© 2021 Globalnomadic.com
Mungkin kamu menyadari kalau suhu di tempat tinggal kita makin lama makin panas seiring berjalannya waktu. Nggak cuman di tempat kita doang, tapi suhu di berbagai lokasi secara global dan keseluruhan. Iya kan? Dan itu merupakan salah satu gejala pemanasan global yang paling umum.
Melansir situs NASA, iklim di bumi udah mengalami perubahan sepanjang sejarah berlangsung. Dalam 650 ribu tahun terakhir, ada setidaknya tujuh kali pergantian siklus dan penyusutan lapisan es. 12 ribu tahun yang lalu, era iklim modern dan peradaban manusia dimulai. Perubahan iklim di bumi hanya dipengaruhi oleh orbit bumi yang pada akhirnya mengubah seberapa banyak energi yang dipancarkan matahari ke bumi. Namun, semua telah berubah kini.
Gejala pemanasan global telah mengalami percepatan pesat akibat aktivitas manusia di bumi. Tingkat kecepatannya sudah sangat tinggi dibadingkan dengan yang sudah terjadi. Proses ini nggak cuman berkaitan dengan biologi, tapi juga fisika karena adanya perpindahan energi alam. Dikutip dari berbagai sumber, simak deh seperti apa gejala pemanasan global yang saat ini sedang berlangsung.
Saat ini Greenland sudah kehilangan 279 miliar ton es per tahun selama 1993 sampai 2019, sedangkan Antartika kehilangan sekitar 148 miliar ton es per tahun. Dan selama 30 tahun terakhir ini, luas area laut yang ditutupi es semakin menurun dengan kecepatan 3,2 ? per dekade.
Permafrost merupakan lapisan tanah beku. Sebelumnya nih para ilmuwan memperkirakan kalau permafrost di sana bakalan mencair kira-kira 80 tahun lagi. Disebutkan kalau suhu tanah nggak cukup panas untuk bisa mencairkan mereka sebelum tahun 2090.
Sayangnya, perkiraan ini meleset jauh. Saat ini sekitar 70 persen permafrost Arktik udah mulai memcair lho.
Gejala pemanasan global ini terjadi karena peningkatan suhu bumi, rendahnya tingkat vegetasi dan lainnya berkaitan dengan kondisi ini.
Ada kenaikan suhu air laut dari permukaannya sampai di kedalaman 800 meter. Ini karena jumlah panas yang diserap oleh air laut mengalami peningkatan, dan ini sudah terjadi selama 20 tahun terakhir sebagai gejala pemanasan global. Apa akibatnya?
Air laut yang lebih hangat merusak terumbu karang, mengancam ekosistem laut, dan mengganggu perikanan global. Kandungan panas itu bisa mengubah pola sirkulasi laut, yang dapat berdampak luas pada kondisi iklim global, termasuk perubahan hasil dan pola peristiwa meteorologi seperti badai tropis dan masih banyak lagi.
Gejala pemanasan global nggak cuman terjadi di daratan, tapi juga di lautan lho berupa peningkatan suhu di atas laut. Akibatnya, terjadi peningkatan penguapan yang secara lebih lanjut bakalan membuat air laut lebih cepat menguap. Udara jadi mengandung lebih banyak uap air yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan suhu udara dan derasnya air hujan.
Sejak tahun 1901 sampai 2015, ada peningkatan suhu permukaan air laut dengan kisaran 0,13 ° F per dekade. Angka tersebut mengalami peningkatan terus-menerus. Gejala pemanasan global ini tentu memiliki dampak negatif seperti merusak terumbu karang, meningkatkan pertumbuhan alga trus masih banyak yang lainnya.
Ada peningkatan uap air di udara atau saat panas di luat. Ini terjadi karena naiknya suhu permukaan baik di darat maupun laut sehingga terjadi penguapan, dan pada akhirnya muncullah kelembaban atmosfer. Nah ap air merupakan gas rumah kaca, peningkatan kelembapan menyebabkan pemanasan tambahan .
Salahs at gejala pemanasan global yangs ering dibicarakan adalah mencairnya gletser lebih cepat. Dalam kehidupan di bumi, gletser adalah sumber air yang penting untuk banyak tempat di seluruh dunia, di mana orang bergantung pada lelehan air glasial untuk sebagai pengisi air tanah. Bayangkan bila gejala pemanasan global ini terjadi. Apa akibatnya?
Terancamnya persdiaan air, desabilitas tanah, erosi, juga tanah longsor dan longsoran. Saat ini diketahui mencairnya gletser terjadi dengan kecepatan yang mencengangkan, yakni tiga kali lipat setiap tahun. Yup, kita semakin dekat dengan bencana akibat pemanasan global.
Atmosfer kita memiliki beberapa lapisan dan kenaikan suhu di setiap lapisan tidak seragam. Tapi, diketahui ada peningkatan suhu di bagian toposfer, yakni lapisan atmosfer tempat aktivitas manusia seperti manusia tingga, cuaca atau pesawat terbang. Gejala pemanasan global ini nunjukin kaluau ada peran vital manusia dalam pemanasan ini seperti pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam.
Gejala pemanasana global juag bsia diliahtd ari kondisi cuaca yang makin ekstrim, mulai dari kebakaran hutan karena tingginya suhu dan kekeringan, hujan badai dan juga banjir.
Suhu yang tinggi menyebabkan gletser dan lapisan es di seluruh dunia mencair. Apa akibatnya? Terjadi pertambahan volume air laut sehingga membuat permukaan air laut jadi naik. Bila dibiarkan, gejala pemanasan aglobal ini bsia mengancam keberadaan pulau-pulau dan daratan yang dekat dengan peisisr pantai
Gejala pemanasan global sudah nggak mungkin kita acuhkan lagi. Coba bayangkan kalau kita nggak segera bertindak, seperti apa nasib bumi selanjutnya?