© Shutterstock.com
Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budaya. Banyaknya suku-suku yang menjadi bagian dari Indonesia berbanding lurus dengan produk budaya yang dipunyai, salah satunya adalah rumah adat.
Dari banyaknya nama rumah adat, nama rumah adat Papua adalah mempunyai banyak macam. Tentu saja, semua macamnya tersebut memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda satu sama lain.
Diadona.id telah merangkum nama rumah adat Papua ini dari berbagai sumber. Mungkin, banyak dari kamu yang belum begitu tahu tentang rumah adat Papua ini. Jadi, yuk cari tahu bareng-bareng.
Nama rumah adat Papua yang pertama adalah rumah adat Honai. Ini adalah rumah adat Papua yang paling populer dibanding lainnya. Ciri utamanya adalah bentuknya yang seperti jamur. Plus, rumah adat Honai ini Biasanya rumah ini ditempati oleh para laki-laki dewasa.
Rumah adat Papua yang satu ini memiliki atap yang terbuat dari jerami dan dinding yang terbuat dari kayu. Ukuran dari rumah ini juga kecil, hanya berkisar 2,5 meter dengan luas ruangan sekitar 5 meter saja.
Nama rumah adat Papua yang selanjutnya adalah Ebei atau Huma. Bentuknya sama dengan rumah Honai hanya saja keunikannya berbeda.
Jadi, rumah adat papua yang satu ini menjadi hanya ditempati oleh para ibu, anak-anak gadis, dan juga anak laki-laki yang belum dewasa. Di sinilah para ibu atau wanita dewasa mengajarkan anak-anak mereka banyak hal tentang kehidupan.
Hunila adalah rumah Adat Papua yang masih menjadi bagian dari suku Dani. Hanya saja bentuknya berbeda dari rumah adat Honai atau pun Ebei, pun juga dengan fungsinya.
Bentuk dari rumah adat Papua yang satu ini lebih memanjang dan lebih luas. Fungsinya adalah dapur umum yang menjadi pusat untuk pembuatan makanan bagi seluruh penghuni Honai dan Ebei.
Tidak seperti nama rumah adat Papua yang sebelumnya, rumah adat Wamai ini adalah rumah khusus hewan ternak. Bentuk rumah ini juga sangat dinamis, tinggi dan luasnya tergantung berapa banyak tenak di dalamnya.
Nama-nama rumah adat Papua mulai dari Honai, Ebei, Wamai adalah rumah adat dari suku Dani. Jadi, setiap suku di Papua memiliki budayanya sendiri-sendiri ya guys.
Lanjut, untuk rumah adat Papua yang selanjutnya adalah rumah adat Rumsram. Ini adalah rumah adat dari suku suku Biak Numfor. Ciri khas dari rumah adat ini adalah berbentuk persegi panjang dengan atap membentuk perahu terbalik. Hal ini untuk melambangkan mata pencaharian masyarakat setempat, yang mayoritas merupakan seorang pelaut.
Fungsi dari rumah ini juga spesial. Rumah adat Rumsram adalah tempat khusus belajar anak-anak. Rumah adat Papua yang satu ini terbuat dari bambu air, pelepah sagu, kulit kayu dan daun pohon sagu.
Kemudian ada rumah adat Papua yang bernama Kariwari. ini adalah rumah adat yang dimiliki oleh suku Tobati-Enggros. Ciri khas rumah ini adalah memiliki tiga lantai.
Detailnya, lantai pertama berfungsi sebagai tempat untuk melatih para remaja laki-laki agar siap menjadi laki-laki dewasa, yang bertanggung jawab, terampil, dan kuat. Lantai kedua berfungsi sebagai tempat pertemuan para kepala adat untuk membicarakan hal penting. Sedangkan lantai ketiga, khusus menjadi tempat sembahyang kepada Tuhan dan leluhur.
Selanjutnya ada Rumah Jew yang merupana satu dari nama rumah adat Papua yang didiami oleh suku Asmat. Dari pada rumah adat lainnya, rumah ini tergolong lebih besar dan luas.
Rumah adat Jew ini difungsikan sebagai tempat musyawarah tentang kehidupan warga suku, upacara adat, perselisihan, dan sebagainya. Oh iya, untuk luasnya kurang lebih panjang 15 meter dan lebar 10 meter.
Nama rumah adat Papua yang selanjutnya adalah Rumah kaki seribu atau juga dikenal sebagai Mod Aki Aksa yang dimiliki oleh suku Arfak. Persis seperti namanya, rumah ini memiliki kaki atau tiang pondasi yang cukup banyak.
Jadi, rumah adat Papua ini sekilas seperti rumah panggung, hanya saha di bawah rumah tidak bisa ditempati. Rumah adat banyak menggunakan rotan sebagai bahan utama dan rumput ilalang.
Rumah adat Papua yang terakhir adalah Rumah Pohon. Ini adalah tempat tinggal asli suku pedalaman asli Papua, suku Korowai. Rumah ini berada di atas pohon yang cukup tinggi.
Salah dua alasan dibangun di atas pohon adalah untuk menghindari hewan buas dan gangguan roh jahat yang bernama Laleo.
Jadi, itu lah nama nama rumah adat Papua yang bisa kita ketahui. Tentu saja masih banyak rumah adat Papua lainnya mengingat banyaknya suku di Pulau tersebut.
Jadi, yuk ketahui budaya-budaya yang kita miliki dan ikut serta menjaga dan melestarikannya.