© Shutterstock
Banyak orang memilih mengerjakan segala sesuatu, termasuk pekerjaan kantor secara multitasking karena dianggap lebih efektif. Tapi siapa sangka cara kerja ini justru bikin kerjaanmu makin lama selesainya.
Profesor neurosains, Earl Miller, dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) justru menyarakan untuk ga melakukan multitasking. Pasalnya, hal ini malah membuat tenagamu terkuras.
Untuk lebih jelasnya, simak dulu dampak multitasking melansir Entrepreneur.
Multitasking bisa membuat otak kita terganggu karena harus membagi fokus antara dua atau lebih pekerjaan dalam satu waktu. Menurut penelitian di Universitas Sussex, orang yang melakukan multitasking akan mengurangi kontrol kognitifnya dan kemampuan perhatian atau tanggapnya.
Selain itu, psikolog juga menyebut bahwa multitasking berdampak pada penurunan IQ serupa dengan orang yang begadang semalaman. Waduh!
Seorang ahli biologi molekular, John Medina menjelaskan bahwa orang yang multitasking biasanya akan membuat kesalahan sebanyak 50 persen lebih banyak daripada orang yang mengerjakan pekerjaan secara satu-per-satu. Bahaya nih kalau pekerjaanmu banyak salahnya!
Sering dianggap efektif, kerja multitasking justru bikin kerjaan ga selesai-selesai. Hal ini didukung oleh pernyataan John Medina, ahli biologi molekular dan penulis buku 'Brain Rules: 12 Principles for Surviving and Thriving at Work, Home and School', bahwa pekerjaan seseorang 50 persen lebih lama selesai saat multitasking daripada yang mengerjakan satu-satu.
So, mulai sekarang jangan lagi kerja multitasking ya kalo nggak mau kerjaanmu ambyar!