jika pemimpin itu efektif, maka pengaruh yang diberikan kepada orang lain akan memudahkan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Fungsi dari leadership adalah memberikan perubahan atau inovasi di dalam organisasi, serta menjaga integrasi dalam sebuah perusahaan agar bisa berjalan secara efektif.
Karena itu, keterampilan yang harus dimiliki seorang leadership adalah kreatif, diplomatis, bijaksana, intelektual, serta memiliki pengetahuan yang luas.
Nah, untuk mengenal lebih jauh arti dari leadership, simak ulasan berikut yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Untuk menjalankan sebuah bisnis ataupun perusahaan, tentu kamu harus memiliki strategi agar diminati dan mampu bersaing dengan pesaing lainnya. Nah, salah satunya adalah menggunakan cost leadership strategy.
Cost leadership adalah tindakan yang diambil untuk menghasilkan barang atau jasa dengan sistem yang bisa diterima oleh pelanggan pada biaya terendah, yang dibandingkan dengan para pesaing.
Selain itu, adanya cost leader juga memegang posisi yang menarik bagi produk substitusi. Sebab, karakteristik dalam biaya dan diferensiasi yang berpotensi menarik customer perusahaan.
Sehingga, kelebihan adanya cost leadership adalah lebih fleksibel dari pesaing. Namun, salah satu resiko yang di alami ialah proses yang digunakan cost leader untuk produksi dan distribusi barang bisa menjadi usang, sebab inovasi kompetitor lainnya.
Awalnya, istilah transformational leadership dipopulerkan oleh MacGregor Burns, dalam bukunya yang berjudul “ LEADERSHIP”, New York: Harper & Row, 1978.
Transformational leadership adalah di mana seorang pemimpin memberikan perubahan pada tim dengan mengomunikasikan unit kerja, dan menginspirasi karyawan untuk mengupayakan visi tersebut.
Sehingga, dlam kepemimpinan transformasional ada semacam kesadaran antara pemimpin dan yang dipimpin untuk sama-sama bertumbuh menjadi lebih baik. Sebab, transformational leadership akan melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang lebih baik.
Adapun cara menjadi transformasional leadership ialah kamu harus berani, berikan kepercayaan di setiap tim atau karyawan, serta teruslah belajar dan tidak malu terhadap kesalahan.
Kepemimpinan pelayan atau servant leadership adalah pemimpin yang berawal dari perasaan tulus dari dalam hati seseorang untuk melayani dan membantu orang lain dalam mencapai suatu tujuan bersama.
Konsep Servant Leadership pertama kali dikenalkan oleh Robert K. Greenleaf, dalam bukunya The Servant as Leader, pada tahun 1970.
Menurut Spears (2002:27-29), ada beberapa karakteristik menjadi servant leadership adalah memiliki empati, sadar terkait isu-isu yang melibatkan kekuasaan, komitmen, serta saling terbuka untuk membangun kepercayaan dari orang lain.
Dengan begitu, indikator servant leadership adalah sebagai berikut:
1. Pemberdayaan (Empowerment)
2. Kerendahan Hati (Humility)
3. Visi (Vision)
4. Kepercayaan (Trust)
Dalam situasi tertentu, etika merupakan sistem nilai yang digunakan memutuskan dengan tepat yang ada dalam organisasi dan diri pribadi.
Sehingga, definisi dari ethnical leadership adalah tanggung jawab utama dari seorang pemimpin untuk membuat keputusan etik dan berperilaku secara etik dalam suatu organisasi.
Jadi, jika seorang pemimpin memiliki nilai-nilai etika pribadi yang jelas, maka ethnical leadership ialah apa yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai tersebut.
Intinya, leadership adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas segala yang di lakukan dalam kelompok maupun perusahaan tersebut.