© Shutterstock.com/garagestock
Procurement adalah proses yang bertujuan untuk membantu sebuah perusahaan dalam mendapatkan barang yang sesuai dengan kebutuhan baik kuantitas atau kualiatas berdasarkan biaya yang paling murah.
Selain itu, tujuan dari Procurement adalah untuk menekan biaya sekecil mungkin agar perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan yang lebih maksimal. Meskipun terdengar begitu sepele, namun Procurement adalah sistem yang palng dibutuhkan dalam perusahaan lho guys.
Bahkan, proses Procurement adalah serangkaian langkah yang diidentifikasi dan diikuti organisasi dalam mendapatkan barang atau jasa untuk tujuan dan sasarannya.
Nah, untuk lebih paham tentang pengertian procurement bagaimana, langsung saja yuk simak ulasan berikut ini.
Biasanya perusahaan yang melakukan proses Procurement adalah kesempatan untuk supplier atau vendor dalam menjual produk dengan harga setinggi mungkin, serta kualitas & kuantitas serendah mungkin untuk memaksimalkan keuntungan dan memperkecil modal pengerjaan.
Nah, proses Procurement adalah proses yang tidak mudah dan cukup rumit. Sebab akan menyangkut banyak pihak, seperti analisa pasar yang baik, dan metode tender yang transparan serta dapat dipercaya. Untuk itu perusahaan membutuhkan yang namanya Procurement officer.
Procurement Officer adalah pengendalian dan evaluasi kebijakan dalam proses pengadaan barang atau jasa, yang biasanya bertugas untuk merancang dan mengelola hubungan yang tepat dengan penyuplai barang dan jasa (supplier).
Bicara tentang Procurement, jobdesk Procurement adalah bukan hanya terbatas soal memaksimalkan laba dengan menghemat biaya pengadaan barang dan jasa saja. Namun, soal manajemen Procurement yang cerdas dan profesional.
E-Procurement adalah kegiatan pengadaan barang atau jasa secara elektronik yang difasilitasi oleh software (perangkat lunak) atau web dan koneksi internet, yang memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi.
Sedangkan menurut ahli Chaffey (2009), e-Procurement adalah sebuah integrasi secara elektronik pada pengelolaan semua kegiatan pengadaan, termasuk pembelian, permintaan, otorisasi pemesanan dan pengiriman, serta pembayaran antara pembeli dan pemasok.
Namun, sebelum kamu beralih menggunakan e-Procurement yang notabene adalah sebuah sistem digital, penting sekali untuk kamu memperhatikan beberapa faktor-faktor berikut ini:
1. People / Sumber Daya Manusia: Memperbaiki kualitas manusia yang ada di perusahaan, baik dari segi keahlian, atau pun kesadaran mengenai proses pengadaan.
2. Process & SOP (Standard Operating Procedure): Perubahan SOP dibutuhkan demi mendukung proses transformasi ini.
3. Organization Structure / Struktur Perusahaan: Suatu perusahaan akan melakukan transformasi digital, seperti mapping dan mereview model supply chain (SCM) yang sekarang, mendesain ulang serta membuat model baru.
Namun sebelum kamu melamar pekerjaan sebagai Procurement, alangkah baiknya kamu memahami terlebih dahulu jobdesk seorang Procurement.
Sebab tanggung-jawab seorang Procurement staff adalah melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan dan pencarian sumber pengadaan yang paling efisien, serta menjalin kerjasama dengan pihak sebagai mitra kerja yang bisa meningkatkan nilai perusahaan menjadi optimal.
Biasanya syarat menjadi seorang Procurement staff adalah lulusan D3 atau Sarjana dengan IPK min 3,00, memiliki pengalaman minimal 1 tahun sebagai procurement staff, serta menyukai tantangan, dinamis, dan terbiasa dengan deadline.
Kalau kamu baru saja lulus dan punya kualifikasi di atas, tak ada salahnya menjajal profesi ini. Sebab Procurement adalah profesi yang menjanjikan, terlebih dengan perkembangan teknologi seperti saat ini.
Intinya, Procurement adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Owner dalam mewujudkan pengadaan, baik barang, peralatan, maupun perbaikan atau perawatan atas aset yang dimiliki.