Hukum pancung atau pemenggalan kepala adalah satu hukuman berat pada zaman dahulu. Penerima hukuman ini bukan sembarang orang, kerap kali tokoh hebat yang melawan kerajaan ataupun orang yang telah melakukan kejahatan yang luar biasa.
Untuk zaman sekarang, hukuman seperti ini sudah pasti menjadi hal yang sangat mengerikan untuk masyarakat luas. Namun, hal ini cukup lazim pada zaman dahulu. Bahkan ada beberapa orang tenang sekali menghadapai hukuman ini dan masih sempat bertindak 'usil' setelah sepalanya dipenggal.
Berikut rangkuman dari berbagai sumber tentang orang- yang masih sempat berbuat usil meskipun kepalanya sudah dipenggal.
Seperti yang sudah dibilang sebelumnya, bukan sembarang orang yang bisa mendapatkan hukuman pancung atau penggal. Antoine Lavoiser adalah salah satunya, Ia adalah ilmuwan kimia modern. Namun Ia harus terkena hukuman pancung karena menjadi anggota Ferme Générale.
Sebelum ia dieksekusi, dia berwasiat kepada teman-temannya untuk mengamati kedipannya saat nanti ia dipenggal. Ternyata eh ternyata, kedipan pasca eksekusi benar-benar terjadi. Teman-temannya menyaksikan mata Antoine yang berkedip selama 15 detik pasca pemenggalan.
Peristiwa ini terjadi di Jerman. Pada tahun 1936, Dietz von Schaumburg beserta 4 prajurit infanterinya harus berurusan dengan raja Ludwig karena telah melakukan pemberontakan terhadap kerajaan. Raja Ludwig menjatuhi semuanya hukuman pancung.
Konon, dalam peraturan kerajaan Bavaria terpidana boleh meminta permintaan terkahir yang harus dikabulkan. Saat itu Dietz meminta kepada sang raja untuk memenggalnya diurutan pertama serta membariskan 4 tentara bawahannya yang terkena hukuman mati.
Kemudian ia minta kepada sang raja, jika setelah kepalanya terpenggal dan ia masih bisa berlari melewati 4 tentara bawahannya tersebut, maka raja harus mengampuni 4 tentara tersebut. Dianggap sebagai permintaan yang mustahil, sang raja pun mengabulkan permintaan Dietz.
Ketika eksekusi dilaksanakan, algojo menebas leher Dietz hingga kepalanya terjatuh ke tanah. Hal diluar dugaan terjadi, tubuh Dietz tidak roboh dan masih bisa berlari hingga melewati 4 tentara bawahannya dan baru jatuh. sang raja tidak dapat berkata apa-apa dan dia harus mengampuni 4 tentara tersebut dan membebaskan mereka dari hukuman.
Henri Languille adalah seorang pembunuh darah dingin yang sangat berbahaya pasa saat itu. Namun, dia berhasil ditangkap oleh pihak berwajib dan dijatuhi hukuman pancung atau penggal.
Lalu, di saat yang sama kemudian seorang dokter bernama Gabriel Beaurieux bermaksud ingin melakukan hal eksperimen tak lazim. Ya, sang dokter ini ingin mengetahui bagaimana respon Henri ketika sudah terpenggal.
Kepala Henri sudah terpisah dari tubuhnya, tapi mata dan bibirnya masih terlihat bergerak-gerak. Beberapa detik kemudian berhenti. Uniknya, pada saat Dr. Gabriel memanggil namanya, kedua mata Henri bergerak ke arah Dr. Gabriel seakan sadar kalau ia sedang dipanggil.
Nah itulah beberapa manusia yang 'usil' meskipun kepalanya sudah terpisah dari leher dan tubuhnya. Ngomong-ngomong, gimana nih pendapatmu? ramaikan kolom komentar, ya.