© 2021 Time.com
Saat masih duduk di bangku sekolah, salah satu hal yang paling kita ingat mengenai cara mencegah banjir adalah dengan tidak membuang sampah sembarang dan menggalakkan penghijauan. Tapi, apakah kedua hal tersebut saat ini cukup?
Nggak cuman di Indonesia aja, kini banjir telah menjadi masalah dunia yang mengancam berbagai kota. Kerusakan yang ditimbulkan tak main-main, mulai dari cedera manusia, hancurnya rumah dan tempat bisnis, lumpuhnya infrastruktur hingga korban jiwa. Dan bila melihat perubahan iklim yang terus terjadi, maka risiko banjir di kemudian hari akan terus meningkat. Lalu langkah dan cara mencegah banjir seperti apa yang bisa kita perbuat?
Sebenarnya ada banyak banget cara mencegah banjir dan memastikan kita tetap aman dari bencana tersebut. Berikut diantaranya:
Atau bisa dibilang, membuat kota yang seperti spons yang bisa menampung, membersihkan, dan mengalirkan air dengan cara alami - menggunakan pendekatan ekologis. Jadi alih-alih membuang air, maka air hujan disimpan dan diolah untuk digunakan kembali. Dan saat ini Cina sedang melaksanakan cara mencegah banjir tersebut dengan menyasar 16 kota di negara mereka sebagai kota inisiatif. Dan mungkin tak lama lagi kita bakalan melihat hasil pengelolaan mereka. Apakah bisa berjalan dengan cukup baik?
Penghijauan di atap bangunan ini jadi cara mencegah banjir dan juga menyerap air hujan yang sedang ngetren di Eropa. Cara ini punya beragam manfaat, mulai dari segi keindahan, alat pengelolaan air hujan dan mencegah bersatunya luapan air sampai mengurangi efek terjadinya hujan asam.
Harusnya nih daerah di sekitar sungai tidak difungsikan sebagai bangunan atau pemukiman karena rawan banget terkena banjir dan hanyut saat air sedang meluap. Idealnya kawasan tersebut harus dipulihkan karena punya peran penting untuk perlindungan banjir, pengelolaan air, dan pelestarian alam.
Daerah luapan sungai ini jadi cara mencegah banjir karena kemampuan mereka dalam menahan dan menyerap air, sehingga melindungi kota-kota terdekat dari pengaruh curah hujan yang tinggi.
Dan bener, salah satu caranya adalah dengan tidak membuang sampah sembarang. Cara mencegah banjir ini mungkin sepele, tapi punya dampak sangat vital pada terjadinya banjir lho.
Sampah yang dibuang di sungai atau sistem pembuangan bakalan bikin mampet saluran tersebut sehingga fungsinya jadi tak maksimal.
Misalnya dengan pembuatan ruang terbuka hijau yang saat ini sudah sangat jarang ditemukan. Padahal, ruang tersebut penting untuk menyerap air yang tidak bisa diserap oleh beton.
Kehadiran ruang terbuka hijau mungkin terasa sebagai sebuah kemewahan di kota besar yang padat penduduk. Tapi bisa disiasati dengan mengganti bahan kedap air seperti beton di trotoar dengan bahan yang bisa menyerap air seperti rumput dan juga taman.
Tahu nggak sih walaupun sama-sama air, ternyata beberapa kota besar sudah menerapkan pemisahan air hujan dan air buanga lho. Ini sebagai cara mencegah bnjir sekaligus memungkinkan instalasi pengolahan air limbah berfungsi dengan baik, tanpa harus terbebani oleh air hujan dalam jumlah besar.
Ini dilakukan untuk menghilangkan lumpur - yang terdiri dari pasir halus, tanah liat, dan partikel kecil batuan - dari dasar sungai. Keberadaan benda-benda tersebut bisa mengurangi volume penampungan sungai terhadap air dan mengurangi kapasitas sungai dalam membawa air ke hilir
Cara lain dalam mencegah terjadinya banjir menurut BBC yakni:
Adalah seperti hambatan atau penghalang banjir yang bisa dibongkar pasang untuk memberikan perlindungan terhadap daerah yang rawan bajir. Yup, bentuknya jadi seperti tanggul dadakan.
Cara mencegah banjir ini terdiri dari langkah-langkah kecil untuk mengurangi aliran air sebelum mencapai sungai. Seperti apa?
Mungkin dengan menggunakan sekat kecil di parit untuk mengalirkan air ke ladang atau ruang lainnya. Kolam memang akan terbentuk di luar saluran air sungai, tapi ini penting untuk mengurangi kekuatan air banjir.
Cara mencegah banjir ini cocok banget untuk kota-kota besar yang rawan banjir pasca hujan deras. Ini karena permukaan kota yang ditutupi aspal sehinggga air nggak bisa masuk ke dalam tanah. Drainase nggak cukup ditetapkan di beberapa titik, namun harus di banyak lokasi.
Sama halnya seperti banjir, ancaman bencana tanah longsor bisa terjadi di kala hujan deras pada lahan yang tidak stabil. Kondisi ini sangat merugikan karena bisa menghancurkan rumah dan memakan korban jiwa.
Dan cara mencegah terjadinya bencana ini yang paling utama yakni dengan:
Keberadaan mereka bisa membantu mempertahankan tanah sehingga tidak longsor. Pohon di lereng juga berfungsi untuk menguatkan serta menahan tanah karena akar tanaman bakalan menyebar dan saling bersinggungan.
Sawah atau rumah di atas lereng bakalan meningkatkan peluang terjadinya longsor karena membuat daya hidrostatika semakin kuat menekan permukaan tanah. Akibatya, tanah rentan bergeser.
Ini memang bukan cara mencegah banjir dan tanah longor, tapi menekan kerugian bila bencana sewaktu-waktu terjadi.
Tanah di tebing sering diambil untuk keperluan tambang dan lainnya. Namun untuk mencegah terjadinya longsor, penggalian sebaiknya tidak dilakukan secara tegakj lurus karena bisa mengurangi daya penahan tanah terhadap tanah yang berada di atasnya.
Cara mencegah banjir dan tanah longsor sebenarnya sederhana dan bisa dipraktikkan di kehidupan sehari-hari. Tak perlu beralasan menunggu pihak terkait turun tangan, bukan?
