© 2020 Shutterstock.com/Odua Images
Penyebab diare nggak cuman karena infeksi bakteri aja kayak yang sering kita tahu, tapi bisa karena hal lainnya. Misalnya nih yang jarang kita dengar tapi mungkin terjadi, yakni karena konsumsi antibiotik.
Diare emang nggak enak banget. Untungnya diare ini nggak berlangsung lama. Tapi kalau udah terjadi selama berminggu-minggu, itu bisa mengindkasikan masalah yang lain.
Untuk tahu pengobatan apa dan memcegah terjadinya diare di masa depan, simak dulu yuk apa aja penyebab diare.
Hampir semua orang kayaknya tahu kalau penyebab diare yang paling utama biasanya berasal dari makanan yang terkontaminasi bakteri. Tapi ada berbagai jenis bakteri dan mekanisme berbeda tentang gimana mereka bisa menyebabkan diare dan keberadaan alaminya. Melansir Hello Sehat, berikut beberapa diantaranya:
Sebagian besar jenis bakteri ini hidup secara alami di dalam usus hewan dan manusia. Tapi ada juga sebagian lainnya yang bisa menyebakan infeksi parah dan penyebab diare.
Escherichia coli menjadi penyebab diare dengan dua mekanisme yang berbeda, diantaranya:
1) E. coli memproduksi toksin yang membaut peningkatan aktivitas enzim yang membuat gangguan pada penyerapan di usus halus.
2) E. coli menimbulkan diare dengan invasi langsung lapisan epitelium dinding usus.
Bakteri e.coli yang menjadi penyebab diare ini biasanya brada di daging sapi giling ya kurang matang. Atau bisa jga dari air minum yang terkontaminasi limbah.
Salmonella adalah penyebab diare yang sangat mungkin membuat penderita mengalami infeksi parah dan dirawat di rumah sakit. Nggak cuman diare aja, tapi infeksi bakteri ini bisa menyebar dari usus ke aliran darah trus beredar ke bagian tubuh lainnya.
Salmonella bisa masuk ke dalam tubuh manusia karena konsumsi makanan yang sudah terkontaminasi, misalnya daging, susu, ataupun telur. Buah atau sayur yang nggak dicuci dengan baik juga sangat mungkin mengandung Salmonella, penyebab diare.
Saat mengontaminasi manusia, bakteri shigella melepaskan racun yang dapat mengiritasi usus sehingga dapat menyebabkan diare.
Bakteri penyebab diare ini terdapat pada usus burung atau ayam. Saat dilakukan penyembelihan, bakteri berpindah ke otot daging tersebut kemudian terkonsumsi manusia.
Bakteri ini lebih merujuk pada penyebab penyakit kolera, dengan salah satu gejalanya yakni diare yang parah. Keparahan ini bisa menimbulkan dehidrasi yang bila tak tertangni segera, bisa menyebabkan kematian.
Nggak cuman orang orang dewasa, anak kecil juga mungkin banget terkena diare. Penyebabnya beragam, namun kurang lebih nggak jauh berbeda.
Begini penyebab diare pada orang dewasa dan anak-anak.
Banyak obat, terutama antibiotik yang bisa menjadi penyebab diare. Antibiotik memang menghancurkan bakteri yang jahat, tapi juga bakteri baik bisa ikut mati juga. Akhirnya keseimbangan alami usus jadi terganggu.
Selain antibiotik, obat lain yang menjadi penyebab diare yakni obat kanker dan antasida dengan magnesium.
Fruktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan madu. Kadang-kadang ditambahkan sebagai pemanis untuk minuman tertentu. Sama halnya dengan intoleransi laktosa, orang yang sulit mencerna fruktosa bisa mengalami diare.
Sorbitol dan manitol - pemanis buatan yang ditemukan dalam permen karet dan produk bebas gula lainnya - dapat menjadi penyebab diare untuk orang sehat.
Operasi pengangkatan perut dan kantong empedu kadang bisa menyebabkan diare.
Ada beberapa penyebab diare kronis lainnya, anttara lain penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit seliaka, kolitis mikroskopis, dan sindrom iritasi usus.
Normalnya, kotoran bayi mempunya warna dan bentuk yang beraga,. Bahkan untuk bayi yang baru lahir, wajar aja kok untuk buang air besar dengan frekuensi yang banyak. Trus apa bedanya dengan diare?
Diare pada bayi biasanya punya karakter kotoran sebagai berikut:
Ada beberapa penyebab diare pada bayi, antara lain:
Virus, bakteri, organisme jamur, dan parasit dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan diare pada anak-anak.
Perubahan dalam pola makan bayi dapat menyebabkan perubahan dalam pergerakan usus bayi dan menyebabkan diare. Produk susu, telur, gluten, kacang tanah, dan kerang-kerangan dapat menyebabkan alergi yang berujung pada diare.
Beberapa kondisi medis, seperti radang usus dapat menyebabkan diare.
Tumbuh gigi itu sendiri tidak mungkin menjadi penyebab diare. Namun, bayi yang tumbuh gigi memasukkan segala sesuatu ke mulut mereka, termasuk kuman dan yang lainnya.
Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu atau produk dari susu lainnya. Laktosa ini akan menajdi penyebab diare bagi orang yang kesulitan mencerna laktosa.
Di dalam tubuh, laktosa dicerna menjadi glukosa dan galakstosa oleh enzim laktase untuk selanjutnya diserap tubuh dan digunakan untuk sumber energi. Tapi mereka yang mengalami intoleransi ini nggak punya laktase yang cukup, sehingga laktosa nggak tercerna ke usus besar terus terfermentasi oleh bakter. Dari sinilah salah satu penyebab diare.
Bakteri memang jadi penyebab diare yang paling banyak. Tapi nggak dengan tiba-tiba dan secara langsung dong bakteri ada di usus. Perantara yang paling sering terjadi yakni dari makanan.
Selain itu memang ada jenis makanan tertentu yang membuat sistem pencernaan kita nggak sanggup mencernanya, lalu terjadilah diare. Melansir Health Harvard, berikut beberapa diantaranya.
Makanan yang mengandung banyak gula seperti permen dan lainnya bsia menjadi penyebab diare, Ini karena gula merangsang usus buat mengeluarkan air dan elektrolit, yang membuat diare.
Susu mengandung laktosa yang mungkin menjadi alergi bagi banyak orang. Saat sisten penceraan nggak sanggup mencerna laktosa, maka timbullah diare.
Beberapa orang sulit mencerna makanan berminyak yang akhirnya membuatnya jadi nggak terserap secara normal dan memicu diare.
Kafein mempercepat sistem pencernaan, menjadi salah satu penyebab diare. Kafein banyak ditemukan di kopi, teh, coklat, banyak soda.
Penyebab diare bisa bermacam-macam. Namun yang terpenting, kenali alergi pada tubuh dan jaga kesehatan dengan makan-makanan yang bersih dan sehat.