© Wikimedia.org
Kemerdekaan NKRI yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun adalah buah perjuangan dari berbagai pihak di masa lampau. Mulai dari masyrakat biasa, elit politik, dan juga pahlawan nasional termasuk nama nama pahlawan perempuan Indonesia yang luar biasa jasanya.
Nama nama pahlawan perempuan Indonesia ini sebenarnya banyak sekali. Bahkan, di setiap daerah pasti ada. Namun, hanya beberapa dari mereka yang jejaknya terekam oleh sejarah.
Untuk menghargai jasa-jasa mereka, berikut Diadona.id telah merangkum nama nama pahlawan perempuan Indonesia yang jasa-jasanya pantang untuk dilupakan. Yuk simak uraiannya di bawah ini.
Nama nama pahlawan perempuan Indonesia yang pertama adalah Ruhana Kudus. Ia diketahui sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia. Semasa berkecimpung di dunia jurnalistik, perempuan kelahiran Desember 1884 ini keras mengritik praktek budaya patriarki di daerahnya, Sumatera Barat.
Melansir laman Kompas, buah-buah pemikirannya melalui tulisan banyak terbit di koran perempuan Poetri Hindia. Pengaruhnya di dunia pers sangat signifikan. Ia sempat mengelola surat kabar Perempoean Bergerak pada tahun 1920.
Selain itu, Ruhana Kudus juga aktif mengajar di Vereeniging Studiefonds Minangkabau (VSM) Fort de Kock (Bukittingi) Sumatera Barat dan sambil terus menulis untuk surat kabar.
Nama nama pahlawan perempuan selanjutnya adalah Martha Christina Tiahahu. Ia dilahirkan di Nusa Laut pada Januari 1800. Sejak usia 17 tahun, ia sudah aktif dalam gerakan perlawanan terhadap politik Belanda dan Inggris.
Martha Christina Tiahahu pada tahun Mei 1817 berjuang bahu membahu bersama Pattimura. Di tahun-tahun selanjutnya ia bahkan memimpin pasukan tempur dan berjuang bersama rakyat Maluku lainnya.
Selanjutnya, untuk nama nama pahlawan perempuan Indonesia ada Rasuna Said. Perempuan yang memiliki nama lengkap Hajjah Rangkayo Rasuna Said adalah seorang perempuan yang memperjuangkan kemajuan kaum perempuan melalui jalur politik.
Karir Politiknya dimulai semenjak ia berusia 16 tahun dengan menjadi sekretaris organisasi Sarekat Rakyat (SR) cabang Sumatera Barat, organisasi dengan tokoh sentral Tan Malaka. Seiring karirnya di dunia politik yang semakin melesat, melansir laman Kompas, di tahun 1932 ia ditangkap saat berpidato ketika Rapat Umum PERMI di Payakumbuh. Ia diajukan ke pengadilan kolonial, kemudian dipenjara selama 14 bulan dengan dakwaan ujaran kebencian.
Di masa kekuasaan Jepang, Rasuna Said juga tetap memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia membuktikan jika wanita juga bisa memberikan sumbangsih besar terhadap kelangsungan dan kemerdekaan NKRI.
Dari tanah Sulawesi, untuk nama nama pahlawan perempuan ada Andi Depu. Perempuan kelahiran Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini mampu berjuang dan mempertahankan wilayahnya dari penaklukan Belanda. Juga, di tahun 1942 ia dengan penuh keberanian mengibarkan bendera merah putih saat Jepang datang.
Keberaniannya tersebut dianugerahi bintang Mahaputra Tingkat IV oleh Soekarno pada saat itu. Perempuan kelahiran Agustus 1907 ini pun didapuk sebagai Pahlawan Nasional sampai saat ini.
Siti Walida adalah satu dari nama nama pahlawan perempuan yang berasal dari Yogyakarta. Beliau adalah istri dari Kyai Ahmad Dahlan yang merupakan sosok di balik berdirinya Muhammadiyah.
Bersama Kyai Ahmad Dahlan, ia berjuang untuk kesetaraan pendidikan rakyat kecil di Yogyakarta. Bersama sang suami, ia juga mendirikan organisasi Sopo Tresno dan Aisiyah yang bergerak di bidang kemajuan perempuan di bidang pendidikan.
Nama nama pahlawan perempuan selanjutnya adalah Maria Walanda Maramis. Ia adalah Kartini versi Minahasa yang berjuang mendirikan organinasi yang membebaskan perempuan dari keterblekanagn pendidikan.
Maria mendirikan organisasi bernama Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) untuk memajukan pendidikan kaum perempuan. Lewat PIKAT, kaum perempuan dibekali ilmu untuk berumah tangga, seperti memasak, menjahit, merawat bayi, dan lainnya.
R.A. Kartini adalah satu dari nama nama pahlawan perempuan yang sangat terkenal. Bahkan, sampai ada peringatan Hari Kartini. Perempuan bernama Raden Ajeng Kartini ini adalah pejuang emansipasi wanita pada masanya.
