© Shutterstock
Logikanya, air panas akan lebih lama untuk dibekukan. Ia harus berubah dahulu menjadi air dingin, lalu kemudian menjadi es. Tapi, ada yang bilang nih kalau ternyata air panas itu ternyata lebih cepat dibekukan dari pada air dingin. Tapi, emang iya?
Ternyata, melansir dari Livescience, air panas bisa membeku lebih cepat. Sebelum ia mendingin, air panas bisa membeku dalam kondisi tersebut.
Fenomena ini disebut dengan Mpemba Effect, dinamai demikian setelah seorang bocah SMA Tanzia yang bernama Erasto Mpemba mengamatinya pertama kali pada tahun 1963.
Pengamatan Mpemba ini bahkan menguatkan fitasat pemikir sejarah terkenal dan terhormat. Sebut saja Aristoteles, Rene Descartes, dan Fancis Bacon. Mereka semua juga berpendapat bahwa air panas embeku lebih cepat daripada air dingin.
Kunci dari efek Mpemba adalah pada penguapan. Saat air panas yang ditempatkan dalam wadah terbuka mulai mendingian, massa keseluruhan berkurang karena sebagian air menguap.
Air pun akan menjadi lebih sedikit, sehingga proses pembekuan pun menjadi lebih cepat. Namun, ini tak selamanya berhasil. Sebab, gimana jika menggunakan wadah tertutup? Air yang menguap untuk keluar pun berakhir dicegah.
Karena penguapan tak selalu berhasil, gas yang terlarut dalam air angat adalah alasan kedua. Ia bisa mengurangi kemampuan air untuk menghantar panas, yang bisa membuat air tersebut mendingin dan membeku lebih cepat. Namun lagi-lagi, seorang fisikawan Polandia di tahun 1980-an nggak bisa membuktikan hubunga di antar keduanya.
Terakhir yang bisa menjelaskan efek Mpemba ini adalah distribusi suhu yang tak segaram dalam air. Air panas naik ke atas wadah. Air panas pun menjadi di atas dan bagian bawahnya menjadi dingin.
Gerakan arus air panas ke atas dan air ke bawah pun disebut dengan aurs konveksi. Distribusi suhu pun menjadi tidak rata sehingga menciptakan arus konveksi yang bisa memeproses pendinginann memproses pendinginan.
Terdengar aneh? Kayaknya kamu harus mencobanya sendiri deh.