© Shutterstock
Ungkapan di atas memiliki arti 'kamu adalah apa yang kamu pakai'. Mungkin udah sering banget ya kamu mendengar ungkapan itu. Tak terkecuali di tempat kerja.
Banyak orang yang bilang, penampilan seseorang yang menandakan lebih baiknya dia dalam melakukan pekerjaan. Selain itu banyak pula klien atau bos perusahaan juga menilai caramu berpakaian.
Tapi apakah sebenarnya penampilan sepenting itu dalam pekerjaan?
Melansir SHRM, penampilan bisa jadi suatu bias dalam proses perekrutan. Kenapa? Ya tentu saja seperti yang dikatakan di atas, seorang atasan atau klien pasti menilai orang pertama kali dari penampilan.
Melansir Inc, kebanyakan lingkungan kerja sekarang memang sudah jauh lebih toleran soal penampilan. Tapi, tetap saja masih ada pihak yang mempermasalahkan hal tersebut.
Padahal sebenarnya, orang yang berpenampilan rapi gak selalu mahir dalam melakukan pekerjaan, begitu punsebaliknya. Jadi gak ada tuh hubungan antara skill dan bagaimana orang berpenampilan.
Baik di kantor atau pun tempat kerja lainnya, pastilah masih ada peraturan tentang pernampilan orang-orang di dalamnya. Sebenernya kenapa sih masih ada peraturan seperti itu?
Melansir The Muse, alasannya antara lain:
Sejatinya, penampilan yang baik dalam dunia kerja itu punya tafsir yang sangat luas dan kontekstual.
Kalau kamu bekerja di bank, perhotelan, dan industri-industri serupa, biasanya atasan akan menekankan untuk berpenampilan dengan baju yang spesifik ataupun baju formal.
Kalau kamu bekerja di bidang kreatif, biasanya perusahaan tidak mempermasalahkan baju. Jadi kamu bisa penampilan yang lebih kasual.
Jadi semua itu bergantung pada kebijakan perusahaan dan posisimu di perusahaan tersebut ya. Semoga informasi ini bermanfaat!