© Britannica
Ternyata ada beberapa penyebab kabut asap yang perlu kita ketahui. Kalian pasti masih ingat kan guys, dengan kabut asap yang pernah melanda Indonesia? Khususnya di pulau Kalimantan dan Sumatera.
Nah, fenemona kabut asap ini nggak bisa dianggap remeh, karena ia berbahaya bagi kehidupan. Berbeda dengan fenomena gerhana matahari atau bulan, penyebab kabut asap bisa karena manusia juga loh!
Merangkum dari berbagai sumber, peristiwa kabut asap ini bisa dikenal dengan smog, yang merupakan gabungan dari smoke dan fog. Kalau diartikan menjadi kabut asap karena warnanya memang mirip dengan kabut tapi terbuat dari asap kimiawi.
Tahun 2019 kemarin, pulau terbesar di Indonesia mengalami peristiwa kabut asap. Ada kejadian pembakaran hutan yang diduga menjadi penyebab utamanya. Kita semua pasti tahu kan, Kalimantan dulu dikenal sebagai pulau yang memiliki hutan luas di Indonesia?
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini nggak hanya menyebabkan kabut asap di Kalimantan saja. Tapi Sumatera dan Riau juga kena loh! Bahkan menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada 58 titik panas di Riau, 62 di Jambi, 115 di Sumatera Selatan, 384 di Kalimantan Barat, 513 di Kalimantan Tengah dan 178 di Kalimantan Selatan sampai 16 September 2019.
Kebakaran hutan ini terjadi karena adanya praktik land clearing yang mudah dan murah dengan memanfaatkan musim kemarau. Sudah ada 42 perusahaan yang diduga menjadi otk di balik kebakaran hutan dan lahan tersebut. Jadi peristiwa ini memang terjadi saat musim kemarau, tapi jelas disengaja oleh industri di Kalimantan dan Sumatera.
Kalau tadi sudah membahas yang terjadi di Kalimantan, kali ini kita bahas penyebab kabut asap secara umum.
Tentu saja kalau yang ini akibat tangan manusia kan guys? Asap kendaraaan yang mengandung hidrokarbon, karbon monoksida, nitrogen oksida dan lain sebagainya ini kalau bertemu dengan sinar matahari akan memunculkan reaksi kimia yang jadi kabut asap.
Tahu sendiri kan guys, Indonesia salah satu negara konsumtif kendaraan bermotor yang besar? Nah itu kenapa kabut asap bisa terjadi di Indonesia. Negara lain yang populasi kendaraan bermotor besar juga ada China dan Amerika Serikat.
Peristiwa bisa disebabkan karena alamiah atau perbuatan manusia. Apapun penyebabnya, yang jelas ini merugikan guys. Kalau hutan sampai gundul bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor. Selain itu juga mencemari tanah karena menjadi tidak subur lagi.
Kebakaran hutan ini juga jadi penyebab kabut asap. Bahkan yang dialami Indonesia setiap tahunnya ini bisa membuat asap tersebut bergerak ke negara tetangga, kayak Malaysia dan Singapura.
Kabut asap yang dikarenakan kebakaran hutan ini lebih berbahaya loh, soalnya bisa terjadi di beberapa titik sekaligus. Jadi, yuk jaga bareng-bareng hutannya. Bukan dibakar atau digunduli.
Penyebab kabut asap lainnya bisa berasal dari sisa pembakaran batu bara. Apalagi di dunia industri, bahkan pernah ada peristiwa kabut asap yang terbesar karena pembakaran batu bara di tahun 1952. Meski hanya berlangsung selama empat hari, kejadian ini sampai pernah tercatat di The Great Smog of London.
Peristiwa kabut asap tersebut dikarenakan pembakaran batu bara ditambah cuaca yang memang lagi sedikit atau hampir nggak ada angin. Sehingga London diselimuti kabut dan menyebabkan sekitar 4 ribu orang meninggal dan 6 ribu lainnya meninggal beberapa bulan kemudian. Bahaya banget kan?
Peristiwa yang satu ini memang terjadi secara alami dimana adanya aktivitas magma yang keluar dari perut bumi. Komposisi yang ada dalam gunung saat meletus bisa bereaksi dengan matahari dan oksigen sehingga jadi penyebab kabut asap.
Jadi itu tadi guys, penyebab kabut asap di Kalimantan yang juga terjadi di Sumatera dan Riau tahun 2019 kemarin. Dilakukan secara sengaja oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dengan mengenali penyebab lain yang bisa jadi penyebab kabut asap, semoga kita bisa menjaga agar tidak ada musibah lagi seperti itu ya!