Kartini lahir di Jepara pada April 1897. Datang dari keluarga ningrat, Kartini memang mempunyai jejak pendidikan yang luar bisa. Melalui pendidikannya itulah ia mempunyai pemikiran-pemikiran yang mampu mengubah pandangan koloni Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa.
Bumi Aceh juga banyak memiliki wanita tangguh yang masuk dalam daftar nama nama pahlawan perempuan Indonesia. Salah satunya adalah Cut Nyak Meutia yang lahir tahun 1870. Ia adalah wanita yang tak segan mengangkat senjata pada waktu itu.
Ia berjuang dengan suaminya, Teuku Muhammad, dalam mengusir penjajah. Namun pada tahun 1905, Teuku Muhammad, ditangkap oleh belanda dan dihukum mati. Cut Nyak Meutia lalu menikah lagi dengan Pang Nanggroe. Tapi pada tahun 1910 ia harus kembali kehilangan suaminya.
Namun dirinya tetap berhasil lolos dari Belanda dan terus berjuang bersama pejuang yang tersisa. Cut Nyak Meutia kemudian gugur pada 24 Oktober 1910.
Dewi Sartika juga merupakan sosok yang masuk dalam daftar nama nama pahlawan perempuan Indonesia. Perempuan kelahiran Bandung Desember 1884 ini berjuang di bidang pendidikan wanita pribumi pada saat itu.
Di tahun 1904, Dewi Sartika mendirikan sakola Istri, sebuah sekolah khusus perempuan pribumi yang didirikan di ruang pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah yang ia dirikan tersebut berkembang dengan pesat dan beberapa kali berganti nama dan akhirnya di tahun 1929 berubah menjadi sekolah Dewi Sartika.
Cut Nyak Dhien juga merupakan satu dari nama nama pahlawan perempuan Indonesia yang berasal dari Aceh. Perempuan kelahiran Aceh 1848 ini datang dari keluarga bangsawan di kawasan daerah Aceh Besar.
Ia mulai berjuang melawan Belanda sejak tahun 1880. Ia kehilangan dua suaminya yang juga gugu saat berperang. Pertama, euku Cek Ibrahim Lamnga tewas saat bertempur pada 29 Juni 1878. Kedua, Teuku Umar juga tewas tertembak pada 11 Februari 1899.
Pengaruhnya yang besar untuk perlawan terhadap penjajah, ia akhirnya diasingkan ke Sumedang bersama beberapa tahanan politik Aceh lainnya dan kemudian meninggal dunia pada tahun 1908 di tempat pengasingan.
Nama nama pahlawan perempuan Indonesia selanjutnya adalah Nyi Ageng Serang. Sesuai namanya, ia adalah perempuan kelahiran Serang pada tahun 1752 yang memiliki nama lengkap Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi.
Jejak perjuangannya berawal dari membantu ayahnya yang berperang dengan Belanda setelah menolah Prjanjian Giyanti yang membuat Belanda geram. Namun saat itu ia berhasil ditangkap dan kemudian di asingkan ke Yogyakarta.
Namun ia berhasil meloloskan diri dan kemudian bergaung dengan pasukan Pangeran Diponegoro. Nyai Ageng serang ini menguasai taktik strategi perang yang hebat. Bahkan Pangeran Diponegoro memilihnya sebagai penasihat dalam siasat perang.
Selanjutnya adalah nama nama pahlawan perempuan dari Sulawesi yaitu Opa Daeng Risadju. Ia lahir pada tahun 1880 di Palopo Sulsel. ia adalah seorang pejuang perempuan di jalur politik dan aktif di Partai Sarekat Islam pada saat itu.
Kevokalannya dalam beroerganisasi dimanipulasi Belanda sebagai tindakan provokatif dan ditiudug mengahsut rakyat untuk melawan Belanda. Ia pun kemudian di penjara selama 13 bulan dan ia tercatat sebagai wanita pertama yang dipenjara Belanda karena alasan politik.
Malahayati adalah satu dari nama nama pahlawan perempuan Indonesia yang bukan sembarang orang. Lahir pada tahun 1550, ia dikenal berjuang dengan memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid).
Keberaniannya bahkan membuatnya mendapatkan gelar Laksamana setelah pada 11 September 1599 ia berhasil memukul mundur Belanda dan membunuh Cornelis de Houtman. Malahayati gugur pada tahun 1615 setelah melewati pertempuran melawan Portugis demi mempertahankan Teluk Krueng.
Fatmawati Soekarno adalah istri dari Sang Proklamator. Ia adalah sang penjahut bendera merah putih sebelum dikibarkan pada saat proklamasi 17 Agustus 1945. Selain itu ia juga aktif dalam berbagai kegiatan untuk membangun rumah sakit dan sarana kesehatan bagi masyarakat. Rumah sakit tersebut sekarang bernama, “ Rumah Sakit Fatmawati."
Jadi itulah beberapa nama nama pahlawan perempuan Indonesia yang jasanya pantang untuk kita lupakan. Semoga sebagai generasi penerus kita semua bisa melanjutkan perjuangan mereka sesuai dengan zaman yang kita hadapi ya. Ngomong-ngomong, pahlawan favorit kalian yang mana nih?
