© 2021 Estormwater.com
Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil bisa dilihat dari jumlah kelopak bunga, bentuk akar, saluran makanan, serta daun. Sedangkan klasifikasi monokotil dan dikotil dibedakan dari jumlah embrio di dalam biji.
Yup, kita nggak bisa melihat melihat ke dalam benihnya untuk tahu apakah suatu tanaman punya berapa jumlah embrio dalam bijinya dan masuk dalam kelompok dikotil atau monokotil. Sehingga penggolongan tanaman monokotil dan dikotil baru bisa dilakukan setelah tumbuhan berkecambah.
Monokotil adalah tumbuhan dengan satu daun biji. Sebutan ini berasal dari kata 'mono' yang berarti 'satu' dan 'kotil' yang merupakan singkatan dari 'kotiledon'. Kotiledon sendiri adalah daun embrio pada tanaman biji yang pertama kali muncul saat tumbuhan bertunas. Nah, kalau monokotil adalah tanaman berkeping satu, maka dikotil adalah tanaman berkeping dua.
Dilansir dari Britannica, ada banyak ragam tumbuhan monokotil seperti biji-bijian, agggrek, dan sebagian besar tanaman berumbi. Tanaman monokotil punya habitat yang luas. Mereka bisa hidup di danau, kolam, dan sungai dan kadang mengambang bebas dengan beakar di dasar sungai.
Seperti apa citi-ciri monokotil dan dikotil serta contoh tumbuhannya, yuk simak dulu dalam uaraian Diadona berikut.
Dikutip dari berbagai sumber, seperti ini nih ciri-ciri monokotil dan dikotil yang bsia terlihat dari morfologi tumbuhan.
Kayak yang udah dijelasin di awal artikel kalau pengelompokan tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan jumlah kotiledon. Nah ini juga berpengaruh pada gimaa benih mendapatkan suplai makanan. Ciri-ciri monokotil yaitu keberadaan suplai makanan dari endosperm yang berada di kulit biji, terpisah dengan kotiledon. Sedangkan pada tumbuhan dikotil, kotiledon mengandung endosperma.
Tapi tak selalu demikian sih karena beberapa tumbuhan monokotil nggak mengandung endosperma.
Tumbuhan dengan satu batang nggak bercabang yang mati setiap tahun adalah ciri-ciri tumbuhan monokotil. Mereak jarang tumbuh menjadi pohon karena nggak memiliki jaringan kayu. Batang tanaman monokotil umumnya mati setiap tahun lalu batang yang baru akan bertumbuh.
Cii-ciri monokotil pada batang juga terlihat dari lebarnya yang nggak bertambah. Bagian atas batang merupakan satu-satunya titik tumbuh, sehingga cabang atau pucuk samping tidak dapat diharapkan.
Sedangkan pada tumbuhan dikotil, batang tanamannya bisa tumnbuh sangat besar karena puya jaringan kayu yang menopangnya. Jaringan kayu ini tumbuh dalam cincin yang berbeda yang bisa dilihat bila memotong pohon. Di bagian tengahnya adalah inti kayu, yang merupakan lapisan yang lebih tua yang udah berhenti tumbuh. Trus lapisan yang lebih luar merupakan lingkaran jaringan yang tumbuh, dan yang terakhir adalah lapisan paling luar.
Di dalam nya terdapat 'pipa-pipa' yang membawa air dari akar ke pucuk tanaman dan makanan dari daun ke sisa tanaman di mana mereka bertumbuh setiap tahun. Di cincin bagian dalam, mereka berhenti membawa air trus akhirnya jaid makin terjepit dan tumbuh berdekatan. Pada akhirnya ini membuat batang jadi kokoh dan kuat sehingga bisa menoapng batang.
Ciri-ciri monokotil adalah daunnya yang punya urat paralel. Pada daun dikotil dapat terlihat tulang daun yang bercabang. Apa contohnya? Seperti daun singkong dan juga daun pepaya.
Salah satu ciri-ciri monokotil yang paling umum adalah akarnya yang berserabut. Perakaran tanaman ini dimulai dengan akar tap, yang mati segera setelah perkecabahan lalu digantikan oleh akar serabut atau berserat pendek yang tumbuh dari bagian bawah batang.
Akar ini nggak tumbuh membesar melainkan akan tumbuh muda lagi. Nah, disebut denga akar serabut karena bentuknya yang mirip denga serabut.
Karena ciri-ciri monokotil memiliki akar yang pendek, maka mereka butuh cara lain untuk bertumbuh lagi di musim semi. Dengan apa? Yakni pembentukan umbi sebagai persediaan makanan sehingga akar tetap bertahan dan daun baru bisa terbentuk.
Sementara itu akar tumbuhan dikotil berbentuk akar tunggang.
Pada tumbuhan monokotil, bunganya biasanya memiliki tiga kelopak dengan satu kepala putik dan tiga benang sari dan tiga sepal. Seringnya sih ketiga sepal ini punya warna yang sama dengan kelo[pak tru sbergabung dengan satu cincin sehingga ciri-ciri monokotil terlihats epoerti punya enam kelopak.
Bunga dikotil biasnaya punya empat, lima atau enam bagian kelopak. Jumlah benang sarinya mungkin sama dengan kelopak atau lebih banyak.
Ciri-ciri monokotil juga bisa dilihat dari serbuk sarinya lho. Butir serbuk sari monokotil biasanya memiliki satu tonjolan dari atas ke bawah. Butir serbuk sari dikotil biasanya memiliki tiga tonjolan.
Melansir situs resmi Kementrian pendidikan dan Kebudayaan, contoh tumbuhan monokotil yakni
Misalnya padi, jagung, bambu, tebu, gandum dan juga oat. Ciri-ciri monokotil dalam tumbuhan ini bisa dilihat dari batangnya yang tak berkayu dan tak bercabang.
Seperti kunyit, jahe dan juga lengkuas.Dapat dilihat dari ciri-ciri monokotil yakni nggak memiliki biji untuk berkembang biak. Golongan tanaman ini berkembang dengan akar tinggal.
Yakni kelapa, rotan, aren dan juga salak.
Mualid ari pisang ambon, pisang kipas sampai tumbuhan pisang hias
Berbagai macam bunga anggrek memiliki ciri-ciri monokotil, mulai dari anggrek bulan, anggrek macan dan lainnya.
Sementara itu contoh tumbuhan dikotil yakni:
Seperti karet, singkong dan lainnya. Pada tanaman ini akan terlihat getah saat batang tersayat.
Misalnya kacang kedelai, kacang tanahj dan juga petai.
Ciri-ciri dikotil nampak dari bentuk bunganya yang seperti bintang atau terompet. Ada buah di bagian lapisan dalam yang berdaging maupun berair.
Bentuk pohonnya menyerupai cemara dengan ranting yang beruas dan dahan besars seperti jarum.
Yakni kapas dan juga kembang sepatu. Ciri-ciri tumbuhan monokotil atau dikotilnya bisa terlihat dari bunganya yang besar dan berbentuk seperti corong.
Memahami ciri-ciir monokotil dan dikotil menjadikan kamu semakin tahu klasifikasi tumbuhan dan morfologinya.