© Unsplash.com
Puisi adalah karya sastra yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Bahkan, puisi ini merupakan jenis karya sastra tertua yang ada di di dunia. Di Indonesia sendiri, jenis-jenis puisi ini dibagi menjadi dua secara umum yaitu puisi lama dan puisi baru.
Sama seperti karya sastra lainnya, berbagai jenis-jenis puisi adalah sebuah karya sastra yang mendayagunakan bahasa sebagai media utamanya. Baik puisi lama dan puisi baru sama-sama menjadikan bahasa sebagai kekuatannya, yang membedakan hanyalah ciri-cirinya.
Untuk lebih lengkapnya, mari kita simak ulasan dari Diadona.id terkait jenis-jenis puisi yang telah dirangkum dari berbagai sumber. Yuk simak bareng-bareng.
Menurut Kamus Besar Bahasa indonesia, puisi lama adalah puisi yang masih belum terpengaruh oleh puisi Barat. Puisi lama adalah jenis-jenis puisi yang masih terikat peraturan tertentu. Aturan ini berkaitan dengan jumlah kata atau suku kata, hingga jumlah baris yang terdapat dalam tiap bait, serta rima, dan irama.
Berikut adalah beberapa jenis-jenis puisi lama:
Mantra adalah susunan kata atau kalimat khusus yang memiliki arti kekuatan gaib dan susunan kata dengan unsur puisi. Mantra memiliki ciri-ciri puisi lama berupa rima dan irama.
Pantun ini adalah jenis puisi lama yang asli Indonesia. Pantun berasal dari bahasa Minangkabau patuntun yang berarti petuntun. Pantun adalah puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris.
Detailnya, setiap barus pantun terdiri atas 8–12 suku kata. Pantun bercirikan bersajak a-b-a-b. 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi.
Melansir laman Liputan6.com, Seloka adalah pantun berkait. Jadi, bait dalam seloka saling sambung-menyambung.
Seloka merupakan salah satu jenis puisi Melayu klasik yang berisikan pepatah atau perumpamaan. Pesan yang disampaikan di dalam seloka dapat berupa nasihat, candaan, sindiran atau ejekan.
Jenis puisi lama yang selanjutnya adalah Talibun. Secara keseluruhan, talibun memeiliki kesamaan dengan pantun karena di dalamnya ada bagian sampiran dan isi.
Untuk detailnya, tiap bait talibun terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. Untuk pembagian baris sampiran dan baris isi ditentukan oleh jumlah baris keseluruhan yang kemudian dibagi menjadi dua.
Karmina adalah pantun kilat. Karmina mirip seperti pantun tetapi lebih pendek. Karmina terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi. Karmina memiliki sajak lurus a-a. Pantun pendek ini disampaikan untuk menyindir secara langsung.
Gurindam adalah sebuah sajak di mana satu baitnya terdiri dari dua baris dan memiliki rima a-a, b-b, c-c dan seterusnya. Isinya adalah berupa nasihat atau petuah.
Jenis puisi lama yang terakhir adalah syair. Syair termasuk salah satu puisi lama yang berasal dari Persia dan dibawa ke dalam sastra Indonesia bersama dengan masuknya ajaran Islam ke Indonesia. Ciri dari syair adalah tiap bait terdiri atas 4 baris, bersa-jak a-a-a-a. Syair berisi nasihat atau cerita.
Selain puisi lama, ada juga puisi baru. Ini adalah jenis puisi yang tidak terikat pada aturan seperti halnya puisi lama. Mayoritas puisis baru atau modern akan memiliki bentuk dan gaya penulisan yang lebih bebas.
Jenis puisi baru yang pertama ada Balada. Ini adalah puisi yang berisi kisah atau sebuah cerita tertentu. Balada Terdiri dari 3 bait, dengan masing-masing bait 8 baris.
Selanjutnya adalah jenis puisi romansa. Ini adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Penulisan romansa menggunakan bahasa yang romantis.
Lalu ada Epigram, sebuah puisi yang yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram adalah sebuah pernyataan singkat, peminatan, kenangan dan terkadang pernyataan mengejutkan atau satir.
Jenis puisi baru himne adalah puisi berisi pujian untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Himne juga sering disebut dengan gita puja atau madah. Bagi umat Kristiani, himne adalah nyanyian yang dikarang khusus untuk digunakan bermadah atau bersembahyang.
terakhir ada Satire, puisi ini berisi tentang sindiran kepada penguasa/orang yang memiliki posisi tinggi/jabatan. Satire berasal dari bahasa latin, yaitu satura berarti kritikan, kecaman tajam, dan tidak puasnya hati pada suatu golongan.
Oh iya, pengungkapan perasaan dilakukan dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan baru yang berkebalikan dengan keadaan yang sebenarnya.
Jadi itulah beberapa jenis puisi lama dan puisi baru. Ini adalah dua bagian yang mempunyai andil besar dalam pekembangan kesusastraan di Indonesia. Semoga ini bisa bermanfaat buat kita semua ya!