© Miles Films
Penggemar film 'Petualangan Sherina' dihebohkan dengan unggahan akun Instagarm @filmpetualangansherina. Akun fanbase tersebut tiba-tiba mengunggah sebuah video yang hanya mencantumkan angka dua dan tulisan "coming soon" saja. Sontak warganet pun berspekulasi akan kemungkinan munculnya sekuel film musikal petualangan legendaris itu.
'Petualangan Sherina' memang sangat membekas bagi banyak orang, terutama untuk kamu yang besar di awal tahun 2000-an. Ceritanya bagus dan seru, akting para pemerannya sangat baik, lagu-lagunya pun mudah diingat dan merdu. Hal ini membuat 'Petualangan Sherina' meninggalkan banyak bekas di sudut ingatan para penontonnya.
Berikut ini Diadona telah menyusun enam hal paling berkesan yang jadi tren gara-gara film 'Petualangan Sherina'. Apa aja sih?
Penampilan para tokoh di film 'Petualangan Sherina' adalah salah satu yang menambah khasanah dunia fashion anak-anak di masa itu.
Yang pertama dan paling mencolok tentu adalah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan Sherina. G-Shock warna kuning terang terlihat pantas-pantas saja dipadu-padankan dengan seragam sekolah maupun baju kasual.
Anak-anak, atau bahkan para remaja dan orang dewasa, yang dulunya cenderung bermain dengan warna-warna aman pasti langsung tertarik untuk ikut mengenakan jam tangan warna mencolok.
Sebagian besar cerita 'Petualangan Sherina' memiliki latar perkebunan milik ayah Sadam, Pak Ardiwilaga, yang terletak di dataran tinggi Lembang, Jawa Barat.
Untuk kamu yang akrab dengan hingar bingar kota, nonton adegan Sherina dan Sadam kejar-kejaran di perkebunan hijau yang kelihatan adem tentu menimbulkan dorongan untuk pengen ikutan main ke alam juga kan?
Dulu, kita semua pasti akrab dengan kotak bekal yang dibawa dari rumah untuk dimakan di sekolah. Apa isinya? Nasi dan mie goreng? Roti?
'Petualangan Sherina' mengubah segalanya. Tokoh Sherina dalam film tersebut sering diperlihatkan membawa satu kotak bekal yang berisi permen coklat warna-warni. Menonton adegan tersebut bagi anak-anak bagaikan mendapat pencerahan bahwa, " Ooooh, permen coklat itu bisa buat bekal toh?" .
" Bosscha tuh deket, jalan kaki setengah jam paling juga nyampe," ujar Sadam arogan.
Dalam film 'Petualangan Sherina', tokoh Sherina dan Sadam memang sedang melakukan perjalanan untuk pergi ke Rumah Peneropongan Bintang Bosscha. Keduanya berhasil tiba di sana meskipun harus dalam kondisi dikejar-kejar penculik, belum lagi Sadam yang asmanya kambuh. Tapi siapa bisa lupa dengan indahnya suara Sherina waktu menyanyikan lagu 'Bintang-Bintang'?
Nonton 'Petualangan Sherina' jadi perkenalan pertama terhadap Bosscha bagi hampir semua anak sekaligus yang membuat kita semua bercita-cita pergi ke sana.
Plester biasanya cuma kita pakai kalau lagi terluka, tapi gara-gara Sherina, plester bisa jadi alternatif aksesoris yang bisa ditempel di bagian tubuh mana saja.
Alasannya tentu saja, " Biar kayak jagoan" .
Menurut pengalaman penulis semasa duduk di bangku sekolah dasar, rasanya ada ketabuan sendiri untuk menjalin pertemanan dengan lawan jenis. Salah satunya adalah malu kalau sampai disiulin dan dibilang pacaran.
Namun film 'Petualangan Sherina' sudah membuka mata penulis dan banyak anak lain, bahwa pertemanan harusnya nggak memandang gender. Laki-laki perempuan kalau mau berteman ya berteman aja.
Betapa bahagianya~ punya banyak teman~ betapa senangnya~
Dari enam hal di atas, mana yang juga kamu rasakan setelah nonton 'Petualangan Sherina'?