(c) Shutterstock
Lucunya melihat tingkah laku burung-burung mungil yang punya nama beken lovebird ini. Sebutan burung cinta buat burung berparuh bengkok ini berasal dari kedekatannya dengan burung lainnya, layaknya sepasang kekasih.
Bagi penggemar burung yang masuk dalam genus Agapornis, jenis lovebird import disebut punya keunggulan dibanding varian lokal. Mulai dari pola warna yang lebih cerah, kicau yang bening hingga bentuk badan yang lebih besar. Kebanyakan diimpor dari Taiwan, Afrika dan Eropa, yuk intip beberapa lovebird ‘bule’ yang ngetop di tanah air.
Jenis lovebird import ini tergolong yang terbesar dengan panjang mencapai 16cm dan punya bentuk tubuh yang cukup kekar. Burung yang berasal dari Ethiopia dan Eritrea ini punya ciri khas lain seperti bagian merah di area mulut dan dahi, warna hitam di ujung sayap dan dominan hijau di tubuhnya.
Uniknya, lovebird penyuka jagung dan biji matahari ini mudah dikenali jantan dan betunanya. Kalau jantan punya area warna merah di kepalanya, sebaliknya betina memiliki kepala yang semuanya berwarna hijau.
Sesuai dengan namanya, jenis lovebird import ini didatangkan dari Eropa, tepatnya dari Belanda. Dibandingkan varian lokal, lovebird Holland punya ukuran yang lebih besar dan gagah dengan warna bulu yang mengkilap dan bersih.
Didominasi warna hijau pada tubuhnya, disusul sedikit warna kuning di bagian leher belakang dan oranye pada leher dan wajahnya. Ada juga yang berwarna biru, lovebird Holland ini punya harga yang cukup mahal dan perlu perawatan khusus karena harus beradaptasi dengan perbedaan kondisi iklim dan cuaca saat diternakkan di Indonesia.
Jenis lovebird import yang satu ini merupakan ras asli di Namibia, Angola dan Afrika Selatan. Varian warna yang paling banyak ditemukan adalah kombinasi warna hijau dan kuning pada tubuhnya, sedangkan bagian wajahnya berwana pink atau merah.
Nggak heran kalau burung bernama latin Agapornis roseicollis ini dijuluki burung muka salem alias warna peach yang menggemaskan.ditambah bulu sayap berwarna hijau dengan ujung sedikit warna biru, lovebird ini cukup mudah ditemukan di pasaran.
Habitat asli jenis lovebird import ini ada di Tanzania Utara, tepatnya di selatan Danau Victoria. Namanya sendiri diambil dari penemunya, Gustav Fischer. Ciri fisiknya cukup sulit dibedakan dari lovebird asal Afrika lainnya, seperti tubuh yang didominasi warna hijau. Tapi di dadanya hingga ujung kepala berwarna oranye, pink atau kuning dengan bagian mata yang dikelilingi warna putih, mirip burung berkacamata putih, penampilannya bikin gemas!
Sudah bisa ditebak kan asal jenis lovebird import yang satu ini? Yup, burung yang ukurannya paling kecil dibandingkan lovebird lainnya ini berasal dari Benua Afrika, tepatnya Madagaskar.
Selain ukurannya, kombinasi warna hijau dan abu-abu membuat lovebird ini cukup mudah dikenali. Nah, untuk membedakan mana jantan dan betina, kamu cukup melihat bagian punggung, leher hingga kepalanya. Lovebird Madagaskar jantan berwarna abu-abu sedangkan betina memiliki warna hijau muda.
Awalnya, jenis lovebird import ini ditemukan di Belanda oleh Piet Verhijde. Namanya sendiri diambil dari kata Eumelamin dan Wing yang menunjukkan keunikan corak di bagian sayapnya. Lovebird ini sendiri didapat dari persilangan lovebird lutino dan lovebird hijau standar, dengan ciri khas corak hitam do bagian ekor dan sayapnya, sehingga membentuk huruf V di bagian punggungnya. Unik banget, kan?
Walau banyak dibudidayakan di tanah air, burung bernama ilmiah Opaline fischeri ini juga termasuk salah satu jenis lovebird import. Punya banyak penggemar, lovebird ini punya kombinasi warna unik dan cantik yang membuatnya dihargai fantastis. Berkisar Rp7-8 jutaan, bahkan jenis lovebird biola yang didatangkan dari Thailand ini bisa mencapai Rp55 juta.
Sesuai namanya, jenis lovebird import ini punya warna hitam di sekeliling wajahnya, mirip topeng. Konon, lovebird bernama latin Agapornis personatus ini ditemukan pertama kali di Timur Laut Tanzania dan Kenya.
Selain warna hitam di wajahnya, warna bulu lovebird imut ini juga didominasi warna hijau di tubuhnya dan area leher berwarna kuning. Varian warnanya yang beragam ini dipicu mutasi genetik dengan ukuran yang relatif kecil. Kurang aktif dibandingkan burung cinta lainnya, nggak heran kalau lovebird ini lebih banyak dipelihara di sangkar ketimbang alam bebas.
Jenis lovebird import yang satu ini dikenal sebagai salah satu burung cinta dengan penampilan yang cantik. Ciri khasnya terdapat pada warna merah di bagian wajah dan dahi yang mencolok di antara warna tubuhnya yang didominasi hijau.
Setelah dewasa, cukup mudah untuk membedakan mana lovebird jantan dan betina. Indukan betina punya warna yang condong agak oranye dengan warna paruh merah pucat. Sedangkan yang jantan warna merah menutupi dahi, paruh dan setengah kepala hingga kelopak mata dengan paruh warna merah terang.
Punya banyak peminat, red-faced lovebird ini jarang ditemukan di Indonesia. Selain pembudidayaan cukup sulit dan tak banyak yang mendatangkannya dari habitat asli yang berada di Afrika Tengah hingga Ethiopia.
Kebanyakan ditemukan di Zambia, jenis lovebird import dari Benua Afrika ini punya ciri unik warna hitam di bagian wajah. Selain itu, tubuh lovebird mungil ini juga punya aneka warna lainnya seperti leher berwarna coklat, punggung berwarna hijau, dada berwarna oranye dan pink pada paruhnya. Dianggap juga sebagai ras Nyasa, lovebird ini punya ukuran yang cukup mungil, sekitar 14cm.
Termasuk dalam ras Swidern, jenis lovebird import asal Negara Afrika ini memang cukup unik. Punya warna dasar hijau, lehernya sendiri berwarna cokelat dengan garis di bagian belakang yang berbentuk mirip kerah. Selain pita di bagian lehernya, ciri khas lainnya terdapat pada iris mata yang berwarna kuning terang.
Dianggap punya badan lebih besar dengan corak warna yang unik, lovebird lokal nggak kalah bagus, kok. Terbukti dari beberapa jenis lovebird yang sudah memenangkan berbagai kontes tingkat daerah atau nasional.
Selain mahal, jenis lovebird import pun perlu penanganan yang ekstra hati-hati. Selain proses adaptasi dengan iklim dan cuaca di sini, pastikan membeli burung cinta yang sudah melewati masa karantina sehingga terbebas dari ancaman penyakit, minimal selama 1-2 bulan. Jadi tetap setia dengan lovebird lokal atau coba-coba versi impornya?