© 2020 Https://www.instagram.com/rezaartameviaofficial
Tak disangka, walau sebelumnya pernah tersandung kasus serupa, tahun ini, diva Indonesia, Reza Artamevia, kembali jatuh ke dalam palung gelap itu.
Tahun ini menjadi tahun yang kelam untuk Reza, penyanyi berdarah campuran Jawa dan Sunda itu kembali terjerat kasus penyalahgunaan narkoba. Tragedi ini seakan menambah panjang pengalaman pahit sang diva, mau tahu apa saja? Ini dia.
Penyanyi kelahiran 45 tahun silam ini, pernah dikabarkan diculik, di Bandara Soekarno Hatta pda tahun 2004 silam. Setelah 5 hari menghilang, Reza ditemukan di padepokan Gatot Brajamusti.
Setelah mendapat pencapaian yang spektakuler atas hitnya " Berharap Tak Berpisah" di tahun 2002 silam, Reza terpaksa harus vakum selama 7 tahun setelah diterpa perceraian dan sederet masalah pribadi lainnya.
Di tahun 2009, Reza kembali dengan album bertajuk " The Voicer," namun sayang, pasar musik menanggapinya dengan dingin. Itu jadi album terakhir yang ditelurkan Reza hingga saat ini.
Sempat beredar kabar bahwa Reza dan Gatot Brajamusti--yang juga adalah seorang penyanyi--menikah siri, namun isu ini menghilang begitu saja.
Saat diwawancara di tahun 2014, beberapa kali Reza meng-highlight kehidupan dengan 2 putrinya, yang tanpa sosok laki-laki.
" Kami tiga perempuan yang tidak punya laki-laki. Kami belajar bersama. Inilah kami: Zahwa, Aaliyah, dan Reza," ucapnya dikutip dari Liputan6.
Reza pun mengaku pernah bertemu dengan Alm. Adjie Massain di alam mimpi.
“ Ketika saya menceritakan mimpi bertemu dengan Mas Adjie kepada Zahwa, ia menjawab: Ibu, ingin sekali bertemu Daddy di alam mimpi,” tuturnya saat itu.
Antara tahun 2004-2005 akhir, harusnya Reza meluncurkan album keempatnya yang bertajuk " Ketulusan," namun urusan perceraian yang baru rampung di tahun 2005, membuat album ini malah mangambang. Alhasil, album yang ditulis oleh Tohpati ini dinyanyikan oleh Judika di album debutnya, pada 2007 silam.
Hal ini makin ditambah keruh saat beredar rumor bahwa semenjak dekat dengan Gatot Brajamusti, Reza kurang produktif lagi di dunia musik. Namun Reza menampik hal ini.
“ Orang bilang, seolah-olah Aa Gatot menghalangi saya comeback. Biarin saja orang berasumsi dengan seolah-olahnya itu,” tepis Reza. “ Saya baik-baik saja. Biarkan orang-orang menghabiskan waktu untuk menggunjing saya,” ucap Reza, dikutip dari Liputan6 ketika diwawancara, Desember 2014 lalu.
Tahun 2016 menjadi momen pertama bagi Reza terciduk kasus narkoba. Digrepek aparat di sebuah hotel di Mataram, Lombok, NTB, Reza ditemukan tengah bersama Gatot Brajamusti, keduanya pun dinyatakan positif narkoba.
“ Waktu awal hasilnya positif, benar. Hari keempat pas kita rehabilitasi hasilnya negatif, itu benar. Kemarin cek darah positif, itu benar. Hari ini cek lagi urine hasilnya negatif, itu benar,” tutur pengacara Reza Artamevia kala itu, Ramdan Alamsyah.
Berselang 3 tahun sejak 2016, tepatnya tahun 2019, Hit " Berharap Tak Berharap" dari Reza kembali bersinar, bahkan lagu itu jadi lagu wajib di lantai dansa. Reza pun merencakan sebuah konser Gemini bersama rekannya, Titi DJ di tahun 2020 ini.
Namun rencana hanya rencana, tahun 2020, Reza kembali terciduk atas kasus penyalahgunaan narkoba, pada Sabtu (4/9/2020.
Sabtu (4/9/2020), beredar kabar Reza Artamevia tersandung narkoba. “ Sampai sekarang baru diamankan. (Dia) masih dalam pemeriksaan,” Kombes (Pol) Yusri Yunus menjelaskan. Terkait jenis narkoba yang menyandung Reza, Yusri menjawab ringkas, “ Sabu.”
Atas kejadian ini, Reza menyatakan permohonan maaf dan penyesalannya pada publik.
“ Saya Reza Artamevia pada kesempatan ini menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga, sahabat, kerabat dan semua orang yang telah membantu perjalanan karir saya dan siapapun yang mengenal saya,” kata Reza dalam jumpa pers di Ditresnakoba Polda Metro Jaya di Jakarta, Minggu.
Reza juga berharap hal ini tak dicontoh oleh orang lain.
" Saya mohon maaf lahir batin atas kesalahan yang telah saya perbuat. Semoga hal ini tidak dicontoh siapapun juga dan menjadi pelajaran berharga buat saya khususnya," tuturnya.
Dengan kejadian ini, Reza telah menyandang status tersangka, dan dijerat Pasal 112 ayat 1 subsider Pasal 127 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009, tentang Narkotika, dengan ancaman penjara maksimal 12 tahun.
Moga kejadian yang menimpa Reza ini bisa jadi pembelajaran bagi kita semua.
