8 Jenis Paragraf dan Contohnya yang Wajib Kamu Ketahui

Reporter : Wicha Mashita
Kamis, 3 Juni 2021 11:47
8 Jenis Paragraf dan Contohnya yang Wajib Kamu Ketahui
Jenis paragraf nggak bisa kamu abaikan dalam hal kepenulisan loh!

Teknik menulis memang nggak akan lepas dari jenis paragraf yang hendak digunakan. Itu kenapa penting buat kamu mengenalinya dan paham seperti apa contohnya. Tenik menulis paragraf sendiri diartikan sebagai penyajian gagasan secara struktural yang diperoleh dari gagasan utama di setiap kalimat.

Yap, setiap kalimat harus punya gagasan pokok yang nantinya saling mendukung satu sama lain. Sehingga, pesan yang disampaikan dalam tulosan bisa terarah dan menyambung. Paragraf sendiri biasanya gabungan dari tiga sampai tujuh kalimat yang isinya berupa gagasan, pikiran atau ide pokok.

Jenis paragraf pun ada banyak yang mana memiliki tujuan dan letak berbeda. Dengan mengetahui macam-macam paragraf ini bisa membantumu dalam menulis, Diazens. Yuk, kita pelajari bareng!

1 dari 5 halaman

Paragraf Deduktif

Jenis Paragraf

Paragraf Deduktif meletakkan kalimat pokoknya ada di awal paragraf. Gagasan pokok ini menjadi acuan untuk kalimat selanjutnya yang menjabarkan sebagai kalimat penjelas. Sifat dari jenis paragraf ini adalah dari pernyataan umum ke khusus.

Contohnya: Konflik adalah bentrokan yang timbul karena adanya perbedaan proses berpikir, sikap, pemahaman, kepentingan, hingga persepsi. Konflik bisa menghasilkan argumen yang memanas, perdebatan, bahkan mungkin kekerasan fisik dan hilangnya kedamaian. Bahkan, konflik bisa mengubah suatu hubungan. Nggak cuman antara individu saja, konflik juga bisa muncul antar kelompok, hingga negara.

Paragraf Induktif

Nah, kalau jenis paragraf induktif kebalikannya dari deduktif nih, Diazens. Kalimat utama bisa kamu temukan di akhir kalimat. Jadi, di awal paragraf muncul penjelasan-penjelasan terlebih dulu baru kesimpulan yang berupa kalimat pokok.

Ciri-ciri dari jenis paragraf induktif biasanya ditemukan kata konjungsi, seperti akhirnya, maka dari itu, jadi, sehingga, oleh karena itu dan sebagainya. Konjungsi yang muncul menunjukkan relasi sebab-akibat sebagai kesimpulannya.

Contohnya: Beda individu pasti beda pemikiran, kepribadian, perasaan dan juga pendapat kan? Nah, inilah yang seringkali jadi penyebab konflik adalah ketika suatu individu nggak mendapat toleransi atau perbedaan yang terjadi. Perbedaan meruncing sehingga terjadilah konflik.

2 dari 5 halaman

Paragraf Campuran

Jenis Paragraf

Sesuai dengan namanya, jenis paragraf campuran memiliki kalimat pokok yang terdapat di awal dan akhir paragraf. Paragraf ini mulai mengemukakan persoalan pokok diikuti kalimat penjelas yang kemudian diakhiri kalimat utama lagi.

Contohnya: Konflik horizontal adalah istilah yang digunakan untuk merujuk konflik yang terjadi pada individu atau kelompok yang memiliki kedudukan setara. Kedudukan yang dimaksud yakni derajat sosial, kelas sosial, ataupun golongan yang sama dalam masyarakat. Misalnya saja hubungan antar pertemanan, tetangga dan sebagainya. Sehingga, hubungan yang terjalin di konflik horizontal bisa disebut sebagai selaras atau sederajat.

