© Standard.co.uk
Tradisi Imlek memang sudah dilakukan sejak dulu kala secara turun temurun. Tradisi ini bisa berbeda-beda antar daerah maupun antar negara. Setiap tradisi yang dirayakan saat perayaan tahun baru Imlek memiliki makna masing-masing.
Tradisi perayaan tahun baru Imlek bertujuan untuk membawa keberuntungan serta kemakmuran di tahun baru. Langsung aja yuk simak beberapa tradisi Imlek di Indonesia yang menarik dan penuh makna.
1. Bersih-bersih Rumah Sebelum Imlek
Untuk menyambut imlek, biasanya masyarakat melakukan bersih-bersih rumah. Kenapa sebelum? Karena selama perayaan tahun baru Imlek, mereka dilarang bersih-bersih. Dipercaya bahwa bersih-bersih saat Imlek justru akan membuang semua keberuntungan yang ada di rumah itu.
2. Mendekor Rumah
Setelah bersih-bersih, masyarakat Tionghoa biasanya akan mendekor rumah dengan pernak-pernik khas Imlek. Dekorasi ini identik dengan warna merah, sesuai warna khas Imlek.
3. Kumpul Keluarga
Tradisi Imlek di Indonesia yang lainnya adalah berkumpul bersama keluarga dan tampil serba merah. Momen ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Biasanya, mereka kompak menggunakan baju bernuansa merah.
4. Menyalakan Kembang Api dan Petasan
Tradisi Imlek di Indonesia yang lainnya, adalah menyalakan kembang api dan petasan. Konon, suara keras dari petasan atau kembang api adlaah hal yang ditakuti oleh Nian (sejenis makhluk mitologi buas yang biasa keluar di Tahun Baru Imlek untuk mengganggu manusia).
5. Membaca Ramalan Shio
Membaca ramalan shio juga penting dalam tradisi Imlek. Shio adalah ramalan kepercayaan orang Tionghoa setiap tahunnya. Untuk di tahun 2022, harimau adalah shio yang cukup beruntung. Ini untuk mereka yang lahir di tahun 2010, 1998, 1986, 1974, 1962, dan seterusnya.
6. Bagi-bagi Angpao
Imlek rasanya kurang lengkap kalau belum bagi-bagi angpao. Angpao biasanya berisi sejumlah uang yang dimasukkan dalam amplop. Anggota keluarga yang sudah berkeluarga dan punyarejeki lebih akan memberi angpao pada anak-anak dan sanak-saudara yang belum menikah. Ingat ya, bagi yang belum menikah dilarang memberi angpao. Konon, pria atau wanita lajang yang memberikan angpao akan kesulitan menemukan jodoh.
7. Sembahyang
Tradisi Imlek yang ketujuh, adalah melakukan sembahyang untuk leluhur yang telah meninggal dunia. Ini bisa dilakukan di rumah satu hari menjelang Imlek dengan dupa dan lilin yang dinyalakan, serta menyajikan persembahan makanan.
8. Barongsai
Imlek identik dengan pertunjukan barongsai. Atraksi barongsai sangat populer dan selalu dinantikan, bukan hanya masyarakat Tionghoa, tapijuga masyarakat luas. Menurut kepercayaan, barongsai adalah lambang kebahagiaan dan tarian singa ini dipercaya membawa keberuntungan serta mengusir roh-roh jahat.
9. Mengharapkan Turun Hujan
Tahun baru Imlek juga identik dengan hujan. Masyarakat Tionghoa biasanya mengharapkan turun hujan saat tahun baru Imlek. Hal ini karena dianggap sebagai pembawa rezeki dan juga berkah.
10. Kudapan Khas Imlek
Tradisi Imlek selanjutnya yaitu menyediakan kudapan khas Imlek. Ada sejumlah kudapan khas Imlek yang dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi yang menyantapnya. Antara lain, mie panjang umur, ikan, buah jeruk, kue keranjang, dumpling, dan lain-lain.
11. Membuat Suara Bising
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, suara bising dipercaya bisa mengusir Nian. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa sebisa mungkin melakukan berbagai pertunjukkan yang meriah dan bising saat Tahun Baru Imlek.
12. Tidak Boleh Membalik Ikan
Dalam tradisi Imlek, dilarang mengambil daging ikan pada bagian bawah. Tidak hanya itu, kamu juga diharuskan menyisakan ikan yang disantap untuk dinikmati keesokan harinya.
13. Tradisi Yu Sheng
Tradisi Imlek berikutnya adalah yu sheng. Yu sheng merupakan makanan khas Imlek yang disantap bersama-sama di tengah meja. Yu sheng berisi sayur-sayuran seperti timun, lobak, irisan kol, wortel, manisan jeruk, dan potongan daging ikan. Tiap anggota keluarga berdiri mengelilinginya sambil memegang sumpit. Kemudian, semua anggota keluarga mengaduk isi piring bersama-sama dan mengangkat setinggi mungkin memakai sumpit. Menurut kepercayaan, semakin tinggi sumpit diangkat, maka kesempatan terkabulnya harapan bisa lebih tinggi juga.
14. Gantungan Dewa-Dewi di Pintu
Seperti diketahui, ada aksesoris khas Imlek yang sering dijumpai di dinding ataupun pintu rumah. Salah satunya mén shén yang berasal dari Dinasti Tang. Ini adalah aksesori untuk menjaga pintu atau dikenal sebagai 'dewa pintu'. Tujuannya untuk menangkal roh jahat dalam melindungi anggota keluarga.
15. Pawai Tatung di Singkawang
Singkawang adalah salah satu kota yang ada di Kalimantan Barat dengan perayaan Imlek kelas dunia. Setiap tahunnya tradisi Imlek di Indonesia yang berada di Singkawang akan dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun internasioal saat perayaan imlek. Kalau berkunjung ke Singkawang, kalian akan menyaksikan pawai tatung, yaitu atraksi sejenis debus dan parade keliling kota. Para tatung berpakaian merah dan wajah ditembus benda tajam. Para tatung ini dimasuki roh leluhur mereka sehingga setelah melakukan atraksi, mereka akan kembali ke keadaan semula.