© IMDb
Blumhouse Productions adalah rumah produksi film yang terkenal di industri hiburan, terutama dalam genre film horor dan thriller. Didirikan oleh Jason Blum pada tahun 2000, Blumhouse dikenal dengan model produksinya yang hemat biaya namun menghasilkan film-film yang sukses secara komersial.
Blumhouse dikenal dengan strategi "high-concept, low-budget" di mana cerita yang kuat dan konsep yang menarik lebih diutamakan daripada biaya produksi yang tinggi. Selain memproduksi film-film horor, Blumhouse juga telah melibatkan diri dalam proyek-proyek film thriller psikologis dan beberapa film drama. Blumhouse telah menetapkan standar baru untuk film-film genre horor yang inovatif dengan menyajikan cerita yang kuat, karakter yang mendalam, dan ketegangan sepanjang cerita.
Bagi Diazen yang menyukai film horor tentu nama rumah produksi tersebut sudah tidak asing lagi, pasalnya beberapa film horor terkenal merupakan garapan Blumhouse. Berikut ini 5 film horor Blumhouse terseram yang laris manis di Box Office.
Salah satu film karya Blumhouse yang terseram adalah “ Sinister” yang rilis pada tahun 2012 dan disutradarai oleh Scott Derrickson. Film Sinister mengisahkan tentang Ellison Oswalt, yang diperankan oleh Ethan Hawke, yang pindah bersama keluarganya ke rumah baru untuk meneliti kasus pembunuhan yang belum terpecahkan untuk bukunya.
Namun, ketika Ellison menemukan gulungan film yang mengungkap kejadian-kejadian mengerikan di rumah tersebut, dia mulai menyadari bahwa keputusannya untuk menyelidiki telah membuka pintu untuk kehadiran kejahatan supernatural yang mengancam keluarganya.
Pada saat Ellison menyelidiki lebih dalam, dia menemukan bahwa semua kasus pembunuhan yang dia teliti memiliki hubungan dengan sosok misterius yang dikenal sebagai Bughuul. Bughuul diyakini memiliki kekuatan untuk memanipulasi dan menghantui keluarganya.
" Sinister" menyajikan suasana yang gelap dan mencekam, dengan adegan-adegan menegangkan yang membangun ketegangan sepanjang film. Film ini dikenal karena atmosfer horornya yang kuat dan plot yang tak terduga, serta penampilan yang mengesankan dari Ethan Hawke.
Selanjutnya ada " Ouija: Origin of Evil" yang merupakan film horor Amerika Serikat rilis pada tahun 2016, disutradarai oleh Mike Flanagan. " Ouija: Origin of Evil" merupakan prekuel dari film " Ouija" yang dirilis pada tahun 2014. Cerita film ini berlatar tahun 1967 yang mengisahkan seorang janda bernama Alice Zander, yang diperankan oleh Elizabeth Reaser, Ia memiliki bisnis spiritual yang jadi penyebab teror roh jahat.
Alice mencari cara untuk meningkatkan bisnisnya sebagai seorang spiritualis. Bersama kedua putrinya, Paulina (Lulu Wilson) dan Doris (Annalise Basso), Alice memutuskan untuk menambahkan papan ouija palsu ke pertunjukan mereka untuk menambah kesan mistis. Namun, mereka tanpa sadar membuka pintu untuk kehadiran roh jahat yang sesungguhnya.
Mereka harus berjuang untuk melawan kekuatan supranatural yang mengancam untuk mengambil alih jiwa salah satu anggota keluarga mereka. " Ouija: Origin of Evil" dikenal karena atmosfer horor era 60-an yang autentik, serta penyampaian cerita yang penuh ketegangan dan kejutan, menjadikannya film yang menegangkan dan sukses di genre horor.
Film horor karya Blumhouse satu ini termasuk film paling sukses yang pernah diraih. Film Insidious pertama rilis pada tahun 2010 hingga mengeluarkan series terbarunya yaitu tahun 2023. Disutradarai oleh James Wan, Insidious menjadi salah satu film yang mencapai popularitas besar.
Cerita film ini berkisah tentang pasangan suami istri, Josh dan Renai Lambert, yang pindah ke rumah baru bersama tiga anak mereka. Setelah kejadian aneh terjadi di rumah tersebut, salah satu anak mereka, Dalton, tiba-tiba jatuh ke dalam keadaan koma tanpa sebab yang jelas. Pasangan ini memutuskan untuk memanggil seorang ahli paranormal bernama Elise Rainier untuk menyelidiki.
Elise menemukan bahwa Dalton memiliki kemampuan astral projection yang membuatnya terjebak di alam roh dan diserang oleh kekuatan jahat. Keluarga Lambert kemudian menyadari bahwa rumah baru mereka bukan satu-satunya tempat yang terhubung dengan dunia roh. Dengan bantuan para ahli paranormal Specs dan Tucker, mereka memasuki alam roh untuk menyelamatkan Dalton.
" Oculus" adalah film horor psikologis yang dirilis pada tahun 2013, disutradarai oleh Mike Flanagan. Film ini menggabungkan elemen horor supernatural dengan ketegangan psikologis. Film Oculus menceritakan tentang dua saudara, Kaylie dan Tim Russell, yang kembali ke rumah keluarga mereka untuk menyelidiki hal mistis yang menghancurkan keluarga mereka.
Dua puluh satu tahun sebelumnya, keluarga mereka mengalami tragedi mengerikan yang melibatkan sebuah cermin tua bernama Lasser Glass, yang diyakini Kaylie sebagai penyebab kematian orang tua mereka. Kaylie dan Tim berusaha membuktikan bahwa cermin itu terkutuk dengan menggunakan kamera pengawas, jurnal catatan, dan metode ilmiah lainnya untuk merekam dan mendokumentasikan setiap peristiwa aneh yang terjadi sehubungan dengan cermin itu.
Seiring berjalannya waktu, batas antara kenyataan dan ilusi menjadi semakin kabur. Mereka semakin ragu bahwa kejadian mistis tersebut memang benar nyata atau hanya gangguan psikologis saja.
Blumhouse kembali merilis film bergenre horor psikologis, namun kali ini berbeda. Film " Get Out" adalah film horor psikologis dan satir thriller yang dirilis pada tahun 2017, disutradarai dan ditulis oleh Jordan Peele. Get Out menceritakan tentang Chris Washington, seorang pria kulit hitam yang berkunjung ke rumah pacar kulit putihnya, Rose Armitage, untuk bertemu dengan keluarganya.
Namun, kunjungan Chris ke rumah keluarga Armitage menjadi semakin aneh dan menakutkan. Ia mulai menyadari bahwa rumah keluarga tersebut menyembunyikan rahasia gelap, terkait dengan praktik hipnotis dan transfer otak yang mengerikan.
Seiring berjalannya waktu, Chris menemukan bahwa keluarga Armitage terlibat dalam perdagangan tubuh manusia dengan mengambil alih tubuh orang kulit hitam untuk memperpanjang umur anggota keluarga. Film ini menggali tema rasisme, ketidaknyamanan sosial, dan manipulasi psikologis, dengan sentuhan satir yang cerdas.
Editor: Tiara Martha Asnadhinata