Paragraf Deskripsi

Paragraf deksripsi ini menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang bisa membuat indera pembacanya terangsang. Tujuannya menjelaskan suatu objek yang bisa dilihat, dirasakan juga didengar oleh pembaca. Nah, objeknya ini bermacam-macam ya, bisa tempat, orang atau benda.

Ciri-ciri paragraf deskripsi menggambarkan objek yang dilakukan dengan melibatkan panca indera pembaca. Paragraf ini berfungsi agar pembaca seolah bisa melihat dan merasakan langsung objek tersebut. Biasanya disertakan tentang bentuk, warna hingga keadaaan.

3 dari 5 halaman

Paragraf Narasi

Jenis Paragraf

Jenis paragraf narasi adalah paragraf yang memaparkan sebuah peristiwa secara runtut kronologinya dengan alur yang pasti. Paragraf ini biasanya digunakan media untuk penulisan karya tulis. Biasanya, struktru paragraf ini bisa kamu jumpai dalam buku fiksi atau buku-buku yang memiliki kisah sebagai penyokong utama.

Paragraf narasi bisa dibedakan berdasarkan jenis ceritanya loh! Ada narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Nah, buat narasi ekspositoris ini berisi rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif, jadi pembaca tahu peristiwanya dengan detail. Sedangkan narasi sugestif berisi kisah hasil rekaan khayalan atau imajinasi dari penulisnya.

Paragraf Eksposisi

Serupa dengan jenis paragraf yang sudah dijelaskan sebelumnya, paragraf eksposisi juga memiliki fungsi menjelaskan, memaparkan, mengajarkan, namun dalam bentuk suatu topik kepada pembaca. Tujuannya memberikan informasi kepada pembaca sehingga pengetahuannya meluas dengan teknik pemberitahuan kembali atau reteller. Sebab, pembaca juga perlu proses berpikir dalam memahami paragraf ini. Jenis paragraf ini juga ada banyak, sepeti eksposisi definisi, berita, ilustrasi, proses, perbandingan, analisis dan pertentangan.

Ciri-cirinya memaparkan definisi, langkah-langkah dan melaksanakan suatu tindakan. Gaya penulisan paragraf iini juga bersifat informatif yang bisa dicapai oleh alat indera. Umumnya, dalam paragraf ini menjawab pertanyaan 5W + 1H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana).

4 dari 5 halaman

Paragraf Argumentasi

Jenis Paragraf

Sesusai dengan namanya, jenis paragraf ini mengungkapkan gagasan, pendapat atau ide penulis disertai fakta dan bukti yang konkret. Tujuannya agar pembaca yakin dengan ide penulis bahwa benar adanya. Ada tiga jenis pola paragraf argumentasi, yaitu pola analogi, pola generalisasi dan pola hubungan sebab akibat.

Ciri utama dari paragraf ini adalah menjelaskan suatu pendapat untuk memperoleh keyakinan dari pembaca. Itu kenapa paragraf ini butuh paparan akta untuk membuktikan gagasannya. Isi dari paragraf argumentasi biasanya menggali sumber dari pengamatan, pengalaman serta penilitian. Di akhir, dibumbui kesimpulan.

5 dari 5 halaman

Paragraf Persuasi

Kalau tadi berisi argumentasi yang dibumbui fakta, jenis paragraf persuasi ini tentu saja mengenai membujuk, ajakan atau mempengaruhi pembaca untuk melakukan suatu hal sesuai keinginan penulis. Penulis harus mampu mengemukakan bukti dengan fakta dan juga data. Sebenarnya, paragraf ini memang serupa dengan argumentasi gitu, Diazens hanya saja tujuannya berbeda.

Ciri-ciri dari paragraf persuasi adalah pendirian yang mana pikiran manusia bisa diubah. Sehingga dalam paragraf ini harus memunculkan kepercayaan pembaca. Setelah itu, harus menciptakan kesepakatan dengan adanya rasa kepercayaan antara penulis dan pembaca.

Itulah jenis-jenis paragraf dan contohnya yang bisa jadi pedoman kamu dalam menulis. Semoga bermanfaat ya!

Beri Komentar