Akibat Pakai Susuk dan Punya Banyak Pacar, TNI ini Lalaikan Tugas Hingga Dipecat dan Jadi Pemulung

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Senin, 6 September 2021 08:57
Akibat Pakai Susuk dan Punya Banyak Pacar, TNI ini Lalaikan Tugas Hingga Dipecat dan Jadi Pemulung
Akibat lalai di usia muda, Pak Teja menderita di usia tua. Kini, penghasilannya paling banyak hanya Rp. 20 ribu sehari.

Gagahnya anggota TNI memang banyak membuat para perempuan terpukau hingga kadang melalaikan logika. Bahkan profesi ini kerap dipalsukan hanya untuk menggaet sosok idaman. Namun ini bukan kisah tentang perempuan yang tertipu anggota TNI palsu. Sebaliknya, cinta dan perempuan membuat TNI ini lalai hingga akhirnya dipecat. Hidungnya terkunta-lunta di masa tua.

Kisah ini didapat dari channel Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL. Dalam unggahannya, Dedi bertemu dengan seorang pemulung yang mengaku bernama Teja Suherman. Mereka lantas berbincang-bincang sebentar.

1 dari 3 halaman

Dalam percakapan tersebut, Teja mengaku dulunya adalah prajurit TNI. Namun dia dipecat di tahun 1980-an.

" Dulu apa sebelum jadi pemulung kardus," tanya Dedi.

" TNI," jawab Teja.

" Pensiunan?" tanya Dedi.

" Enggak, dipecat," jawabnya.

" Tahun berapa bapak dipecat?" tanya Dedi.

" Tahun 80-an, dulu di kesatuan 328 Bandung Dayeuhkolot Kujang Infantri pangkat terakhir Kopda," jawab Teja.

2 dari 3 halaman

Punya Banyak Pacar karena Pasang Susuk

TNi Dipecat karena Pasang Susuk dan Punya Banyak Pacar

Teja kemudian menjelaskan alasan kenapa dirinya dipecat dari kesatuan. Tak disangka, penyebabnya sangatlah tak biasa. Teja mengaku saat bertugas, dirinya kerap bolos apel gara-gara punya banyak pacar. Ini karena dulunya dia memiliki susuk yang membuatnya banyak digandoli perempuan.

" Nakal kebanyakan ke wanita, biasa jarang apel, punya satu istri tetapi pacar banyak jadi sekarang begini jadinya. Dilaporkan oleh teman karena tidak pernah apel kalau ke wanita apel terus," jawab Teja.

" Usia berapa?" tanya Dedi.

" Waktu usia 25 tahun kenyang pak dibantai oleh PM kapok ditahan, melalaikan tugas," jawabnya.

" Ganteng sih tadinya," ujar Dedi.

" Ganteng sih enggak cuma saya punya susuk dipasang di Bandung," jawab Teja.

3 dari 3 halaman

Berpenghasilan Paling Besar Rp. 20 ribu Sehari

Lepas dari TNI, Pak Teja menjajal berbagai profesi mulai dari bekerja di kelapa sawit hingga menjadi cleaning service di sebuah Rumah Sakit. Di masa tuanya, Pak Teja hidup dengan memulung karena mengaku tak memiliki pekerjaan lain. Terlebih kondisi kakinya yang sakit tak memungkinkan Pak Teja untuk berjalan tanpa bantuan tongkat.

Dalam sehari, Pak Teja hanya berpenghasilan paling besar Rp. 20 ribu saja, itupun tak pasti. Padahal untuk makan saja, dia harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 10 ribu. Bila lapar, Pak Teja terpaksa hanya berdiam diri.

Masa tuanya yang demikian dia akui merupakan kesalahnnya. Pak Teja merasa malu mendatangi anak-anaknya karena pernah meninggalkan mereka saat masih kecil.

Sedih sekali yaa kisah Pak Teja di atas. Untuk lebih jelasnya kamu bisa menonton di video berikut ini.

 

Beri Komentar