© Pexels.com
Sebagai pemenuh kebutuhan pangan dan gizi manusia, berbagai jenis sapi yang banyak dipelihara. Daging sapi dengan segala kandungan nutrisi yang dimilikinya adalah asupan yang sangat tepat untuk kebutuhan manusia. Nggak hanya sapi pedaging, sapi perah dengan susunya juga sangat dibutuhkan manusia.
Di Indonesia sendiri, baik jenis sapi potong atau pun perah adalah komoditi ternak yang banyak dipelihara dalam jumlah besar atau pun kecil. Karena, kebutuhan akan dua hal ini memanglah cukup banyak.
Ada cukup banyak jenis sapi potong dan perah di Indonesia. Untuk ternak mungkin kita sudah akrab dengan nama-nama seperti limosin dan juga simental. Sedangkan, untuk sapi perah mungkin kita sudah pernah dengan nama sapi Friesian Holstein.
Tapi jenis sapi potong dan perah bukan itu saja ya. Masih ada banyak jenis lainnya. Diadona.id telah merangkum ulasannya dari berbagai sumber. Yuk kita simak bareng-bareng.
Sesuai dengan namanya, jenis sapi potong atau pedaging adalah sapi yang dimanfaatkan untuk dikonsumsinya dagingnya. Contohnya ada beberapa jenis di beawah ini:
Jenis sapi potong Limosin ini bukan asli Indonesia. Dulunya sapi ini diimpor dari Prancis. Namun, sampai saat ini sapi ini sudah banyak sekali dikembangbiakan di Indonesia.
Meskipun di daerah asalnya sapi ini terbiasa tinggal di tempat yang dingin, namun sapi ini bisa beradaptsai dengan baik ketika berada di Indonesia. Bahkan, saat ini, sapi Limosin ini adalah mayoritas sapi pedaging yang ada di Indonesia.
Sama seperti Limosin, jenis sapi Simental ini juga bukan asli Indonesia. Ini adalah sapi yang berasal dari Swiss. Namun, di Indonesia sendiri sapi ini sudah banyak dikawin silangkan dengan sapi lokal untuk melakukan grading up.
Sapi Simental ini cukup banyak dipelihara sedabagi sapi pedaging karena memiliki proses pertumbuhan yang stabil dan relatif cepat. Sapi Simental dewasa jika diveri pola makan serta perawatan yang baik pengingkatan daging perhari bisa mencapai 0,9 - 1,2 kilogram.
Sapi Ongole ini adalah jenis sapi potong yang cukup banyak dicari di daerah tropis. Namun, pertumbuhan sapi ini realtif lebih lambat jika dibandingkan sapi Limosin atau pun simental.
Nah, kalau untuk PO atau pernakan ongole ini adalah sapi jawa yang disilangkan dengan sapi ongole asli. Hasil perkawinan tersebut membentuk sapi yang disebut dengan sapi Peranakan Ongol, seekor sapi yang mempunyai pastur seperti sapi ongole tapi ukurannya lebih kecil.
Jenis sapi potong selanjutnya adalah sapi Angus. Ini adalah sapi yang berasal dari Skotlandia. Ciri utama dari sapi ini adalah berwarna hitam mulus dan memiliki badan yang besar.
Sapi angus ini adalah jenis yang tahan akan beeberapa penyakit. Serta sapi ini juga gampang sekali adaptasi di tempat baru.
Sekilas, jenis sapi Brahman ini mempunyai perwakan yang mirip dengan sapi ongole. Namun, badan sapi brahman lebih bulat dan kakinya lebih pendek dibandingkan sapi ongole.
Sapi ini juga merupakan produk impor dari Amerika. Namun, saat ini sudah banyak dikembangbiakkan di Indonesia dengan berbagai jenis sapi lokal. Bobot sapi pedaging ini maksimal bisa sampai dengan 1,1 hingga 1,4 ton.
Jenis sapi potong yang terakhir adalah sapi Angus. Ini merupakan hasil kawin silang dari sapi Angus dan sapi Brahman. Hasil perkawinan ini menghasilkan sapi brangus yang mempunyai daya tahan tubuh kuat dan tidak mudah terserang penyakit dan virus.
Tidak kalah dengan sapi lainnya, sapi brangus jantan mempunyai bobot sekitar 1800 – 2000 pon, atau setara dengan 816 – 997 kg. Sedangkan sapi brangus betina memiliki rata-rata bobot 1200 pon atau sekitar 544 kg.
Berbeda dengan sapi potong yang dimanfaatkan dagingnya, sapi perah ini dipelihara dan khusus diambil susunya saja. Berikut adalah beberapa jenis sapi perah yang cukup populer di Indonesia.
Jenis sapi perah yang pertama yakni adalah Friesian Holstein. Sapi ini adalah sapi yang berasal dari Belanda. Untuk ciri utama dari sapi ini adalah warnanya yang belang yakni hitam dan putih, juga tanduknya yang pendek dan menghadap ke depan.
Friesian Holstein ini adalah sapi perah yang mengahsilkan susu cukup banyak dibandingkan jenis lainnya. Namun, hal ini juga tak bisa dilepaskan dari pola pakan, lingkungan dan juga genetik dari sapi itu sendiri.
Jenis sapi perah yang selanjutnya adalah Peranakan Friesian Holstein yang mana ini adalah hasil dari perkawinan sapi jawa dengan Friesian Holstein asli. Untuk cirinya juga nggak jauh beda dari sapi FH yang asli.
Hanya saja, tingkat produksi susu yang dihasilan nggak sebanyak sapi FH. Namun untuk sapi peranakan ini mempunyai kemampuan serat daya tahan tubuh yang kuat ketika hidup di daerah beriklim tropis.
Selanjutnya ada jenis sapi perah Jersey. Ini adalah sapi yang berasal dari pulau Jersey di Inggris. Ciri khas sapi jersey, yaitu tubuhnya diselimuti kulit cokelat, abu-abu, hingga hitam. Bagian kepala, paha, dan bahu memiliki corak yang lebih gelap dibandingkan bagian lainnya.
Untuk produksi susunya sendiri, sapi ini nggak kalah kok dengan sapi Friesian Holstein. Bahkan, susu yang dihasilkan oleh sapi ini diklaim memiliki beta karoten tinggi dari pada sapi perah lain.
Jenis sapi perah terakhir adalah Ayarshire. Jelas ini bukan sapi asli Indonesia, ini adalah sapi yang berasal dari Skotlandia. Untuk corak warna yang dimiliki sapi ini sama dengan sapi FH, bedanya cuma di warna coklat aja.
Jumlah produksi susu dai sapi ini juga bagus loh. Tapi ya balik lagi kepada pola makan serta lingkungannya.
Jadi itulah beberapa jenis sapi potong dan perah yang populer di Indonesia. Semoga ini bisa bermanfaat buat kita semua ya!