© 2020 Liputan6.com
Penyebab tawuran antar pelajar seharusnya bisa menjadi rumusan untuk menghindari kekerasan ini terjadi lagi dan menewaskan korban jiwa. Tindakan dari aparat keamanan sepertinya sudah kerap dilakukan, meski sayangnya tak cukup kuat untuk mencegahnya terulang kembali.
Kerugian yang dialami akibat tawuran nggak cuman dari korban yang terluka, namun kerusakan fasilitas hingga kerugian nyawa. Tak cuman terjadi pada pelaku tawuran itu sendiri, namun kerap juga menimpa para korban salah sasaran yang secara tak sengaja sedang berada di lokasi kejadian.
Seperti halnya kenakalan pada remaja, penyebab tawuran berasal dari hal-hal yang kompleks. Kira-Kira apa saja ya?
Tawuran kerap terjadi antar pelajar dalam kelompok sekolah.
Secara garis besar, penyebab tawuran terbagi menjadi penyebab dari dalam dan dari luar.
Penyebab tawuran dari diri pelaku:
Yakni ketidakmpuan pelajar sebagai remaja dalam proses pencarian diri. Mereka mencari identitas dari pengalaman dan nilai-nilai.
Sayangnya, bila ternyata nggak bisa mendapatkan nilai yang positif, maka bisa berakibat buruk berupa penyimpangan terhadap nilai dan norma dalam masyarakat.
Sesuai dengan umurnya, remaja cenderung nggak memiliki pengendalian diri yang baik. Mereka kerap nggak bisa menampilkan sikap dan sifat yang sesuai dengan pengetahuan mereka.
Apa akibatnya? Mereka cenderung mudah marah, frustasi, dan kurang peka terhadap lingkungannya. Saat ada masalah, mereka cenderung menghadapinya dengan amarah, melarikan diri atau melimpahkannya pada orang lain.
Di samping penyebab tawuran dari dalam diri pelajar, ada banyak pula faktor dari luar diri mereka yang berkontribusi pada perilaku berbahaya mereka, yakni:
Sebagai tempat pendidikan pertama, keluarga punya peran besar untuk membentuk karakter anak, termasuk juga sebagai penyebab tawuran. Kurangnya perhatian, komunikasi, dan kasih sayang dari rumah membaut para pelajar mencari perhatian dan validasi dari kegiatan di luar yang sayangnya, melanggar peraturan.
Apakah kamu menyadari kalau para pelaku tawuran ini berasal dari kelompok pergaulan yang sama? Mereka menganut nilai yang sama dalam kelompok mereka, bisa disatukan karena nilai yang sama atau memang kelompok itulah yang membentuk mereka.
Kebanyakan penyebab tawuran di kalangan ermaja laki-laki adalah karena gengsi. Mereka yang nggakikut, disebut lemah dan penakut oleh siswa lainnya.
Kelompok tawuran biasanya terbentuk dari kelompok di sekolah. Bila ini terjadi, harusnya sekola punya tanggung jawab lebih dalam mengawasi pergaulan dalam kelompo di sekolah.
Penyebab tawuran biasanya terjadi karena hubungan yang tak baik antar sekolah. Mereka memiliki sentimen negatif satu sama lain, sehingga ketika mereka dipertemukan, rentan banget terjadi perselisihan.
Sekolah punya peran yang kuat dalam mencegah terjadinya tawuran serta menekan penyebab tawuran. Bisa dimulai dari pengawasan terhadap kelompok remaja yang dinilai mereshkan, atau pengawasan di saat siswa pulang sekolah.
Membiarkan anak yang belum cukup umurnya buat membawa motor ke sekolah, melonggarkan aturan bolos, ternyata juga jadi penyebab tawuran.
Ternyata keadaan lingkungan urban siswa punya pengaruh sebagai penyebab tawuran. Lingkungan tersebut rentan terhado kekerasan dan kejahatan. Ini secara nggak langsung memberikan pengaruh pada siswa dalam melihat suatu kejadian dan kejahatan.
Kemungkinan mereka sering melihat keributan di lingkungan tempat tinggalnya, membuat terbentuk pola kalau setiap masalah bisa diselesaikan dengan kekerasana
Akhirnya, solusi dari penyebab-penyebab tawuran di atsa terbagi menjadi dua, yaitu pendekatan untuk mencegah dan menanggulanginya.
Misalnya, dengan pendekatan dari keluarga, pembatasan pergaulan, memberikan arahan kepada anka untuk pengenadlian dirinya, dan juga peran aktif dari sekolah.
Tak lupa, karena ini menyangkut kriminalitas, maka campur tangan dari pihak berwajib sangat diperlukan.
Penyebab tawuran yang udah diketahui baiknya jadi rumusan untuk membentuk sistem pencegahan biar tawuran yang menwaskan korban jiwa nggak terulang lagi.